Indikasi PKS Pemenang Pemilu 2014 - Bulan Sabit Kembar

Breaking

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

1 April 2014

Indikasi PKS Pemenang Pemilu 2014



Ada beberapa indikator untuk mengukur apakah partai politik akan menjadi pemenang pada pemilu 2014.

Indikator yang pertama adalah mesin partai politik. Mesin partai politik yang solid yang bergerak secara massif dan efektif akan menjadi faktor yang menentukan partai politik dalam memenangkan pemilu 2014. Sejarah telah membuktikan bahwa pada pemilu 1999, setelah PDIP dapat mengkonsolidasikan mesin partainya dengan baik, PDIP menjadi pemenang pada pemilu 1999. Soliditas mesin PDIP  saat itu terbentuk setelah mendapatkan tindakan represif dari Pemerintah Orde Baru.

 Walaupun pada saat itu menghadapi berbagai kampanye hitam (black campaign) yaitu issue haramnya wanita jadi presiden, caleg non muslim, dan lain-lain tetapi mesin PDIP dapat bergerak secara efektif dan massif dalam mempengaruhi pilihan masyarakat. Begitupun, pada tahun 2004, Partai Demokrat dibawa kepeminpinan Susilo Bambang Yudoyono dengan didukung oleh konsultan politik jebolan Amerika Serikat yang hebat yaitu Malarangeng bersaudara (Fox Indonesia),  Partai Demokrat terlihat solid dan agresif  dalam memenangkan pertempuran darat dan udara (media massa dan elektronik).

 Pada Pemilu 2014 ini, berdasarkan hasil penelitian lapangan, partai politik yang paling solid mesin politiknya adalah PKS. Setelah mendapat tekanan yang sangat berat dengan issue  korupsi impor dagi sapi, ternyata mesin politik PKS tidak pecah, tetapi sebaliknya menjadi lebih solid dari tahun-tahun sebelumnya dan bergerak dalam kecepatan tinggi (high speed), sehingga berhasil memenangkan Pemilukada yang bergengsi di Indonesia yaitu Pemilukada Jawa Barat, Sumatera Utara dan terakhir di Maluku Utara. PKS secara struktural berhasil memobilisasi puluhan ribu bahkan ratusan ribu massa dalam berbagai kampanye pemilu 2014 dan pada saat bersamaan semua kader dan relawan PKS yang saat ini  berjumlah kurang lebih tiga juta bergerak sangat massif mengetuk pintu-pintu pemilih melalui program gerakan silaturahmi (gesit). Saat ini kekuatan PKS tidak lagi bertumpu di kota-kota besar seperti pada pemilu-pemilu sebelumnya, tetapi sudah masuk di pedesaan-pedesaan yang sebelumnya menjadi basis Golkar dan PDIP. Berdasarkan indikator yang kedua ini, PKS diprediksi akan menjadi pemenang pada Pemilu 2014.


Kedua, kampanye partai politik. Kampanye menjadi indikator kuat apakah Partai politik akan menjadi pemenang pemilu atau tidak. Maraknya kampanye partai politik menunjukan antusiasme  masyarakat  sekaligus dukungan terhadap partai politik  tersebut. Kita bisa melihat fenomena kemenangan PDIP pada pemilihan umum tahun 1999 dimana hampir semua kampanye yang dilakukan oleh PDIP selalu dihadiri oleh puluhan ribu masyarakat dan setiap konvoi partai belambang moncong putih tersebut selalu disambut meriah oleh masyarakat yang dilaluinya. Begitupun pada pemilu 2009, kampanye yang dilakukan oleh Partai Demokrat selalu meriah dengan dihadiri puluhan ribu masyakat yang mendukungnya.

 Apabila dilihat dari antusiasme masyarakat terhadap kampanye partai politik tahun 2014 ini, maka PKS juaranya, karena di saat kampanye partai politik lain sunyi senyap, kampanye PKS penuh gegap gempita. Kampanye perdana PKS di Gelora Bung Karno Jakarta diikuti oleh lebih dari 160 ribu  pendukung PKS. Setelah itu, kampanye PKS di berbagai daerah pemilihan terselenggara sangat meriah dengan diikuti puluhan ribu massa, sebagaimana terlihat pada Kampanye PKS di Sulawesi Selatan, Lampung, Sumatra Barat, Kalimantan selatan, Jawa Barat, Yogyakarta  dan kampanye di tempat-tempat lain di Indonesia. Kampanye yang fenomenal ini memberikan indikasi yang kuat bahwa PKS akan menjadi pemenang pada Pemilu 2014.

Indikator ketiga yang menentukan partai politik menjadi pemenang pada pemilu 2014 adalah dukungan media. Media mainstream saat ini condong mendukung Jokowi  yang merupakan calon presiden dari PDIP. Hampir semua pemberitaan mengenai Jokowi dilihat dari sisi positifnya saja, sehingga dampaknya adalah popularitas Jokowi dan PDIP naik menjelang Pemilu 2014.

 Namun demikian, di medan petempuran media sosial, PDIP dapat dikalahkan oleh PKS. Pemberitaan positif PKS selalu menjadi tranding topic di media-media sosial. Kemenangan PKS di media sosial ini disebabkan karena hampir semua kader dan relawan PKS berasal dari kalangan terdidik yang melek teknologi informasi. Berdasarkan indikator ketiga ini yaitu dukungan media, PDIP dan PKS bersaing ketat menjadi pemenang Pemilu 2014.





Sumber : Facebook Artati Sansumardi





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Responsive Ads Here