Meskipun pertarungan di arena Pilpres semakin panas, sebagai Partai dakwah, Tarbiyah tidak boleh dilupakan. Karena dengan Tarbiyah, kader dakwah dijadikan sebagai "batu bata" terbaik dalam bangunan peradaban Islam yang siap beramal dan rela berkorban. Nasehat ini di sampaikan oleh Mardani Ali Sera melalui akun twitternya @MardaniPKS Selasa (28/5).
Dengan hashtag #kekuatantarbiyah Mardani memberikan nasehat singkat melalui twitter agar tidak lupa merapikan tarbiyah sebagai pondasi utama, meskipun sekarang ini sedang sibuk Pilpres. "Pilpres hanyalah milestone yang harus sungguh-sungguh di menangkan, tapi fokus mujtama' harus segera dirapikan," ungkap Ustad Ketua Humas DPP PKS ini.
Mardani menjelaskan Tarbiyah memiliki banyak kekuatan. Dengan Tarbiyah, awalnya iman akan berkembang menjadi ikhlas, kemudian rela berkorban, jaga waktu, dekat dengan qur'an dan semakin banyak amal. Sehingga dengan Tarbiyah, seorang kader dakwah bisa menjadi batu bata yang kokoh dalam peradaban Islam.
Kekuatan Tarbiyah adalah menumbuhkan kekuatan dalam iman, ukhuwah dan amal soleh melalui proses iman, melalui tarbiyah semua di jaga, di tumbuh kembangkan, di ledakan potensinya hingga muncul khoiru ummah (umat terbaik).
"Ustad Rahmat Abdullah pernah mengingatkan, Tarbiyah bukan segala-galanya, tapi tanpa Tarbiyah segala-galanya tidak akan terjadi, so Tarbiyah adalah asas," katanya.
Syarat agar kekuatan Tarbiyah ini bisa muncul, Mardani menjelaskan ada 3 hal pokok yang menjadi kunci, Murobbi, Manhaj (kurikulum) dan bi'ah (lingkungan).
Fungsi utama dan penting adalah seorang Murobbi, karena Murobbi adalah syeikh dalam ruhi, ustad dalam ilmu dan ayah dalam kasih sayang. Murobbi adalah pekerjaan mulia karena akan merubah seseorang dari jahil menjadi alim, malas menjadi rajin, selfis menjadi rela bekorban. Awalnya Murobbi mencontohkan, mengajak dan kemudian menuntun. Memastikan selalu ada manusia manusia pilihan, siap lahir batin, orientasi akherat dan selalu ringan tangan.
"Tarbiyah menjadi sumur utama untuk mewujudkan Islam yang Rahmatan lil alamin bagi wujudnya bangsa yang baldatun toyyibatun wa robbun ghofur"
Beliau menambahkan, karena Tarbiyah menjadi hobi dan hebit, kenikmatan, nahnu du'at qobla kulli syai'in (kami dai sebelum menjadi yang lainnya), sehingga selama ada Tarbiyah, partai dakwah kita bisa menerapkan Khoirunnas Anfa Uhum Linnas.
Sumber : pks semarang
Dengan hashtag #kekuatantarbiyah Mardani memberikan nasehat singkat melalui twitter agar tidak lupa merapikan tarbiyah sebagai pondasi utama, meskipun sekarang ini sedang sibuk Pilpres. "Pilpres hanyalah milestone yang harus sungguh-sungguh di menangkan, tapi fokus mujtama' harus segera dirapikan," ungkap Ustad Ketua Humas DPP PKS ini.
Mardani menjelaskan Tarbiyah memiliki banyak kekuatan. Dengan Tarbiyah, awalnya iman akan berkembang menjadi ikhlas, kemudian rela berkorban, jaga waktu, dekat dengan qur'an dan semakin banyak amal. Sehingga dengan Tarbiyah, seorang kader dakwah bisa menjadi batu bata yang kokoh dalam peradaban Islam.
Kekuatan Tarbiyah adalah menumbuhkan kekuatan dalam iman, ukhuwah dan amal soleh melalui proses iman, melalui tarbiyah semua di jaga, di tumbuh kembangkan, di ledakan potensinya hingga muncul khoiru ummah (umat terbaik).
"Ustad Rahmat Abdullah pernah mengingatkan, Tarbiyah bukan segala-galanya, tapi tanpa Tarbiyah segala-galanya tidak akan terjadi, so Tarbiyah adalah asas," katanya.
Syarat agar kekuatan Tarbiyah ini bisa muncul, Mardani menjelaskan ada 3 hal pokok yang menjadi kunci, Murobbi, Manhaj (kurikulum) dan bi'ah (lingkungan).
Fungsi utama dan penting adalah seorang Murobbi, karena Murobbi adalah syeikh dalam ruhi, ustad dalam ilmu dan ayah dalam kasih sayang. Murobbi adalah pekerjaan mulia karena akan merubah seseorang dari jahil menjadi alim, malas menjadi rajin, selfis menjadi rela bekorban. Awalnya Murobbi mencontohkan, mengajak dan kemudian menuntun. Memastikan selalu ada manusia manusia pilihan, siap lahir batin, orientasi akherat dan selalu ringan tangan.
"Tarbiyah menjadi sumur utama untuk mewujudkan Islam yang Rahmatan lil alamin bagi wujudnya bangsa yang baldatun toyyibatun wa robbun ghofur"
Beliau menambahkan, karena Tarbiyah menjadi hobi dan hebit, kenikmatan, nahnu du'at qobla kulli syai'in (kami dai sebelum menjadi yang lainnya), sehingga selama ada Tarbiyah, partai dakwah kita bisa menerapkan Khoirunnas Anfa Uhum Linnas.
Sumber : pks semarang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar