Pemerintah Australia akhirnya mencabut black list visa untuk Prabowo Subianto./*ist
breaking-newsSikap antisipatif Canberra ini adalah langkah awal agar jika terpilih nanti, Prabowo akan leluasa melenggang ke Benua Kangurui itu dalam forum G-20 di Kota Brisbane, pada November 2014 mendatang.
“Pemerintah Australia akan bekerja dengan baik dengan siapa pun yang menjadi presiden Indonesia,” ujar juru bicara Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia seperti dilansir The Sydney Morning Herald, Selasa (08/07/2014).
Dalam pernyataannya, Deplu Australia itu melihat ada peluang kemenangan untuk Prabowo pada Pilpres yang digelar 9 Juli 2014 esok hari.
Laman berita Australia itu menulis, Prabowo telah mengaku menculik 23 mahasiswa di Jakarta pada masa runtuhnya rezim Soeharto. Namun, ia menyatakan tak tahu mengenai alasan mengapa 13 di antaranya tak pernah kembali.
Alasan ini yang kemudian membuat Amerika Serikat mengeluarkan larangan visa untuk Prabowo. Bahkan, ia tak dapat menghadiri upacara kelulusan anaknya pada 2000.
Hal ini juga yang kemudian membuat Australia ikut mengeluarkan larangan visa untuk Prabowo.
Namun, Australia akhirnya menyerah dan harus rela memberikan visa kepada Prabowo atau mempertaruhkan hubungan diplomatik kedua negara.@smh
Sumber : jurnal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar