Hanya dengan melihat kebiasaan Jokowi menyisir rambut, Pemalsu Foto Jokowi terungkap.
Kampanye hitam yang menghantam masing-masing kubu Calon Presiden semakin meresahkan. Sejak dimulainya masa kampanye, atau bahkan jauh sebelum kampanye Pilpres dimulai, publik sudah sering disuguhi berbagai macam berita fitnah yang dilengkapi dengan foto-foto editan sebagai bukti pendukung dari dari fitnah tersebut. Publik resah dan berharap pihak yang berwenang dapat mengungkap pelaku penyebaran foto palsu tersebut. Kedua kubu saling mengelak dan menuduh kalau pelakunya adalah kubu lawan yang sering melakukan penyebaran foto yang sudah diedit sehingga menjadih fitnah.
Kenyataannya. Dari berbagai fitnah yang ada, kubu Prabowo lah yang sering dituduh sebagai pelaku penyebaran fitnah. Kubu Prabowo sering dituduh melakukan penyebaran foto palsu.
Sepert yang baru saja terjadi, dimana tersebar fitnah kalau Jokowi hanya melakukan Umroh pencitraan yang tentu saja dituduhkan ke kubu Prabowo sebagai pelakunya. Kubu Prabowo dianggap menggunakan foto yang sudah diedit untuk menggambarkan Jokowi tidak paham rukun-rukun beribadah Umroh. Tentunya kubu Prabowo bersikeras bahwa foto tersebut adalah asli karena bersumber dari MetroTv yang merupakan media partner Jokowi. Dan menyatakan kalau maksud menmuat foto tersebut hanya mempertanya cara berpakaian Jokowi saja tanpa ada maksud memfitnah. Dari suasana yang tidak nyaman ini, bagaimanakah seharusnya masyarakat bersikap?
Untuk lebih memahami persoalan tersebut, terlampir kronologisnya:
1. Hari Senin kemarin, MetroTV, media partner kubu Jokowi melalui Twitter resminya meluncurkan foto Jokowi yang sedang beribadah Umroh.
2. Ternyata foto yang dirilis tersebut menimbulkan kritik yang mempertanyakan cara pemakaian Kain Ihram Jokowi yang dianggap berbeda dengan yang lainnya. Dimana yang lainnya pundak kanannya yang terbuka, tetapi Jokowi lain sendiri, pundak kirinya yang terbuka. Beragam macam analisis pun ramai bermunculan di social media seperti terlampir.
3. Atas kritikannya tersebut, Metro TV buru-buru menarik foto yang telah dirilis sebelumnya. Sehingga publik yang penasaran tidak dapat melihat dari Twitter resmi MetroTv lagi.
4. Kritikan yang bermunculan dimasyarakat ternyata mambuat kubu Jokowi risau, dan menganggap kalau foto tersebut palsu dan fitnah. Melalui akun Facebook Forum Relawan For Jokowi, mereka berekasi dengan merilis sanggahan atas kritik tersebut dengan merilis foto yang dianggap asli seperti terlampir:
Lebih jelasnya terlampir dibawah ini dimana foto yang ada atas diklaim sebagai foto yang asli sedangkan yang dibagian bawah dianggap palsu
5. Menanggapi unggahan Relawan For Jokowi tersebut, dan untuk menepis kalau foto yang diupload hanya fitnah, reaksipun berdatangan untuk membuktikan foto yang diusung sebelumnya adalah bukan fitnah dengan melampirkan foto lainnya, dimana dalam foto tersebut Kain Ihram yang dipakai Jokowi memang benar-benar terbalik:
Dari kasusu diatas, agar bersifat objektif, kita dapat melihatnya dari urutan kronologis diatas, yang sebenarnya sangat mudah dilihat mana foto yang asli dan foto yang palsu.
1. Foto pertama kali diunggah oleh Metro TV sebagai Media Partner yang loyal terhadap Jokowi. Tidak meungkin sengaja merilis foto yang nerugikan Jokowi.
2. Keaslian foto tersebut diperkuat dengan foto lainnya (Foto no. 5)
3. Foto yang diunggah oleh Relawan For Jokowi pada foto nomor 4 dapat dipastikan palsu, dimana terlihat mereka kurang teliti dalam mengedit foto tersebut. Bisa dilihat pada potongan rambut Jokowi, dimana belahan rambut Jokowi biasanya dari kiri ke kanan. Selain itu wajah Jokowi tampak tidak proporsional, lebih besar dari yang seharusnya. Bisa juga dilihat dari tangan dan lipatan tangannya yang berbeda.
Dari sini bisa dilihat kalau sebenarnya pihak kubu Forum Relawan For Jokowilah yang melakukan pembohongan publik dengan melampirkan foto yang sudah di editnya sendiri. Seharusnya kubu Relawan ForJokowi tidak perlu menanggapi secara berlebihan dengan memalsukan foto tersebut yang akhirnya justru membuat blunder untuk diri Jokowi. Sebenarnya yang dikritis adalah hal yang lumrah dan sederhana. Biarkan Pak Hasim Muzadi yang menjelaskannya, karena beliau ada dilokasi dan lebih tahu keadaan sebenarnya dan alasan kenapa Kain Ihram Jokowi dipakai terbalik. Publik pasti akan percaya kepada beliau, karena tidak mungkin kalau Pak Hasim akan menjawab dengan kebohongan juga.
Miris kalau ternyata yang selama ini melakukan peditan foto yang merugikan Jokowi justru pelakunya dari kubu Jokowi sendiri. Blunder yang dilakukan kubu Jokowi ini justru menjawab pertanyaan siapa yang sering melakukan pengeditan foto dalam meluncurkan fitnah. Seperti sebelumnya ada foto duka cita/ Rest in Peacenya Jokowi yang diduga dibuat oleh kubu Jokowi sendiri untuk mencitrakan sebagai pihak yang selelu dizolimi untuk mendapatkan simpati rakyat. Apakah hal ini menggambarkan apa yang dikatakan oleh Anies Baswedan bahwa “Perilaku pendukung menggambarkan siapa yang didukungnya? Silahkan analisa sendiri.
Saya menyarankan agar sebaiknya masing-masing kubu agar bertindak secara hati-hati. Karena tindakan yang blunder ini dapat disalah-gunakan secara tidak tepat oleh kubu lawannya untuk memperkeruh suasana. Mengingat waktu pemilihan tinggal menunggu besok, sebaiknya masing-masing pihak dapat menahan diri untuk menuju Pemilihan Presiden yang kita tunggu secara damai.
Wassalam.
Salam Indonesia
Sumber : muslimina
Kampanye hitam yang menghantam masing-masing kubu Calon Presiden semakin meresahkan. Sejak dimulainya masa kampanye, atau bahkan jauh sebelum kampanye Pilpres dimulai, publik sudah sering disuguhi berbagai macam berita fitnah yang dilengkapi dengan foto-foto editan sebagai bukti pendukung dari dari fitnah tersebut. Publik resah dan berharap pihak yang berwenang dapat mengungkap pelaku penyebaran foto palsu tersebut. Kedua kubu saling mengelak dan menuduh kalau pelakunya adalah kubu lawan yang sering melakukan penyebaran foto yang sudah diedit sehingga menjadih fitnah.
Kenyataannya. Dari berbagai fitnah yang ada, kubu Prabowo lah yang sering dituduh sebagai pelaku penyebaran fitnah. Kubu Prabowo sering dituduh melakukan penyebaran foto palsu.
Sepert yang baru saja terjadi, dimana tersebar fitnah kalau Jokowi hanya melakukan Umroh pencitraan yang tentu saja dituduhkan ke kubu Prabowo sebagai pelakunya. Kubu Prabowo dianggap menggunakan foto yang sudah diedit untuk menggambarkan Jokowi tidak paham rukun-rukun beribadah Umroh. Tentunya kubu Prabowo bersikeras bahwa foto tersebut adalah asli karena bersumber dari MetroTv yang merupakan media partner Jokowi. Dan menyatakan kalau maksud menmuat foto tersebut hanya mempertanya cara berpakaian Jokowi saja tanpa ada maksud memfitnah. Dari suasana yang tidak nyaman ini, bagaimanakah seharusnya masyarakat bersikap?
Untuk lebih memahami persoalan tersebut, terlampir kronologisnya:
1. Hari Senin kemarin, MetroTV, media partner kubu Jokowi melalui Twitter resminya meluncurkan foto Jokowi yang sedang beribadah Umroh.
2. Ternyata foto yang dirilis tersebut menimbulkan kritik yang mempertanyakan cara pemakaian Kain Ihram Jokowi yang dianggap berbeda dengan yang lainnya. Dimana yang lainnya pundak kanannya yang terbuka, tetapi Jokowi lain sendiri, pundak kirinya yang terbuka. Beragam macam analisis pun ramai bermunculan di social media seperti terlampir.
3. Atas kritikannya tersebut, Metro TV buru-buru menarik foto yang telah dirilis sebelumnya. Sehingga publik yang penasaran tidak dapat melihat dari Twitter resmi MetroTv lagi.
4. Kritikan yang bermunculan dimasyarakat ternyata mambuat kubu Jokowi risau, dan menganggap kalau foto tersebut palsu dan fitnah. Melalui akun Facebook Forum Relawan For Jokowi, mereka berekasi dengan merilis sanggahan atas kritik tersebut dengan merilis foto yang dianggap asli seperti terlampir:
Lebih jelasnya terlampir dibawah ini dimana foto yang ada atas diklaim sebagai foto yang asli sedangkan yang dibagian bawah dianggap palsu
5. Menanggapi unggahan Relawan For Jokowi tersebut, dan untuk menepis kalau foto yang diupload hanya fitnah, reaksipun berdatangan untuk membuktikan foto yang diusung sebelumnya adalah bukan fitnah dengan melampirkan foto lainnya, dimana dalam foto tersebut Kain Ihram yang dipakai Jokowi memang benar-benar terbalik:
Dari kasusu diatas, agar bersifat objektif, kita dapat melihatnya dari urutan kronologis diatas, yang sebenarnya sangat mudah dilihat mana foto yang asli dan foto yang palsu.
1. Foto pertama kali diunggah oleh Metro TV sebagai Media Partner yang loyal terhadap Jokowi. Tidak meungkin sengaja merilis foto yang nerugikan Jokowi.
2. Keaslian foto tersebut diperkuat dengan foto lainnya (Foto no. 5)
3. Foto yang diunggah oleh Relawan For Jokowi pada foto nomor 4 dapat dipastikan palsu, dimana terlihat mereka kurang teliti dalam mengedit foto tersebut. Bisa dilihat pada potongan rambut Jokowi, dimana belahan rambut Jokowi biasanya dari kiri ke kanan. Selain itu wajah Jokowi tampak tidak proporsional, lebih besar dari yang seharusnya. Bisa juga dilihat dari tangan dan lipatan tangannya yang berbeda.
Dari sini bisa dilihat kalau sebenarnya pihak kubu Forum Relawan For Jokowilah yang melakukan pembohongan publik dengan melampirkan foto yang sudah di editnya sendiri. Seharusnya kubu Relawan ForJokowi tidak perlu menanggapi secara berlebihan dengan memalsukan foto tersebut yang akhirnya justru membuat blunder untuk diri Jokowi. Sebenarnya yang dikritis adalah hal yang lumrah dan sederhana. Biarkan Pak Hasim Muzadi yang menjelaskannya, karena beliau ada dilokasi dan lebih tahu keadaan sebenarnya dan alasan kenapa Kain Ihram Jokowi dipakai terbalik. Publik pasti akan percaya kepada beliau, karena tidak mungkin kalau Pak Hasim akan menjawab dengan kebohongan juga.
Miris kalau ternyata yang selama ini melakukan peditan foto yang merugikan Jokowi justru pelakunya dari kubu Jokowi sendiri. Blunder yang dilakukan kubu Jokowi ini justru menjawab pertanyaan siapa yang sering melakukan pengeditan foto dalam meluncurkan fitnah. Seperti sebelumnya ada foto duka cita/ Rest in Peacenya Jokowi yang diduga dibuat oleh kubu Jokowi sendiri untuk mencitrakan sebagai pihak yang selelu dizolimi untuk mendapatkan simpati rakyat. Apakah hal ini menggambarkan apa yang dikatakan oleh Anies Baswedan bahwa “Perilaku pendukung menggambarkan siapa yang didukungnya? Silahkan analisa sendiri.
Saya menyarankan agar sebaiknya masing-masing kubu agar bertindak secara hati-hati. Karena tindakan yang blunder ini dapat disalah-gunakan secara tidak tepat oleh kubu lawannya untuk memperkeruh suasana. Mengingat waktu pemilihan tinggal menunggu besok, sebaiknya masing-masing pihak dapat menahan diri untuk menuju Pemilihan Presiden yang kita tunggu secara damai.
Wassalam.
Salam Indonesia
Sumber : muslimina
Tidak ada komentar:
Posting Komentar