Partai Keadilan Sejahtera (PKS), adalah salah satu ikon harapan masyarakat saat ini. Terlebih, secara historis, juga kerangka politik yang mereka bangun, hampir bisa dipastikan tidak memiliki akar apapun dengan kekuatan politik Islam yang pernah ada di Indonesia, Masyumi sekalipun.
PKS adalah sebuah fenomena yang paling menarik dalam politik kontemporer Indonesia, ini tidak hanya karena perkembangan partai yang sangat pesat dalam hal keanggotaan dan perolehan suara pemilu, tetapi juga karena PKS (Partai Keadilan Sejahtera) menawarkan pendekatan baru dan berbeda dalam politik Islam yang hampir tidak pernah ada dalam sejarah Indonesia.
Ada asumsi yang berkembang bahwa partai politik berbasis agama (apa pun agamanya) selalu menghalang-halangi demokrasi. Partai agama dipandang sebagai penghalang tumbuhnya demokrasi dan pluralisme. Apalagi di media-media Barat berkembang isu yang mengatakan bahwa Islam tidak compatible dengan demokrasi.
Wakil Ketua DPP PKS Bidang Politik Agus Purnomo mengatakan, partai berbasis agama, khususnya Islam sebenarnya siap berdemokrasi dan mengikuti prosedur demokrasi. Tetapi, kata dia, nampaknya pelaku-pelaku demokrasi tidak terlalu siap menerima kehadiran partai berbasis Islam dalam demokrasi.
Dutabesar Amerika Serikat untuk Indonesia, Scott Marciel, mengatakan, dirinya telah bertemu dengan semua pimpinan partai besar di Indonesia, termasuk PKS. Khusus mengenai PKS, Marciel mengatakan bahwa ketika bertemu dengan petinggi PKS dirinya mendiskusikan berbagai hal. Itu, kenangnya, adalah diskusi yang panjang, produktif dan pasti berguna. “Faktanya, orang-orang Indonesia memilih mereka (PKS),” ujarnya lagi.
Pengamat radikalisme dan terorisme di Indonesia, Sydney Jones, juga mengatakan bahwa PKS bukanlah partai radikal. Sydney berkesimpulan bahwa PKS bukanlah partai yang harus dikhawatirkan.
Aktivis antiperang dan mantan anggota parlemen Inggris George Galloway, melayangkan pujiannya pada PKS yang ia sebut berpikir di luar kerangka konvensional dan peduli dengan persoalan-persoalan dunia.
Prof. James J. Fox, dari The Australian National University, membuat penilaian bahwa PKS bukan hanya berpotensi turut aktif dalam perdebatan-perdebatan mengenai pemerintahan yang sedang terjadi di dunia Islam, tapi diharapkan mampu mengambil peranan kepemimpinan umat Islam untuk masa depan.
Pengamat J. Kristiadi mengungkapkan bahwa, ”Saat ini, PKS sudah menyatakan sebagai partai terbuka. Dan itu sangat menggembirakan bahwa simbol-simbol agama tidak dapat dijualbelikan untuk politik," ucapnya. Mengacu sejumlah hasil survei akhir-akhir ini, parpol berbasis agama yang mencapai PT di atas 5% hanya Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Kemunculan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai parpol Islam terbesar saat ini, secara tidak langsung berperan mengubah sikap negatif terhadap Islam yang dipandang sebagai agama yang menghalangi demokrasi. PKS dipandang sebagai partai Islam yang ingin menyalurkan aspirasi umat Islam lewat jalur demokrasi dan parlemen secara legal bukan lewat kekerasan dan jalur ‘parlement jalanan’. PKS tidak hanya mampu menghilangkan stigma politik bahwa umat Islam hanya mampu menyalurkan aspirasi politiknya lewat anarki, tetapi PKS juga mampu menampilkan diri sebagai partai politik Islam yang santun dan bersih.
Sebagai parpol Islam yang berwatak 'self-financing', PKS memang menarik diamati. Mereka, misalnya, konsisten membiayai segala aktivitas politiknya dengan sumbangan dan kontribusi anggota, simpatisan, serta pengurusnya.
"PKS relatif masih bersih dan peduli dibandingkan parpol Islam lainnya," kata Fachry Ali, pengamat politik. Fahcry berharap, PKS benar-benar menjadi partai terbuka, jujur, dan kritis. Tidak mengarah pada budaya lip service.
Di mata PKS, hal-hal ideal bagi Indonesia adalah sebuah negara yang lebih memiliki national character, bermartabat, berkeadilan, serta masyarakatnya lebih sejahtera secara ekonomi.”
Dalam buku “Platform Kebijakan Pembangunan Partai Keadilan Sejahtera” yang diterbitkan oleh Majelis Pertimbangan Partai PKS, PKS memiliki visi kedepan dalam membangun peradaban Indonesia ke depan. Visi Indonesia yang dicita-citakan Partai Keadilan Sejahtera adalah : “Terwujudnya Masyarakat Madani yang adil, sejahtera dan Bermartabat".
PKS sangat luar biasa menggarap masyarakat menengah kebawah. Contohnya di mana ada bencana, bendera PKS yang pertama berkibar. Program – program PKS hadir untuk Masyarakat, seperti kursus / pelatihan singkat, pernikahan masal bagi warga tidak mampu, khitanan masal, bakti sosial, bazaar, advokasi beasiswa dan kesehatan, makan bersama anak yatim, bersih-bersih lingkungan, santunan kepada anak berprestasi, pendampingan UMKM, penanggulangan bencana, semuanya untuk membantu masyarakat. Sehingga ada anggapan, “Ingat baksos, ingat PKS!”. Kader PKS selalu membantu masyarakat apalagi rakyat kecil karena itu adalah hal yang selalu dianjurkan dalam proses pembinaan kader-kader PKS.
Partai Keadilan Sejahtera menganggap bahwa berpartai merupakan bagian dari amal bakti/ amal pelayanan kepada masyarakat, dengan itu pula maka aktivitas partai tidak dilakukan hanya menjelang pemilu atau pilkada saja namun terus menerus berinteraksi dan berkontribusi kepada masyarakat. Salah satu bidang yang berperan langsung dalam pelayanan kepada masyarakat ini adalah bidang kesejahteraan rakyat (kesra). Bidang ini melakukan berbagai peran-peran sosial terhadap masyarakat. Seperti pelaksanaan bakti sosial, pelayanan kesehatan gratis, pembantu korban bencana, mendorong tumbuhnya perokonomian dan lain-lain.
Sejak awal berdirinya, partai keadilan (PK) memang kerap kali melakukan kegiatan bakti sosial baik berupa menjualan sembako bersubsidi, pengobatan gratis, obral pakaian layak pakai dan lain lain. Kegiatan sosial menjadi kegiatan paling dominan pada awal berdirinya Partai Keadilan. Para kader sangat giat mencari donatur dan bahkan terkadang untuk menambah biaya operasional mereka ambil sendiri dari uang pribadi mereka. Kegiatan bakti sosial yang dilakukan antara lain penjualan sembako bersubsidi, pemeriksaan dan pengobatan gratis, penjualan pakaian layak pakai dan lain lain. Kegiatan bakti sosial bisa dilakukan PKS secara periodik di suatu wilayah tertentu ataupun kegiatan sosial yang berupa penanggulangan bencana.
Meskipun partai ini masih terbilang partai muda dalam perpolitikan Indonesia, partai ini insyaAllah mempunyai masa depan yang cerah.
Sumber : Facebook Artati Sansumardi
PKS adalah sebuah fenomena yang paling menarik dalam politik kontemporer Indonesia, ini tidak hanya karena perkembangan partai yang sangat pesat dalam hal keanggotaan dan perolehan suara pemilu, tetapi juga karena PKS (Partai Keadilan Sejahtera) menawarkan pendekatan baru dan berbeda dalam politik Islam yang hampir tidak pernah ada dalam sejarah Indonesia.
Ada asumsi yang berkembang bahwa partai politik berbasis agama (apa pun agamanya) selalu menghalang-halangi demokrasi. Partai agama dipandang sebagai penghalang tumbuhnya demokrasi dan pluralisme. Apalagi di media-media Barat berkembang isu yang mengatakan bahwa Islam tidak compatible dengan demokrasi.
Wakil Ketua DPP PKS Bidang Politik Agus Purnomo mengatakan, partai berbasis agama, khususnya Islam sebenarnya siap berdemokrasi dan mengikuti prosedur demokrasi. Tetapi, kata dia, nampaknya pelaku-pelaku demokrasi tidak terlalu siap menerima kehadiran partai berbasis Islam dalam demokrasi.
Dutabesar Amerika Serikat untuk Indonesia, Scott Marciel, mengatakan, dirinya telah bertemu dengan semua pimpinan partai besar di Indonesia, termasuk PKS. Khusus mengenai PKS, Marciel mengatakan bahwa ketika bertemu dengan petinggi PKS dirinya mendiskusikan berbagai hal. Itu, kenangnya, adalah diskusi yang panjang, produktif dan pasti berguna. “Faktanya, orang-orang Indonesia memilih mereka (PKS),” ujarnya lagi.
Pengamat radikalisme dan terorisme di Indonesia, Sydney Jones, juga mengatakan bahwa PKS bukanlah partai radikal. Sydney berkesimpulan bahwa PKS bukanlah partai yang harus dikhawatirkan.
Aktivis antiperang dan mantan anggota parlemen Inggris George Galloway, melayangkan pujiannya pada PKS yang ia sebut berpikir di luar kerangka konvensional dan peduli dengan persoalan-persoalan dunia.
Prof. James J. Fox, dari The Australian National University, membuat penilaian bahwa PKS bukan hanya berpotensi turut aktif dalam perdebatan-perdebatan mengenai pemerintahan yang sedang terjadi di dunia Islam, tapi diharapkan mampu mengambil peranan kepemimpinan umat Islam untuk masa depan.
Pengamat J. Kristiadi mengungkapkan bahwa, ”Saat ini, PKS sudah menyatakan sebagai partai terbuka. Dan itu sangat menggembirakan bahwa simbol-simbol agama tidak dapat dijualbelikan untuk politik," ucapnya. Mengacu sejumlah hasil survei akhir-akhir ini, parpol berbasis agama yang mencapai PT di atas 5% hanya Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Kemunculan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai parpol Islam terbesar saat ini, secara tidak langsung berperan mengubah sikap negatif terhadap Islam yang dipandang sebagai agama yang menghalangi demokrasi. PKS dipandang sebagai partai Islam yang ingin menyalurkan aspirasi umat Islam lewat jalur demokrasi dan parlemen secara legal bukan lewat kekerasan dan jalur ‘parlement jalanan’. PKS tidak hanya mampu menghilangkan stigma politik bahwa umat Islam hanya mampu menyalurkan aspirasi politiknya lewat anarki, tetapi PKS juga mampu menampilkan diri sebagai partai politik Islam yang santun dan bersih.
Sebagai parpol Islam yang berwatak 'self-financing', PKS memang menarik diamati. Mereka, misalnya, konsisten membiayai segala aktivitas politiknya dengan sumbangan dan kontribusi anggota, simpatisan, serta pengurusnya.
"PKS relatif masih bersih dan peduli dibandingkan parpol Islam lainnya," kata Fachry Ali, pengamat politik. Fahcry berharap, PKS benar-benar menjadi partai terbuka, jujur, dan kritis. Tidak mengarah pada budaya lip service.
Di mata PKS, hal-hal ideal bagi Indonesia adalah sebuah negara yang lebih memiliki national character, bermartabat, berkeadilan, serta masyarakatnya lebih sejahtera secara ekonomi.”
Dalam buku “Platform Kebijakan Pembangunan Partai Keadilan Sejahtera” yang diterbitkan oleh Majelis Pertimbangan Partai PKS, PKS memiliki visi kedepan dalam membangun peradaban Indonesia ke depan. Visi Indonesia yang dicita-citakan Partai Keadilan Sejahtera adalah : “Terwujudnya Masyarakat Madani yang adil, sejahtera dan Bermartabat".
PKS sangat luar biasa menggarap masyarakat menengah kebawah. Contohnya di mana ada bencana, bendera PKS yang pertama berkibar. Program – program PKS hadir untuk Masyarakat, seperti kursus / pelatihan singkat, pernikahan masal bagi warga tidak mampu, khitanan masal, bakti sosial, bazaar, advokasi beasiswa dan kesehatan, makan bersama anak yatim, bersih-bersih lingkungan, santunan kepada anak berprestasi, pendampingan UMKM, penanggulangan bencana, semuanya untuk membantu masyarakat. Sehingga ada anggapan, “Ingat baksos, ingat PKS!”. Kader PKS selalu membantu masyarakat apalagi rakyat kecil karena itu adalah hal yang selalu dianjurkan dalam proses pembinaan kader-kader PKS.
Partai Keadilan Sejahtera menganggap bahwa berpartai merupakan bagian dari amal bakti/ amal pelayanan kepada masyarakat, dengan itu pula maka aktivitas partai tidak dilakukan hanya menjelang pemilu atau pilkada saja namun terus menerus berinteraksi dan berkontribusi kepada masyarakat. Salah satu bidang yang berperan langsung dalam pelayanan kepada masyarakat ini adalah bidang kesejahteraan rakyat (kesra). Bidang ini melakukan berbagai peran-peran sosial terhadap masyarakat. Seperti pelaksanaan bakti sosial, pelayanan kesehatan gratis, pembantu korban bencana, mendorong tumbuhnya perokonomian dan lain-lain.
Sejak awal berdirinya, partai keadilan (PK) memang kerap kali melakukan kegiatan bakti sosial baik berupa menjualan sembako bersubsidi, pengobatan gratis, obral pakaian layak pakai dan lain lain. Kegiatan sosial menjadi kegiatan paling dominan pada awal berdirinya Partai Keadilan. Para kader sangat giat mencari donatur dan bahkan terkadang untuk menambah biaya operasional mereka ambil sendiri dari uang pribadi mereka. Kegiatan bakti sosial yang dilakukan antara lain penjualan sembako bersubsidi, pemeriksaan dan pengobatan gratis, penjualan pakaian layak pakai dan lain lain. Kegiatan bakti sosial bisa dilakukan PKS secara periodik di suatu wilayah tertentu ataupun kegiatan sosial yang berupa penanggulangan bencana.
Meskipun partai ini masih terbilang partai muda dalam perpolitikan Indonesia, partai ini insyaAllah mempunyai masa depan yang cerah.
Sumber : Facebook Artati Sansumardi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar