Aksi Solidaritas untuk rakyat Mesir yang diselenggarakan oleh Aliansi Tulungagung Peduli Mesir pada hari Minggu, 18 Agustus 2013 di depan Masjid Al Munawwar alun-alun Tulungagung diwarnai insiden peledakan “bom”.
Suara ledakan beruntun disertai percikan bunga api serta asap yang membumbung tinggi terjadi pada sekitar pukul 07.30 membuat sebagian peserta aksi kalang kabut. Pekik takbir dan peringatan untuk bertiarap serta mencari perlindungan bersahut-sahutan terdengar dari pengeras suara. Beberapa warga yang ada di sekitar lokasi sontak kebingungan dan mencari sumber suara. Warga langsung berbondong-bondong mendekat kearah lokasi kejadian karena penasaran atas insiden yang baru saja terjadi.
Ledakan dan bunga api ini ternyata berasal dari kembang api, dummy bomb effect dan bom asap yang digunakan oleh panitia aksi untuk menggambarkan suasana dan kekejaman pasukan kudeta As Sisi terhadap rakyat Mesir. Ratusan warga dan peserta aksi yang sebelumnya diliputi rasa khawatir sontak bernafas lega. Tidak sedikit di antara mereka yang terharu bahkan menitikkan air mata setelah melihat aksi teatrikal yang berlangsung dengan sangat dramatis ini. “Jenderal As Sisi dan pasukannya benar-benar kejam” ujar seorang ibu yang menggondang anaknya sambil mengusap air mata.
Acara ini diselenggarakan oleh Aliansi Tulungagung Peduli Mesir yang merupakan gabungan masyarakat lintas ormas dan organisasi. mengambil tempat di kawasan car free day alun-alun Tulungagung pada jam 06.00-08.00, sehingga menarik perhatian warga yang sedang berolah raga. Warga pun sangat antusias bahkan tidak sedikit yang memberikan pujian. “Benar-benar heboh, tak pikir beneran. Persis kayak di pilem-pilem….”, ujar seorang gadis remaja yang berolahraga dengan teman-temannya.
Ratusan peserta aksi mendengarkan orasi dari tokoh masyarakat lintas ormas dan organisasi seperti NU, Muhammadiyah, Ikadi, Persaudaraan Muslimah, Bulan Sabit Merah Indonesia, dan organisasi masyarakat lainnya. Disela-sela acara dilaksanakan aksi penggalangan dana untuk membantu penderitaan rakyat Mesir serta shalat ghaib berjamaah untuk mendoakan para korban. Peserta aksi juga nampak khusyu’ dan larut dalam lantunan doa yang dibacakan oleh para tokoh ulama.
Menurut Safari Hasan selaku koordinator aksi, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan kesadaran kepada warga Tulungagung agar peduli atas kondisi yang menimpa rakyat Mesir saat ini. “Negara yang pertama kali memberikan pengakuan kedaulatan terhadap kemerdekaan Indonesia adalah Mesir dan mereka terus mendukung perjuangan bangsa Indonesia dalam menghadapi penjajahan Belanda. Momentum HUT Kemerdekaan RI ini merupakan saat yang tepat bagi Bangsa Indonesia untuk membalas budi terhadap bangsa Mesir yang saat ini sedang menghadapi tragedy kemanusiaan”, kata pria berkaca mata ini.
Semoga Pemerintah kita lebih pro aktif dalam menyikapi kasus kudeta Militer terhadap Kepala Pemerintahan Mesir yang sah yaitu Presiden Muhammad Mursi dan tidak hanya sekedar berkomentar; “Kami turut prihatin…”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar