Sejarawan Universitas Padjajaran (Unpad) Nina Lubis mendukung langkah Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menjadi calon presiden (capres) 2014. Dia menilai Ahmad Heryawan merupakan sosok pemimpin bersih.
"Terus terang saya mendukung gubernur untuk nyalon (presiden). Bukan karena saya kenal. Tapi secara pribadi beliau merupakan pemimpin yang bersih," kata Nina kepada wartawan di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (20/3/2014).
Nina menuturkan, pemimpin itu harus bisa merasakan perasaan rakyat. Sifat tersebut, lanjut Nina, tidak dipunyai oleh semua pemimpin. Bahkan, blusukan tidak cukup untuk merasakan perasaan rakyat.
"Saya intruksikan kepada mahasiswa saya kalau mendukung pemimpin itu harus hati-hati. Kalau pemimpin sekarang paling kalau sudah naik mereka memikirkan cara untuk membalikkan modal," kata dia.
Dia menuturkan dengan dua kali terpilihnya Ahmad Heryawan sebagai Gubernur Jabar bukti bisa merasakan hati rakyat. Selain itu, Nina juga menilai Heryawan mempunyai akhlak yang baik.
"Jadi ustad seustad-ustadnya. Kebetulan saya mengenal beliau sebelum menjadi gubernur, jadi saya hapal. Secara pribadi saya menilai Ahmad Heryawan meniru akhlak rosul," jelas dia.
Dia pun menilai selama ini warga Jabar hanya menjadi penonton di tingkat pemimpin nasional.
"Jangan sampai orang sunda itu hanya jadi penonton. Kita kan pernah menjadi wakil. Kalau wakil ya wakil. Jadi RI 1 lah. Belum tentu Jokowi punya rating paling tinggi. Kita lihat SBY aja cuma berapa minggu bisa diterima di masyarakat," tandas dia.
Selama ini, Nina menilai masyarakat Sunda di panggung nasional berada dalam budaya figur tengah. Sehingga hal tersebut menghambat para tokoh untuk maju di kancah politik nasional.
"Ya akibatnya orang Sunda tidak maju. Tapi kalau saya melihat Pak Aher (sapaan akrab Ahmad Heryawan) tidak seperti itu," tutup dia.
Sumber : Facebook Artati Sansumardi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar