Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) prihatin masih adanya pelibatan anak-anak dalam kampanye partai politik (Parpol). KPAI menilai saat ini kampanye terbuka Parpol lebih banyak memberikan efek negatif bagi anak-anak, dibandingkan efek positif.
"Meski KPAI terus memberikan himbauan dan melarang anak-anak dilibatkan dalam kampanye, namun sepertinya hal itu tidak terlalu berpengaruh. Hasil pemantauan KPAI sampai hari Senin (24/3/2014) kemarin, pelibatan anak masih terus terjadi," jelas komisioner KPAI, Susanto kepada INILAHCOM.
Susanto menegaskan, kampanye terbuka Parpol saat ini justru banyak memberikan hal negatif untuk anak-anak. Salah satunya adalah hampir selalu adanya hiburan musik dengan penyanyi yang menampilkan goyangan erotis, di setiap kampanye Parpol.
"Salah satu yang sangat ironis adalah adanya adegan erotis bernuasan pornografi terjadi di sejumlah titik lokasi kampanye. Fatalnya adegan erotis tersebut dilakukan di depan anak-anak," ujarnya.
Hal negatif lain yang ditemukan oleh KPAI adalah adanya praktik pemberian uang kepada anak-anak saat kampanye. Tentu hal ini akan menjadi pelajaran buruk bagi anak-anak, sehingga dikhawatirkan akan tertanam dalam pikiran mereka jika kampanye politik adalah bagi-bagi uang. Dan dikhawatirkan ini akan membentuk mental yang koruptif.
"Praktik ini, apapun alasannya tidak dibenarkan. Karena anak akan terus tertarik ikut kampanye. Selain itu dapat menjadi efek negatif bagi pembentukan mental anak yang bisa mengarah pada prilaku koruptif," tegasnya.
Susanto melanjutkan, tentu saja hal ini akan berbahaya bagi mentalitas anak Indonesia ke depan.
"Oleh karena itu KPAI mendesak Bawaslu dan Panwaslu se-Indonesia agar menindak tegas terhadap Caleg yang mengkondisikan adegan erotis di depan anak-anak, serta memberikan uang kepada anak dalam masa kampanye kali ini," tandasnya.
Sumber : Fcaebook Artati Sansumardi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar