Jika Laki-laki Harus Menangis - Bulan Sabit Kembar

Breaking

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

16 Oktober 2013

Jika Laki-laki Harus Menangis

Menangis adalah sebuah reaksi emosi yang wajar. Umumnya, perempuan lebih mudah dan lebih sering menangis daripada laki-laki. Masyarakat umumnya menuntut laki-laki agar kuat dan tegar, salah satu bentuknya adalah dengan tidak menangis. Jika seorang laki-laki kedapatan sedang menangis, cibiran dan cemoohan pun akan tertuju padanya. “Kamu itu laki-laki, jangan nangis seperti perempuan!”


Laki-laki memang harus kuat, tetapi bukan berarti tak boleh menangis. Menangislah ketika mengingat Allah. Menangislah ketika menyesali dosa-dosa yang telah diperbuat. Menangislah….
Pernah suatu ketika Rasulullah Saw. menangis sepanjang malam. Apa yang membuat beliau menangis sepanjang malam? Apakah istri? Anak keturunan? Harta benda dan kebun-kebun? Ternyata bukan karena hal-hal duniawi tersebut.
Beliau menangisnya karena dalam shalatnya beliaumembaca Al-Quran Surah Al-Ma’idah  ayat 118 yang menceritakan doa untuk umatnya, untuk kita.
Beliau shalat sambil menangis hingga waktu subuh tiba. Beliau terus mengulang-ulang ayat tersebut. “Jika Engkau siksa mereka, sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba-Mu, dan jika Engkau mengampuni mereka, sesungguhnya Engkau Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.”
Kemudian beliau memanjatkan kedua tangan seraya berdoa, “Ya Allah, umatku … umatku ….”
Lalu beliau menangis tersedu-sedu.
Allah Ta’ala berkata kepada Jibril, “Wahai Jibril, pergi dan temuilah Muhammad. Tuhanmu Maha Mengetahui. Sekarang tanyakan kepadanya, kenapa dia menangis?”
Jibril pun menemui Rasulullah Saw. untuk menanyakan sebab musabab beliau menangis. Rasulullah Saw. berterus terang kepada Jibril mengenai kekhawatiran beliau pada umat beliau. Jibril pun melaporkan pengaduan Rasulullah itu kepada Allah.
Allah menjawab, “Sekarang, pergi dan temui Muhammad. Katakan padanya bahwa Aku meridainya untuk memberikan syafaat kepada umatnya dan Aku tidak akan berbuat buruk kepadanya.” (HR Muslim dan Ath-Thabari)
Rasulullah Saw., manusia mulia itu, laki-laki agung itu, menangis dalam shalatnya. Menangis memohon ampunan untuk umatnya, kita. Subhanallah. Sungguh besar cinta Rasulullah Saw. pada kita. Bagaimana dengan kita? Menangiskah kita ketika mengingat Allah dan Rasul-Nya? 



Sumber : Artati Sansumardi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Responsive Ads Here