Saat Presiden Soekarno menggerak-gerakkan tongkatnya ke arah maket Gelora Bung Karno lebih lima dekade lalu, bisa jadi ia tak pernah membayangkan akan ada partai Islam yang bisa menjadikan stadion tersebut sebagai panggung unjuk kekuatan sekaligus meresepresentasikan mimpi besarnya. Kala itu, Bung Karno berkata dengan penuh keyakinan.
"Ini...ini akan jadi Stadion terbesar di dunia, ini adalah awal bangsa kita menjadi bintang pedoman bangsa-bangsa di dunia, semua olahraga dari negara-negara di dunia ini, berlomba disini. Kita tunjukkan pada dunia, Indonesia bangsa yang besar, yang mampu maju ke muka memimpin pembebasan bangsa-bangsa di dunia menuju dunia barunya.”
Bung Karno sangat fokus membangun Gelora Bung Karno (GBK). Dia sangat rajin mengunjungi proyek impiannya. Bahkan hal-hal yang sangat sepele seperti pasir dan batu bata pun tak luput dari perhatiannya. Hingga ia mendapat julukan “Lurah Jakarta” karena saking pedulinya terhadap pembangunan GBK.
Mimpi besar Sang Pemimpin Besar Revolusi itu sepertinya tak lama lagi terwujud jika melihat Kampanye Akbar PKS, Ahad kemarin di GBK. Lebih dari 150 ribu kader dan simpatisan hadir tanpa dibayar. Tak ada kursi kosong di dalam stadion. Dan ribuan orang masih tertahan di luar stadion. Saya menjadi saksi hidup peristiwa bersejarah itu. Puncaknya saat Presiden PKS Anis Matta hadir dengan berjalan kaki menyusuri pinggir lapangan menuju panggung. Massa tumpah memenuhi tepi lapangan. Padat. Memutih.
Lalu mereka menyimak orasi Anis Matta. Penuh energi, sarat nilai, padat narasi dan membakar semangat. Tak berlebihan jika banyak yang menjuluki Anis Matta sebagai Soekarno Muda.
“Siap rebut Jakarta? Siap rebut Jakarta? Siap rebut Jakarta?
“Siap!” begitu ratusan ribu massa menjawabnya.
“Siap memimpin Indonesia? Siap memimpin Indonesia? Siap memimpin Indonesia??
“Siap!” Stadion bergemuruh saat jawaban terdengar.
Antusiasme rakyat Indonesia yang selalu menanti orasi Bung Karno seolah hadir Ahad kemarin. Ibu saya pernah bercerita pengalamannya saat hadir di GBK di tahun-tahun jelang peristiwa G-30 S/PKI meletus. Stadion padat terisi. Dan Bung Karno tampil berpidato menyihir ratusan ribu orang yang hadir.
PKS kembali menaklukkan GBK. Bukan sekadar menjadikan GBK sebagai panggung unjuk kekuatan. Tapi juga sekaligus memberikan pesan perubahan dan kesiapan PKS memimpin Indonesia dan dunia.
Kesan itu terlihat jelas dengan melihat begitu banyaknya anak muda dan anak kecil ikut dalam kampanye. Kehadiran mereka mengkonfirmasi bahwa PKS telah menyiapkan generasi yang siap menerima tongkat estafet kepemimpinan. Mereka dihadirkan sebagai cara untuk memberikan pendidikan politik sejak dini.
Memori mereka tentang politik akan sangat indah. Melihat ratusan ribu massa yang teratur, tertib dan santun. Menyaksikan orasi Anis Matta dan ustadz Hilmi Aminuddin yang menggelorakan jiwa. Mendengarkan musik dengan syair yang bermakna. Karena itu, saya tak habis pikir mengapa kehadiran anak kecil diharamkan oleh pengawas pemilu. Padahal, mereka inilah yang siap mengejawantahkan spirit perubahan yang diusung Soekarno . Mimpi besar Bung Karno tentu saja tak akan bisa diserahkan kepada partai yang kampanyenya selalu menampilkan aksi panggung yang menjijikkan, tidak santun, dan pesertanya harus dibayar untuk hadir.
Aksi PKS kemarin mendapat apresiasi dari seorang kader senior partai kiri PRD Ragil Nugroho. Melalui akun twitternya (@ragilnugroho1), ia menulis. tentang suasana kampanye PKS tersebut.
"Dlm kampaye di GBK, struktur mobilisasi PKS sampai tingkat keluarga. Klu partai lain paling banter hy sampai ranting. Tak menghrnkn GBK penuh"
Melihat mobilisasi kader PKS dg struktur organisasi hari ini di GBK, saya berkenyakinan PKS akan bertahan lama dlm berpolitikan di Indonesia"
Bila PDIP jualan Jokowi u dongkrak suara, PKS benar2 mengandalkan kekuatan kader u mobilisasi n melipatgandakan suara."
Saya paham betul membangun partai kader seperti PKS tak mudah, tak hanya membutuhkan militansi tapi juga kecerdasan membaca momentum politik"
Silakan mencemooh PKS, tapi secara organisasi inilah partai terbaik dlm membangun perancah u bertarung dg partai lain. Mobilisasi GBK buktinya"
PKS memiliki Anis Matta yang orator ulung layaknya Bung Karno, militansi kader, begitu mudah menaklukkan GBK, kampanye yang sarat narasi mengubah peradaban tanpa goyang menjijikkan, dan kehadiran anak-anak kecil yang siap meneruskan mimpi memimpin peradaban. Rasanya, tak berlebihan jika saya mengatakan cita-cita Bung Karno siap diwujudkan PKS.
Sumber : Facebook Artati Sansumardi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar