Sepulang Bertugas, Banyak Tentara AS jadi Pecandu Obat

HAMPIR setengah dari tentara AS yang baru kembali dari tugas militer dikabarkan memiliki sakit kronis. Mereka sering menggunakan obat penghilang rasa sakit dan 15 persen opioid (obat sejenis narkoba).

Perkiraan terbaru mengenai sakit kronis dan penggunaan opioid oleh tentara, lebih tinggi dibandingkan dengan penduduk sipil, kata para peneliti. Sekira 26 persen dari orang-orang dalam laporan populasi umum mengalami nyeri kronis dan 4 persen menggunakan opioid.

Para peneliti menyurvei hampir 2600 tentara selama tiga bulan setelah mereka kembali dari Afghanistan atau Irak yang tidak mencari pengobatan medis. Sekitar 45 persen mengalami luka tempur dan sakit kronis yang berlangsung setidaknya tiga bulan, dan 15 persen mengatakan mereka telah menggunakan obat penghilang rasa sakit opioid dalam sebulan terakhir, menurut penelitian yang diterbitkan pada Senin (30/6/2014) di jurnal JAMA Internal Medicine.

Obat-obatan opioid adalah obat penghilang rasa sakit yang kuat, dan khusus diresepkan untuk nyeri kronis. Opioid bisa mengakibatkan mereka kecanduan, overdosis, atau mengembangkan masalah kesehatan lainnya layaknya mengonsumsi narkoba.

“Baru-baru ini, tingkat penggunaan opioid dan penyalahgunaannya telah membengkak, menyebabkan sejumlah besar orang dirawat inap akibat overdosis, bahkan kematian,” ujar para peneliti studi, yang dipimpin oleh psikolog Robin Toblin dari Institut Riset Militer Walter Reed, di Silver Spring, Maryland.

Berdasarkan temuan terbaru, sebanyak 44 persen tentara yang dilaporkan menggunakan opioid mengatakan mereka tidak memiliki rasa sakit atau hanya sakit ringan selama bulan terakhir pasca pertempuran.



*sumber http://www.islampos.com/sepulang-bertugas-banyak-tentara-as-jadi-pecandu-obat-119346/