Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menerangkan, menguatnya laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) tidak dipengaruhi oleh keberadaan figur Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) yang mendeklarasikan sebagai calon presiden (capres) dari Partai PDI-P untuk pemilihan umum (pemilu) 2014.
"Justru saya melihat bukan figur itu, tetapi memang Indonesia di 2013 sangat diperhatikan dunia karena Indonesia sebagai negara berkembang diasosiasikan dengan beberapa negara berkembang lain, yang diperkirakan punya kelemahan," kata Agus di Gedung BI, Jakarta, Senin (17/3/2014).
Kelemahan di negara lain yang dimaksud, yakni ada pada defisitnya transaksi berjalan dan adanya potensi arus modal yang keluar (capital outflow) yang besar.
"Nah langkah yang diambil BI bersama pemerintah di tahun 2013 itu bisa menjaga kepercayaan dunia terhadap Indonesia. Pesan yang kita sampaikan, kita memperhatikan pertumbuhan tetapi yang kita jaga betul-betul adalah stabilitas," kata Agus.
Sementara Agus menuturkan, pada tahun ini bisa dikatakan potensi resiko yang besar di 2013 sudah bisa diatasi, terutama tentang kekhawatiran transaksi berjalan yang defisit, ternyata mulai turun sampai ke 2 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Sedangkan, sebelumnya sempat 4,4 persen dari PDB.
"Capital outflow yang besar di 2013 ternyata di 2014 sudah bisa diatasi. Bahkan masuk dana-dana dari luar ke Indonesia. Ini kondisi-kondisi yang membaik," ujar dia.
Sumber : Facebook Artati Sansumardi
"Justru saya melihat bukan figur itu, tetapi memang Indonesia di 2013 sangat diperhatikan dunia karena Indonesia sebagai negara berkembang diasosiasikan dengan beberapa negara berkembang lain, yang diperkirakan punya kelemahan," kata Agus di Gedung BI, Jakarta, Senin (17/3/2014).
Kelemahan di negara lain yang dimaksud, yakni ada pada defisitnya transaksi berjalan dan adanya potensi arus modal yang keluar (capital outflow) yang besar.
"Nah langkah yang diambil BI bersama pemerintah di tahun 2013 itu bisa menjaga kepercayaan dunia terhadap Indonesia. Pesan yang kita sampaikan, kita memperhatikan pertumbuhan tetapi yang kita jaga betul-betul adalah stabilitas," kata Agus.
Sementara Agus menuturkan, pada tahun ini bisa dikatakan potensi resiko yang besar di 2013 sudah bisa diatasi, terutama tentang kekhawatiran transaksi berjalan yang defisit, ternyata mulai turun sampai ke 2 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Sedangkan, sebelumnya sempat 4,4 persen dari PDB.
"Capital outflow yang besar di 2013 ternyata di 2014 sudah bisa diatasi. Bahkan masuk dana-dana dari luar ke Indonesia. Ini kondisi-kondisi yang membaik," ujar dia.
Sumber : Facebook Artati Sansumardi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar