SEBANYAK 16 anak kembali meninggal membeku di Suriah akibat kondisi cuaca ekstrim yang telah mencengkeram Suriah pada musim dingin ketiga di bawah bayang-bayang perang yang melanda negara itu.
Anak-anak tetap paling rentan terkena dampak cuaca dingin karena kurangnya listrik dan bahan bakar yang semakin memperburuk musim dingin kali ini.
Burak Karacaoglu dari Yayasan Bantuan Kemanusiaan (IHH) Turki mengatakan hampir 50.000 anak menghadapi kematian di tenda-tenda darurat yang disiapkan oleh Suriah dekat perbatasan Turki. Dia juga menambahkan arus bantuan tidak cukup untuk pengungsi Suriah.
“Suriah berada dalam situasi yang sangat sulit,” ujarnya, Kamis kemarin (19/12/2013). “Anak-anak yang tinggal di kota-kota tenda harus berjuang memerangi epidemi.”
Delapan puluh persen pasien di rumah sakit sementara yang dijalankan oleh aktivis Doctors Without Borders adalah anak-anak, sumber itu mengatakan.
Karacaoglu mengatakan lebih banyak orang mengungsi ke kamp-kamp perbatasan setiap hari, sehingga memperburuk situasi kemanusiaan.
Salah seorang pengungsi bernama Sosen Ahmet, 50 tahun, mengatakan bahwa berada dalam kesulitan hidup bersama bayinya, yang telah menderita sejumlah penyakit sejak kelahirannya.
“Kami tidak bisa kembali sebelum Bashar al-Assad tumbang. Kami bingung dengan apa yang kami lakukan saat ini dan bagaimana kami akan bertahan hidup.
Sumber : Facebook Artati Sansumardi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar