Tanggal 22 Maret 2014 malam hari, hastag #SayaPilihPKS menjadi wordwide trending topic, bahkan sempat menjadi urutan pertama tingkat Indonesia.
Ada sejumlah haters yang mencoba mengimbangi hal ini dengan membuat hastag #TolakPartaiPoligami. Tentu saja, maksudnya adalah PKS, karena memang sejumlah qiyadah PKS berpoligami.
Saya tidak sedang mengajak debat mengenai pro kontra boleh tidaknya berpoligami. Kalau Anda ingin berdebat mengenai hal tersebut, saran saya lebih baik gabung saja di topik ini >> https://www.facebook.com/jonru.page/posts/10152133857024729
Yang hendak saya bahas kali ini (sehubungan dengan kampanye para haters tersebut) adalah:
"Apakah ada hubungan antara pejabat yang berpoligami dengan kualitas kepemimpinan mereka?"
Orang2 yang mengkampanyekan #TolakPartaiPoligami biasanya punya alasan-alasan yang "asal bunyi" dalam berargumen. Misalnya:
1. Mengendalikan syahwat saja tak bisa, apalagi mengendalikan negara.
2. Kalau punya istri banyak, dari mana ngasih makannya? Dari mana lagi kalau bukan korupsi!
Mari kita bahas:
1. Justru pria yang berpoligami itu bisa mengendalikan syahwat. Karena dia menempuh jalan yang halal. Yang tak bisa mengendalikan syahwat justru para pria yang selingkuh dengan sembarang wanita.
2. Ah, yang nomor ini hanya dugaan alias buruk sangka. Sok tahu mengenai urusan rumah tangga orang lain!
Emang kalau punya istri cuma satu, ada jaminan tak bakal korupsi? Justru kebanyakan koruptor itu, istrinya cuma satu!
Kalau emang sudah bermental miskin dan iman lemah, bahkan tak punya istri pun bisa jadi koruptor. Betul?
FAKTA NYATA:
1. Soekarno juga berpoligami. Tapi hingga saat ini dia masih dikenal sebagai salah seorang pemimpin terbaik Indonesia.
2. Anis Matta juga berpoligami. Tapi justru setelah dia jadi presiden PKS, partai dakwah ini makin berkibar pasca kasus LHI.
3. Tambahan dari seorang teman (Anton):
Sultan HB IX juga beristeri lebih dari satu. Tapi beliau salah satu negarawan dan bapak bangsa ini.
4. Para raja zaman dahulu punya banyak selir. Tapi mereka bisa memimpin kerajaan mereka hingga berjaya di mana-mana.
KESIMPULAN:
TAK ADA HUBUNGAN antara pemimpin berpoligami dengan kualitas kepemimpinannya.
Yang Bikin Hastag #TolakPartaiPoligami Mungkin Lebih Mengutamakan Emosi dan Sentimen Kebencian Ketimbang Logika.(Jonru)
Sumber : Facebook Artati Sansumardi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar