Profesor Mads Gilbert dalam sebuah operasi medis di Jalur Gaza (electronicintifada.net)
Empati dan keberpihakan media asing dan internasional dengan penderitaan rakyat Palestina akibat agresi ke Jalur Gaza dikabarkan telah menimbulkan kegalauan tingkat tinggi di kalangan pemerintah dan militer Israel.Harian Israel Today dalam laporannya, sebagaimana dikutip Islam Memo (17/7/2014), menggambarkan betapa galau dan putus asanya Pemerintah Israel akibat opini yang berhasil dibentuk sebagian besar media asing bahwa pelaku kekerasan adalah Israel dan rakyat Palestina adalah korban.
Israel Today memberikan permisalan dengan mengutip pemberitaan salah satu harian Swedia tentang kecaman Profesor Mads Gilbert (pakar medis Swedia) terhadap Israel setelah berpartisipasi dalam sejumlah operasi medis di beberapa rumah sakit Gaza. Gilbert mengecam dan menuding Israel telah menggunakan senjata kimia yang terlarang dalam agresinya ke Gaza, yang dibuktikan dari luka para korban yang terkena senjata tersebut.
Selain kesaksian Prof. Gilbert, harian Swedia tersebut juga memberitakan kesaksian dokter Palestina di RS Asy-Syifa Gaza, Bilal Dabuur, bahwa jasad korban syahid terluka oleh jenis peluru misterius yang tidak bisa dilacak oleh peralatan scan medis.
Israel Today juga menyoroti pemberitaan media-media asing lainnya seperti CNN yang pernah menyebutkan Israel memulai kembali serangannya ke Gaza tanpa menyinggung serangan roket Hamas, dan liputan harian Perancis, Le Figaro, yang fokus pada penyebutan 1 warga Israel tewas berbanding 215 warga Palestina, yang dinilai merugikan Israel.
Selain media-media tersebut di atas, Israel Today juga menyebutkan pemberitaan media-media asing internasional lain yang merugikan Israel seperti Harian The Independent Inggris, Harian Le Monde Perancis, dan beberapa harian Italia.
Sumber : dakwatuna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar