Fenomena Hari Kiamat - Bulan Sabit Kembar

Breaking

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

28 Oktober 2013

Fenomena Hari Kiamat

Kalimat Pembuka

Setiap muslim harus sepenuh hati mengimani bahwa hari kiamat pasti terjadi. Banyak ayat dan hadits yang menegaskan tentang hal ini. Dengan keimanan itulah seorang muslim akan termotivasi untuk senantiasa mempersiapkan diri bagi kehidupan pasca bumi ini hancur (kiamat). Keimanan terhadap hari  kiamat ini akan menjadikan seseorang mengontrol setiap laku lampahnya di dunia ini. Itulah salah satu hikmah mengimani hari kiamat. Untuk mengetahui urgensi keimanan kepada hari kiamat kita harus mempunyai persepsi yang benar dan cukup tentang hari kiamat. Apa itu hari kiamat? Sayyid Sabiq dalam bukunya “Aqidah Islamiah” memberikan terminologi tentang apa itu hari kiamat. Bahwa hari kiamat adalah hari akhir yang diawali dengan pemusnahan alam semesta ini dimana semua manusia semenjak dari nabiyullah Adam as sampai terjadinya hari akhir akan dibangkitkan untuk mendapatkan balasan semua aktivitasnya.

Landasan Syar’i
Allah swt berfirman : “Dan tentu mereka akan mengatakan pula, “Hidup hanyalah kehidupan kita di dunia saja dan kita sekali-kali tidak akan dibangkitkan”   (QS. 6: 29).

Inti Gagasan
Hari Kiamat adalah hari berakhirnya kehidupan dunia dengan ditandai hancurnya jagat raya yang ditempati manusia dan makhluk-makhluk Allah yang lainnya.

Hari yang dilukiskan oleh Al-Qur’an dengan kedasyatan yang luar biasa yang tidak dapat di bandingkan dengan terjadi gelombang sunami dan berbagai musibah-musibah lainnya. Di sinilah setiap muslim harus memiliki perhatian terhadap hari yang maha dasyat ini sebagai media pengendalian diri.

Nama-Nama Kiamat Dan Maknanya
Ketika kita mencermati substansi al-Qur’an dan meneliti secara baik ayat-ayatnya maka kita akan dapati, bahwa Allah swt tidak menggunakan satu nama saja untuk hari kiamat, tetapi Allah menggunakan nama-nama yang sangat variatif, yang mana setiap nama menunjukkan pengertian dan sekaligus panorama yang akan terjadi pada hari itu yang kesemuanya penuh dengan kesukaran dan kesengsaraan belaka. Adapun diantara nama-nama hari kiamat adalah sebagai berikut:

    Hari Ba’ts (Yaum al-ba’ts) artinya hari bangkit dari kematian.  (QS. 30: 56)
    Hari Kiamat (Yaum Al-Qiyamah) artinya hari kebangkitan. (QS. 39: 60)
    Al-Sa’ah (Saat) sebagaimana firman-Nya: (QS. 54: 1).
    Hari Hisab (Yaum Al-Hisaab) artinya hari perhitungan amal. (QS.40: 27).
    Hari Fath (Yaum Al-Fathi) artinya hari kemenangan.  (QS. 32: 29).
    Hari Talaq (Yaum Al-Talaq) artinya hari pertemuan. (QS.40: 15-16).                     
    Hari Jamak dan Taghabun (Yaum Al-jam’i wa Al-Taghaabun) yang artinya hari berhimpun dan hari tipu-menipu. (QS: 64 ;9)
    Hari Khulud (Yaumul Khulud) yang artinya hari kekal. (Q.S :50 :34)
    Hari khuruj (Yaumul Khuruj) yang artinya hari kebangkitan dari kematian. (Q.S 50 :42)
    Hari Hasroh (Yaumul Hasroh) yang artinya hari penyesalan.. (Q.S 19 :39)
    Hari Tanad (Yaumut Tanad) yang artinya hari panggil memanggil,  Q.S 40 :32

Interes Al Qur’an  Terhadap Hari Kiamat Sangat Besar
Ada beberapa hal yang melatari kenapa Al Qur’an menaruh perhatian yang sangat besar terhadap hari Qiyamat. Diantaranya adalah :

    Bahwa kaum Musyrikin dari bangsa Arab sangat mengingkarinya dan menentangnya dengan hebat.mereka tidak bisa menerima datangnya hari penghabisan. Fenomena tersebut Allah sebutkan dalam Al Qur’an :
    “Orang orang yang mengingkari itu berkata :”Hal itu tidak ada lain lagi kecuali kehidupan di dunia saja, disinilah kita mati dan disini pula kita hidup.Tidak ada yang merusak kita kecuali masa.(karena masa hidup sudah lama dan usia sudah tua lalu meninggal dunia) Q.S  45 :24.
    Karena Ahlul kitab (pemeluk Nasrani dan Yahudi ) sekalipun mereka mempercayai akan datang  hari kiamat, tetapi ilustrasi dan persepsi mereka terhadap datangnya hari qiamat boleh dikata sudah rusak atau salah sama sekali. Misalnya Kaum Nasrani berprinsip bahwa Yesus merupakan Juru penyelamat dan penebus dosa dosa manusia yang telah mereka lakukan. Sehingga implikasi dari persepsi tersebut setiap orang yang berafiliasi kepada agama Nasrani akan terselamatkan dari siksa siksa kesalahan yang mereka lakukan. Kepercayaan semacam iu juga dianut oleh agama Hindu dengan sistem penitisannya .
    Keyakinan kita terhadap hari qiyamat akan menghantarkan kita pada pemahaman Eksistensi hidup di dunia. Sehingga kita punya tujuan hidup yang jelas dan mulia dan cita cita yang tinggi, bahwa di sana ada puncak yang ingin kita gapai dengan sekuat tenaga yang ada pada diri kita. Tujuan itu yang terutama sekali ialah mengerjakan kebaikan, meninggalkan bentuk kemaksiatan dan kemungkaran apapun, serta menghiasi diri dan jiwa kita dengan sifat sifat yang terpuji serta menghindari diri dari kehinaan da kerendahan  yang akan membahayakan dan mencelakakan fisik, agama, alam pikiran dan bahkan harta sekalipun.

Klasifikasi Tanda-Tanda Kiamat
Para ulama membagi tanda-tanda datangnya hari kimat menjadi dua macam, yakni:

A. Tanda-tanda Kecil (sughro)
Adapun tanda-tanda kecil (sughro) sebagaimana dijelaskan dalam beberapa hadits shahih adalah sebagai berikut:

    Diutusnya Nabi Muhammad saw sebagai Rasulullah. Sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Imam Muslim, Rasulullah saw bersabda: “Saya diutus oleh Allah dan jaraknya dengan hari kiamat itu seperti dua jari ini. Beliau menunjukkan dua jarinya yaitu jari telunjuk dari tengah)  (Fathul Bari Jilid 11 hal 293).
    Perumpamaan dari hadits di atas menunjukkan bahwa jarak waktu antara diutusnya Nabi Muhammad saw dengan tibanya hari kiamat itu sangatlah dekat.
    Apabila yang menjadi para pemimpin negara dan pejabat tinggi adalah berasal dari golongan rendah, bukan dari kalangan terhormat, baik dalam aspek pendidikan dan moral. Misalnya,  kelompok masyarakat Badui (pegunungan) atau para pengembala kambing telah meningkat menjadi jutawan, menikmati kehidupan dunia dan menghuni apartemen-apartemen mewah. Fenomena seperti itu dilukiskan dalam hadits Rasulullah saw, bahwasanya Jibril bertanya kepada Rasulullah saw tentang kiamat, lalu beliau menjawab:
    “Tidaklah yang ditanya itu lebih mengetahui daripada yang ditanya. Penanya lalu berkata: Beritahukanlah aku perihal tanda-tandanya. Rasulullah menjawab: Yaitu apabila wanita sahaya melahirkan tuannya dan apabila engkau melihat pengembala kambing yang tidak beralas kaki, telanjang lagi miskin berlomba-lomba membangun gedung-gedung yang tinggi.” (HR. Bukhori dan Muslim) disadur dari Fathul Bari Jilid I Hal. 99-100)
    Terjadinya sebelas hal sebagaimana yang tertulis dalam hadits Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh Imam Bukori dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda: “Tidaklah akan tiba hari kiamat itu sehingga ada dua golongan besar saling bunuh membunuh, antara keduanya itu terjadilah peperangan yang besar sedangkan missinya hanya satu. Juga tidak akan tiba hari kiamat itu sehingga kaum Dajjal, pendusta yang jumlahnya hampir tiga puluh orang, semuanya mengaku sebagai Rasul Allah. Tidak akan tiba hari kiamat sebelum ilmu pengetahuan dilenyapkan,     akan  banyak   terjadi gempa bumi, jarak antar waktu sangat cepat, timbul banyak fitnah. Tersebar haraj yaitu pembunuhan, kekayaan melimpah ruah, sehingga orang yang memiliki harta kesulitan mencari orang yang bersedia menerima sedekahnya. Sampai-sampai dia ketika ia menawarkan hartanya kepada orang, tetapi orang yang ditawari berkata: Saya tidak membutuhkan harta lagi. Orang-orang saling berlomba membangun gedung-gedung pencakar langit dan bila seseorang melewati sebuah kuburan dia berkata: Kalau saja aku bisa menempati tempatnya. Matahari terbit dari tempat terbenamnya, dan pada saat terbitnya dan orang sudah mengetahuinya merekapun lalu beriman semuanya padahal kala itu iman seseorang tidak berguna lagi bagi dirinya sendiri, yang dahulunya tidak pernah beriman ataupun berbuat baik dalam keimanannya. Niscaya hari kiamat itu tiba, ketika seorang kembali dengan membawa air susu perahan dari untanya, tetapi tidak sempat lagi meminumnya. Niscaya hari kiamat itu tiba, ketika ada seorang yang baru saja memperbaiki kolamnya namun tidak sempat lagi mengisinya dengan air. Dan Niscaya hari kiamat itu tiba ketika seseorang yang baru mengangkat makanan ke mulutnya namun belum sempat memakannya.” Fathul Bari Jilid 13 Hal. 70-76.
    Ketika Urusan Diserahkan Bukan Kepada Ahlinya.
    Rasullah saw bersabda: “Dari Abu Hurairah ra, bahwasanya seorang lelaki bertanya kepada Rasulullah saw: Kapan hari kiamat tiba? Rasulullah menjawab: Ketika amanah telah disia-siakan maka tunggulah datangnya hari kiamat. Lelaki itu bertanya lagi: Bagaimana caranya menyia-nyiakan amanah itu? Rasulullah menjawab: Ketika urusan itu tidak diserahkan kepada bukan ahlinya, maka tunggulah datangnya kehancuran.

B. Tanda-tanda Besar (kubro)
Dalam masalah tanda-tanda besar ini tidak ditemukan konsensus ulama dalam masalah urutan-urutan kejadian tanda-tanda tersebut. Tetapi mayoritas ulama menempatkan urutan-urutannya adalah sebagai berikut:

     Al-Mahdi
    Pada akhir zaman akan keluar seorang lelaki dari golongan ahlul bait (keturunan Rasul saw) dan Allah mengukuhkan dinul islam dengannya pada saat itu. Dia berkuasa selama  7 tahun. Pada waktu itu dia memenuhi bumi dengan keadilan sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kelaliman dan kedzaliman. Pada masanya ummat manusia merasakan nikmat yang belum pernah dirasakan sebelumnya, bumi mengeluarkan tumbuh-tumbuhan, langit menurunkan hujan dan memberikan penghasilan yang tak terhitung banyaknya. Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata: “Pada waktu itu banyak buah-buahan, tanaman-tanaman subur, harta melimpah, kekuasaan berjalan dengan baik, agama berdiri tegak, permusuhan sirna dan kebaikan bersemarak.” (al-Nihayah fi al-Fitan wa al-Malahim, Jilid I Hal. 31)
    Banyak hadits shahih yang menunjukkan akan munculnya Al-Mahdi ini diantaranya adalah hadits-hadits yang secara eksplisit menyebut Al-Mahdi dan ada pula yang hanya menyebut sifat-sifat atau idenfikasinya saja. Disini akan kami sebutkan beberapa hadits saja yang kami pandang sudah cukup untuk menunjukkan akan munculnya Al-Mahdi pada akhir zaman.
    “Pada masa akhir ummatku akan muncul Al-Mahdi. Pada waktu itu Allah menurunkan banyak hujan, bumi menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan banyak harta (penghasilan), banyak ternak, ummat menjadi mulia, dan dia hidup selama tujuh atau delapan tahun”. (Mustadrak al-Hakim, 4, 557-558). Al-Albani berkata: “Sanad hadits ini shahih yang perawi-perawinya terpercaya.” (Silsilat al-Ahaadits al-Shahihah, 2:336, hadits nomor 711).
    “Al-Mahdi itu dari golongan kami, ahli bait. Allah memperbaikinya dalam satu malam.” (Musnad Ahmad, 2:58, hadits nomor 645).

    Al-Masih Al-Dajjal
    Diantara tanda-tanda sangat dekatnya hari kiamat yang merupakan alamat kubro ialah munculnya seorang manusia yang menamakan dirinya Dajjal. Ia mendapat gelar Masih. Masih artinya menempuh perjalanan di seluruh bumi dalam waktu yang lama sekali dan juga berarti kehilangan matanya, sebab kenyataannya ialah  matanya buta sebelah.
    Dari Umar ra bahwa Rasulullah saw bersabda: “Ketika saya sedang tidur, saya bermimpi melakukan tawaf di baitullah lalu beliau mengatakan bahwa beliau melihat Isa Ibnu Maryam as, kemudian melihat Dajjal dan menyebutkan ciri-cirinya dengan sabdanya: “Dia itu seorang laki-laki yang gemuk, berkulit merah, berambut keriting, matanya buta sebelah, dan matanya itu seperti buah anggur yang masak (tak bersinar). Para sahabat berkata: “Dajjal ini lebih menyerupai Ibnu Qatn seorang laki-laki dari Khuzaa.” (Shahih Bukhar, Kitabul Fitan, Bab Zikr al-Dajjal, 13: 90).
    Dalam hadits yang diriwayatkan dari Ubadah bin al-Shamit Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya Masih Dajjal itu seorang lelaki yang pendek dan gemuk, berambut kribo, buta sebelah matanya, dan matanya itu tidak menonjol serta tidak tenggelam. Jika ia memanipulasi kamu, maka ketahuilah bahwa Rabmu tidak buta sebelah matanya.” (Kitab Aunul Ma’bud Syarah Abu Daud, 11:443)

    Turunnya Isa Alaihissalam
    “Saya melihat Isa, Musa dan Ibrahim (pada malam Isra). Isa berkulit merah dan berbulu serta bidang dadanya.” (Shahih Bukhari, 6:477)
    Dan tatkala putra Maryam (Isa) dijadikan perumpamaan tiba-tiba kaummu (Quraisy) bersorak karenanya. Dan mereka berkata: “Manakah yang lebih baik tuhan-tuhan kami atau dia (Isa)? Mereka tidak memberikan perumpamaan itu kepadamu melainkan dengan maksud membantah saja, sebenarnya mereka adalah kaum yang suka bertengkar. Isa tidak lain hanyalah seorang hamba yang Kami berikan kepadanya ni`mat (kenabian) dan Kami jadikan dia sebagai tanda bukti (kekuasaan Allah) untuk Bani Israil. Dan kalau Kami kehendaki benar-benar Kami jadikan sebagai gantimu di muka bumi malaikat-malaikat yang turun temurun. Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus. (QS. 43:57-61)

    Keluarnya Ya’juj dan Ma’juj
    Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya’juj dan Ma’juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan telah dekatlah kedatangan janji yang benar (hari berbangkit), maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang yang kafir. (Mereka berkata): “Aduhai, celakalah kami, sesungguhnya kami adalah dalam kelalaian tentang ini, bahkan kami adalah orang-orang yang zalim”. (QS. 21: 96-97)
    Sebagaimana diriwayatkan dalam Shahihain dari Ummu Habibah binti Abi Sufyan dari Zainab binti Jahsy bahwa Rasulullah saw pernah datang ke rumahnya dengan tergopoh-gopoh seraya bersabda: “Laa ilaaha illaLah, tiada Tuhan selain Allah, celakalah bangsa Arab karena kejelekan telah dekat. Pada hari itu dinding Ya’juj dan Ma’juj terbuka sedikit seperti ini” -lallu Beliau melingkarkan ibu jari dan telunjuknya. Zainab binti Jahsy bertanya: “Wahai Rasulullah, apakah kami akan binasa padahal diantara kami masih ada orang-orang saleh?” Beliau menjawab: “Ya, apabila keburukan telah merajalela.” (Shahih Bukhari, Kitab al-Anbiyaa, Bab Qisah Ya’juj wa al-Ma’juj, 6: 381).

    Keluarnya Binatang Dari Perut Bumi
    Keluarnya binatang dari perut bumi pada akhir zaman yang merupakan tanda telah dekatnya hari kiamat didasarkan pada dalil-dalil al-Qur’an dan al-SunnahÙˆ
    Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami. (QS. 27: 82).
    Hadits Rasulullah  saw yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah saw bersabda: “Ada tiga perkara yang apabila terjadi maka tidaklah bermanfaat iman seseorang yang belum beriman sebelum itu atau belum mengusahakan kebaikan dalam imannya, yaitu terbitnya matahari dari barat, dajjal, dan keluarnya binatang dari dalam bumi.” (Shahih Muslim, Kitab al-Iman, Bab al-Zaman al-Ladzi Laa Yuqbalu Fiihi al-Iman, 2: 195).

    Terbitnya Matahari Dari Barat
    Yang mereka nanti-nanti tidak lain hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka (untuk mencabut nyawa mereka), atau kedatangan Tuhanmu atau kedatangan sebagian tanda-tanda Tuhanmu. Pada hari datangnya sebagian tanda-tanda Tuhanmu tidaklah bermanfa`at lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya. Katakanlah: “Tunggulah olehmu sesungguhnya kamipun menunggu (pula).” (QS. 6: 158)
    Hadits Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah: “Bersegeralah melakukan amal-amal saleh sebelum datangnya enam perkara, yaitu sebelum terbitnya matahari dari barat.” (Shahih Muslim, Syarah Nawawi, 18: 87).

 Puncak Peristiwa Hari Kiamat
Allah swt menyebutkan pristiwa hari kiamat dalam banyak ayat al-Qur’an, diantaranya adalah Apabila matahari digulung, dan apabila bintang-bintang berjatuhan, dan apabila gunung-gunung dihancurkan, dan apabila unta-unta yang bunting ditinggalkan (tidak diperdulikan), dan apabila binatang-binatang liar dikumpulkan, dan apabila lautan dipanaskan, dan apabila ruh-ruh dipertemukan (dengan tubuh), apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya, karena dosa apakah dia dibunuh, dan apabila catatan-catatan (amal perbuatan manusia) dibuka, dan apabila langit dilenyapkan, dan apabila neraka Jahim dinyalakan, dan apabila surga didekatkan, maka tiap-tiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakannya. (QS. 81: 1-14)

Hakekat Hari Kiamat
Hakekat hari kiamat merupakan rentetan peristiwa-peristiwa sebagai berikut:

    Ba’ts
    Kehidupan hari akhir itu dimulai dengan adanya Ba’ts yakni pembangkitan seluruh makhluk dari kubur. Maksudnya ialah mengembalikan roh manusia dalam tubuhnya yang asli sebagaimana ketika adanya di dunia. Pengulangan ini terjadi setelah lenyapnya sama sekali. Tidak seorang pun yang dapat mengetahui dengan sebenarnya tentang pertumbuhan hidup yang kedua ini, sebab nyata-nyata berbeda sekali dengan taraf pertumbuhan yang pertama sewaktu ia dilahirkan di dunia.
    Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.      Yang demikian itu, karena sesungguhnya Allah, Dialah yang haq dan sesungguhnya Dialah yang menghidupkan segala yang mati dan sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala suatu,  dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur. (QS. 22: 5-7)

    Mahsyar (tempat berkumpul)
    Setelah manusia dibangkitkan lalu dihimpun di Padang Mahsyar guna mempertanggung jawabkan perbuatannya. Allah swt berfirman: pada hari ketika manusia lari dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari ibu dan bapaknya, Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya. (QS. 80: 34-37)

    Hisab
    Allah swt bersifat dengan semua sifat kesempurnaan. Salah satu dari sifat kesempurnaan-Nya ialah keadilan dan kebijaksanaan. Dia adalah Maha Adil dan tidak akan menganiaya ataupun merugikan seorang pun dari makhluknya. Dan Dia juga Maha Bijaksana maka Dia tidak akan meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya. Allah swt berfirman: Pada hari ketika mereka dibangkitkan Allah semuanya, lalu diberitakan-Nya kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Allah mengumpulkan (mencatat) amal perbuatan itu, padahal mereka telah melupakannya. Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu. Tidakkah kamu perhatikan, bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi? Tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dia-lah yang keempatnya. Dan tiada (pembicaraan antara) lima orang, melainkan Dia-lah yang keenamnya. Dan tiada (pula) pembicaraan antara (jumlah) yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia ada bersama mereka di manapun mereka berada. Kemudian Dia akan memberitakan kepada mereka pada hari kiamat apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS. 58: 6-7)

    Telaga
    Setiap nabi mempunyai sebuah telaga atau danau yang akan dijadikan tempat minumnya sendiri beserta sekalian ummatnya, yaitu setelah berhenti di padang Mahsyar dan sebelum masuk surga. Rasulullah saw juga mempunyai sebuah telaga. Air telaga beliau itu warnanya lebih putih daripada susu, rasanya lebih manis daripada madu, baunya lebih harum daripada minyak kasturi dan barang siapa yang sudah minum seteguk dari air telaga itu ia tidak akan merasa haus selama-lamanya sebagaimana diriwayatkan dari Sahl bin Sa’d bahwa Rasulullah saw bersabda: “Saya adalah yang terdahulu sekali datang ke telaga itu. Barang siapa yang berjalan melalui tempatku, pasti dapat minum dan barang siapa yang sudah minum, pasti tidak akan hasu selama-lamanya. Niscayalah nanti itu akan ada segolongan dari kaum yang datang padaku saya sudah mengenal mereka dan mereka pun mengenal saya, tetapi tiba-tiba ditutuplah pandangan antara saya dengan mereka itu, saya lalu berseru: “Orang-orang itu adalah golonganku (termasuk ummatku), tetapi lalu diberitahukan padaku: “Engkau tidak mengetahui apa yang mereka lakukan sepeninggalanmu.” Sayapun lalu berkata: “Celaka, celaka sekali orang-orang yang mengadakan perubahan sepeninggalanku.” (HR. Bukhari Muslim)

    Shirath (jembatan)
    Setelah selesai hari perhitungan tibalah saatnya manusia diberikan balasan aktivitasnya kemudian ditentukan jalan yang harus dilalui oleh setiap manusia sesuai dengan perbuatannya. Diantara mereka ada yang jatuh dari shirath menuju neraka Jahannam dan yang selamat sampai surga bersama malaikat-malaikat Abror. Firman Allah swt: Dan tidak ada seorangpun daripadamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan. Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut. (QS: 19: 71-72).
    Dari Abu Hurairah ia berkata, Rasulullah saw bersabda: “Lalu jembatan itu dibentangkan di atas Jahannam maka aku dan umatkulah yang mula-mula melaluinya.” (HR. Bukhari Muslim).
    Surga dan Neraka
    Inilah yang terakhir yang wajib diimani sehubungan dengan hari akhir yang merupakan tujuan akhir dari perjalanan panjang semenjak kehidupan di dunia. Dan bagi mereka yang menyerahkan diri, perbuatan, hidup dan matinya bagi Allah maka surgalah yang pantas baginya. Tetapi yang mengingkari semua ini dan menghambakan dirinya kepada selain Allah nerekalah tempat kembali yang pantas baginya. Naudzubillah min dzalik.

Kalimat Penutup
Kunci dari hal yang dapat menyelamatkan kita dihari akhir kelak adalah amal-amal shaleh  setelah rahmat Allah swt. Sehingga selama kita berada di alam fana ini yang Allah tetapkan sebagai alam investasi selayaknya kita memaksimalkan amal-amal Islami kita yang dilandasi dengan keikhlasan total hanya kepada Allah swt.



Sumber : Facebook Artati Sansumardi




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Responsive Ads Here