PKS (Memang) Partai Dakwah, Tapi... 5 Kritik Konstruktif Untuk PKS - Bulan Sabit Kembar

Breaking

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

11 April 2014

PKS (Memang) Partai Dakwah, Tapi... 5 Kritik Konstruktif Untuk PKS

PKS itu (memang) Partai Dakwah, TAPI… janganlah kader apalagi para pimpinan PKS menampilkan gaya hidup mewah. Terlepas dari harta itu didapat dengan cara halal atau tidak. Karena PKS mengatakan bahwa PKS adalah Partai yang menjadi harapan rakyat, partai yang mengerti rakyat. Akan sangat mencederai perasaan masyarakat (terutama masyarakat ekonomi kelas bawah) menyaksikan anda menampilkan gaya hidup mewah dengan fasilitas-fasilitas yang ‘wah’ ditengah himpitan tekanan ekonomi dan kesulitan hidup yang mereka hadapi. Dan tidak menutup kemungkinan akan banyak masyarakat jg jadi berprasangka bahwa pimpinan PKS sudah “hidup bermegah-megahan” seperti yang Allah firmankan dalam surah At-Takatsur, bahkan celakanya sebagian mereka bersuuzhon bahwa semua itu anda dapat dari KKN. Menurut hemat saya, akan jauh lebih baik jika kader & para pimpinan PKS meniru gaya hidup bersahaja ala Rasulullah SAW, yang sederhana dan zuhud. Seperti apa Pola hidup sederhana & zuhud ala Rasul itu? Saya yakin kader dan pimpinan PKS lebih tau. Kita semua paham bahwa Allah SWT tidak melarang umat Islam untuk kaya, bahkan menganjurkannya, karena dengan harta yang banyak peluang kita untuk beramal & bersedekah menjadi terbuka lebar. Tapi gaya hidup bermegah-megahanlah yang Allah Tidak Suka..

PKS itu (memang) Partai Dakwah, TAPI… hendaklah kader terutama pimpinan PKS lebih hati-hati, lebih selektif dalam memilih kawan (dekat). Objek dakwah bisa saja dari kalangan paling sholeh sampe yang paling bej*t sekalipun. Namun dalam memilih teman baik? Tidak bisa sembarangan, harus lebih selektif. Jangan ‘hanya’ karena teman lama, teman satu almamater, dll. Membuat kita lengah memperhatikan karakter & track record teman kita tsb, apalagi dalam berhubungan bisnis. Suu’zhon memang tidak boleh, tapi waspada & hati-hati itu WAJIB, meskipun terhadap kerabat dan teman akrab kita sendiri..

PKS itu (memang) Partai Dakwah, TAPI… seharusnya Dewan Syariah PKS lebih proaktif memperhatikan dan mengawasi para pimpinan PKS di daerah dan pusat dalam bermuamalah (terutama bisnis), pastikan mereka tidak melanggar nilai-nilai syariah Islam dan perundang-undangan yang berlaku di negeri ini. Karena selain menyangkut maslahat pribadi, masalah-masalah muamalah yg mereka hadapi ini juga berkaitan erat dengan image partai, citra partai dakwah. Jangan karena nila setitik rusak susu sebelanga.. cukuplah kasus LHI sekarang ini sebagai pelajaran yang sangat berharga bagi PKS kedepannya.

PKS itu (memang) Partai Dakwah, TAPI… saya pribadi mengusulkan agar Dewan Syariah PKS lebih ketat dalam memberikan izin kader & para pimpinan partai untuk berpoligami. Pastikan unsur-unsur syar’i benar-benar terpenuhi agar suami benar-benar bisa berlaku adil, dan (para) istri tidak terzholimi. Bukankah istri-istri para kader PKS adalah kader PKS juga? Jadi sangat miris kalau sesama kader saling menzholimi. Dan sekali lagi, ini semua tak lepas dari image Partai yg sedikit banyak terpngaruhi oleh image kader-kadernya dimata masyarakat. Ingat, separuh objek dakwah adalah kaum Hawa, yg juga adalah separuh suara pemilih di pemilu..

PKS itu (memang) Partai Dakwah, TAPI… saya tidak suka kalau kader-kader pks tidak sabar dan emosional dalam menanggapi kritik ataupun hujatan dari luar. Semakin anda panik & emosi, maka anda semakin terlihat tidak dewasa, menutup diri dari masukan, bahkan terlihat memang bersalah. Akibatnya orang yang mengkritik dan ingin tahu bukannya tercerahkan, yang ada malah JADI TIDAK SIMPATIK pada PKS. Parahnya, yang membenci makin keubun-ubun kebenciannya, tujuan dakwah pun tidak terealisasikan. Jadi bersabarlah. Dewasalah dalam menjawab & menanggapi masukan, kritikan, maupun hinaan. Kalau anda tidak sanggup merespons dengan kata-kata yang baik dan pikiran yang terbuka, maka lebih baik diam. Ingatlah, Mulia dan hinanya seseorang/institusi itu bukan ditentukan oleh pandangan manusia, tapi berada dalam Genggaman Allah Ta’ala. Meskipun seluruh manusia ingin menjatuhkan PKS, ketika Allah Berkehendak Megangkat PKS, maka PKS pasti akan jadi Mulia. Tapi sebaliknya, meskipun seluruh kader pks dan seluruh masyarakat Indonesia memuja-muji PKS, jika Allah berkehendak menjatuhkan, apa kuasa kita sebagai makhluq? So, kalian kader PKS tak perlu sewot, ‘ngamuk-ngamuk’ atau menyerang balik kami-kami yang mengkritik dan menghujat PKS. Akan tetapi yang penting bagi kader PKS sekarang adalah terus bekerja, terus beramal, terjun ketengah-tengah masyarakat menghadirkan solusi atas permasalahan yang ada. Persis seperti aktvitas kalian sebelum kasus LHI mencuat…


Kalian bilang partai kalian BUKAN partai malaikat. Berarti sangat tidak menutup kemungkinan BISA salah kan? Jadi kalau kami mengkritik (halus ataupun kasar) ya santai saja, malah seharusnya anda berterima kasih. Janganlah berlaku sombong terhadap kritik & nasehat..

Dari Tamim ad-dari bahwa Nabi SAW bersabda:” ad-Din adalah nasihat”. Kami berkata untuk siapa? Rasul menjawab:” Untuk Allah, kitab-Nya, rasul-Nya, untuk pemimpin Islam dan umatnya” (HR Muslim, Abu Dawud dan an-Nasai’i)


Mudah-mudahan PKS mau terus menerus mengevaluasi diri dan melakukan perbaikan-perbaikan internal. Saya sendiri masih menaruh harapan besar pada Partai ini untuk berkontribusi lebih besar lagi untuk Indonesia yang lebih baik.

To kritikus PKS : semua amal tergantung niat. Ada baiknya kita evaluasi niat-niat kita sebelum mengkritik. Kalau niat kita baik, maka kritiklah dengan cara yg baik juga. “Kata-kata yang keluar dari hati akan sampai kepada hati pula.” Sebaliknya, kalau dari awal niat kita hanya untuk menghina, menjatuhkan, apalagi sampai memfitnah, maka saran saya janganlah kita habiskan energi & waktu kita hanya untuk menambah beban timbangan dosa kita di akhirat nanti. Lagipula, Saya fikir kita tidak lebih baik dari Nabi Musa a.s dan mereka (PKS) tidak lebih buruk daripada fir’aun, yang membuat kita layak untuk mencaci maki & menghina mereka..

Mari kita perhatikan bagaimana Allah SWT memerintahkan Nabi Musa a.s berdakwah kepada Fir’aun, perhatikan juga redaksi seruannya,

“Pergilah kamu berdua kepada Fir’aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas, maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan KATA-KATA YANG LEMAH LEMBUT, mudah-mudahan ia ingat atau takut” (QS. Thaahaa: 43-44)


Sudahkah sampai kepadamu (ya Muhammad) kisah Musa. Tatkala Tuhannya memanggilnya di lembah suci yaitu Lembah Thuwa; Pergilah kamu kepada Fir’aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas, dan katakanlah (kepada Firaun), “ADAKAH KEINGINAN BAGIMU UNTUK MEMBERSIHKAN DIRI (DARI KESESATAN), DAN KAMU AKAN KUPIMPIN KE JALAN TUHANMU AGAR SUPAYA KAMU TAKUT KEPADA-NYA?” (QS. An-Nazi’at: 15-19)



SUMBER



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Responsive Ads Here