Presiden baru Mesir, Abdul Fattah al-Sisi, berjanji akan memerangi kelompok teroris dan membawa keamanan di Mesir sebagai prioritas utama untuk tahap berikutnyaa, dalam pidato pertamanya di hari pelantikannya pada Minggu (08/06) malam,
Sisi menekankan bahwa dirinya sudah tak sabar membawa Mesir ke era baru berdasarkan toleransi, ”terkecuali kelompok yang ingin mengambil pendekatan kekerasan” mengacu pada Ikhwanul Muslimin, ujar Sisi.
Dalam pidatonya Sisi juga berjanji akan menghormati konstitusi warga sipil menanggapi tuduhan bahwa dirinya akan mendirikan sebuah rezim militer baru karena afiliasinya kepada militer.
Sementara itu wartawan senior Mesir, Toha Kholifah, menyebut pidato kenegaraan Sisi sebagai sebuah pidato Fir’aun baru Mesir.
Dalam wawancara dengan stasiun televisi Aljazeera, Toha mengatakan “selama pidatonya, Sisi tidak pernah menyentuh berbicara tentang kebebasan atau tentang apa yang terjadi dalam demonstrasi jalanan sebagai protes terhadap dirinya.”
“kata-kata dan istilah yang digunakan oleh Sisi dalam pidato dan menggambarkan sebagai bahasa usang dan tidak layak untuk revolusi 25 Januari,” tambah Toha.
“Apakah Sisi ingin berpidato seperti pidatonya Fir’aun atau entahlah apa yang lain. Tapi warga mesir tidak akan menerima isi pidato tersebut,” Ungkap Toha. (Skynewsarabia/Rassd/Ram)
Sisi menekankan bahwa dirinya sudah tak sabar membawa Mesir ke era baru berdasarkan toleransi, ”terkecuali kelompok yang ingin mengambil pendekatan kekerasan” mengacu pada Ikhwanul Muslimin, ujar Sisi.
Dalam pidatonya Sisi juga berjanji akan menghormati konstitusi warga sipil menanggapi tuduhan bahwa dirinya akan mendirikan sebuah rezim militer baru karena afiliasinya kepada militer.
Sementara itu wartawan senior Mesir, Toha Kholifah, menyebut pidato kenegaraan Sisi sebagai sebuah pidato Fir’aun baru Mesir.
Dalam wawancara dengan stasiun televisi Aljazeera, Toha mengatakan “selama pidatonya, Sisi tidak pernah menyentuh berbicara tentang kebebasan atau tentang apa yang terjadi dalam demonstrasi jalanan sebagai protes terhadap dirinya.”
“kata-kata dan istilah yang digunakan oleh Sisi dalam pidato dan menggambarkan sebagai bahasa usang dan tidak layak untuk revolusi 25 Januari,” tambah Toha.
“Apakah Sisi ingin berpidato seperti pidatonya Fir’aun atau entahlah apa yang lain. Tapi warga mesir tidak akan menerima isi pidato tersebut,” Ungkap Toha. (Skynewsarabia/Rassd/Ram)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar