Sebuah studi ‘Israel’ terbaru yang dikeluarkan Begin-Sadat Center for Strategic Studies Universitas Bar Ilan, kampur terbesar kedua di ‘Israel’, mengatakan bahwa jamaah Ikhwanul Muslimin menjadi ancaman terbesar bagi ‘Israel’ di antara kelompok-kelompok politik dan ideology di dunia Arab dan Islam.
Dalam studi dengan judul “Ikhwanul Muslimin dan Tantangan Perdamaian Antara Mesir dan Israel”, yang dibuat oleh orientalis liad Borate, disebutkan bahwa Ikhwanul Muslimin bertanggung jawab melawan kebijakan-kebijakan Amerika dan Israel, menyokong konflik bersenjata melawan Israel dan mendukung pihak perlawanan Palestina dengan fokus pada peran Presiden Mursi selama perang akhir 2012 yang oleh studi ini diumpamakan sebagai titik perubahan strategis dalam hubungan (Israel) dengan Mesir,dan menyediakan payung politik bagi gerakan-gerakan perlawanan khususnya gerakan Hamas.
Analis militer di Yedeot Aharonot, Ron Ben-Yishai berpendapat, harus dilakukan pekerjaan yang mustahil untuk menyukseskan as Sisi karena beberapa alasan. Di antaranya adalah karena as Sisi memimpin perang melawan semua orang yang berusaha mengembalikan Islam ke tengah-tengah dunia, kegagalan pemerintahan as Sisi berarti menghalangi barat untuk menikmati pesawat tempur barat digunakan di udara Mesir dan penghentian bantuan kapal induk Amerika yang lebih baik melaut di terusan Suez.
Ben-Yishai juga mengatakan bahwa as Sisi memimpin perang terbuka dengan kekuatan-kekuatan jihad Islam yang mengancam kepentingan Israel dan barat. Dari sini Yishai menyerukan barat untuk menggelontor milyaran dolar guna mencegah terjadinya keruntuhan ekonomi yang bisa menimbulkan revolusi melawan penguasa kudeta militer di Mesir. Dia menegaskan pentingnya focus investasi di awal mendukung militer dan dinas keamanan Mesir yang melawan mereka yang disebut kaum radikal.
Yishai menegaskan agar Israel tidak malu-malu berperan mendukung pemerintahan as Sisi. Dia mengingatkan bahwa apa yang dilakukan pemerintah as Sisi adalah peran yang sama dilakukan oleh negara-negara teluk dan Yordania. Yishai menyerukan barat untuk mendukung as Sisi dan mengingatkan akibat dari kegagalan pemerintahan kudeta yang dipimpin as Sisi.
Wakil Penglima Angkatan Bersenjata Zionis Jenderal Moshe Kaplanski mengatakan bahwa militer Mesir merupakan sekutu penting bagi Israel dan kepentingan strategisnya, yang menuntut sokongan kekuatannya untuk mengembalikan stabilitas dan ketenangan di Mesir.
Sumber : Facebook Artati Sansumardi
Dalam studi dengan judul “Ikhwanul Muslimin dan Tantangan Perdamaian Antara Mesir dan Israel”, yang dibuat oleh orientalis liad Borate, disebutkan bahwa Ikhwanul Muslimin bertanggung jawab melawan kebijakan-kebijakan Amerika dan Israel, menyokong konflik bersenjata melawan Israel dan mendukung pihak perlawanan Palestina dengan fokus pada peran Presiden Mursi selama perang akhir 2012 yang oleh studi ini diumpamakan sebagai titik perubahan strategis dalam hubungan (Israel) dengan Mesir,dan menyediakan payung politik bagi gerakan-gerakan perlawanan khususnya gerakan Hamas.
Analis militer di Yedeot Aharonot, Ron Ben-Yishai berpendapat, harus dilakukan pekerjaan yang mustahil untuk menyukseskan as Sisi karena beberapa alasan. Di antaranya adalah karena as Sisi memimpin perang melawan semua orang yang berusaha mengembalikan Islam ke tengah-tengah dunia, kegagalan pemerintahan as Sisi berarti menghalangi barat untuk menikmati pesawat tempur barat digunakan di udara Mesir dan penghentian bantuan kapal induk Amerika yang lebih baik melaut di terusan Suez.
Ben-Yishai juga mengatakan bahwa as Sisi memimpin perang terbuka dengan kekuatan-kekuatan jihad Islam yang mengancam kepentingan Israel dan barat. Dari sini Yishai menyerukan barat untuk menggelontor milyaran dolar guna mencegah terjadinya keruntuhan ekonomi yang bisa menimbulkan revolusi melawan penguasa kudeta militer di Mesir. Dia menegaskan pentingnya focus investasi di awal mendukung militer dan dinas keamanan Mesir yang melawan mereka yang disebut kaum radikal.
Yishai menegaskan agar Israel tidak malu-malu berperan mendukung pemerintahan as Sisi. Dia mengingatkan bahwa apa yang dilakukan pemerintah as Sisi adalah peran yang sama dilakukan oleh negara-negara teluk dan Yordania. Yishai menyerukan barat untuk mendukung as Sisi dan mengingatkan akibat dari kegagalan pemerintahan kudeta yang dipimpin as Sisi.
Wakil Penglima Angkatan Bersenjata Zionis Jenderal Moshe Kaplanski mengatakan bahwa militer Mesir merupakan sekutu penting bagi Israel dan kepentingan strategisnya, yang menuntut sokongan kekuatannya untuk mengembalikan stabilitas dan ketenangan di Mesir.
Sumber : Facebook Artati Sansumardi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar