Agen berita Reuters menyebutkan bahwa ada 4 orang muslim militant terbunuh di dekat perbatasan Mesir-Israel. Informasi yang diberitakan ini bersumber dari pihak militer Mesir. Keempatnya terbunuh dalam sebuah serangan roket yang diluncurkan pesawat tanpa awak Israel.
Awalnya pihak militer Mesir menepis informasi adanya serangan roket Israel tersebut. Melalui juru bicaranya, militer menyebutkan bahwa ledakan itu tidak lain adalah petasan hari raya. Tapi setelah televisi Israel Channel 1 memberitakannya, militer Mesir tidak bisa mengelak lagi. Bahkan pihak juru bicara menghapus keterangan sebelumnya yang ditulis di facebook.
Lebih lanjut, televisi Israel menyebutkan bahwa serangan Israel ke Sinai adalah seijin As-Sisi. As-Sisi mengijinkan serangan tersebut untuk membuktikan adanya koordinasi antara pemimpin militer tertinggi Mesir dengan pemerintah Israel.
Beberapa pengamat menyebutkan bahwa tindakan As-Sisi itu dalam rangka meyakinkan lobby Yahudi di Amerika untuk menekan gedung putih agar mendukung kudeta Mesir.
Banyak bukti yang bisa menguatkan keterlibatan militer Mesir, misalnya dua hari sebelumnya Situs Masrawy menyebutkan informasi dari sumber keamanan Mesir bahwa intelijen Mesir dan Israel telah berkoordinasi dalam menanggulangi apa yang mereka sebut sebagai terorisme di Sinai.
Pihak keamanan telah menyiapkan segala langkah antisipasi untuk menggagalkan aksi terorisme yang bakal terjadi. Langkah tersebut dimulai hari Jumat.
Pihak Mesir telah memberikan informasi kepada pihak Israel akan adanya ancaman peluncuran roket. Berdasar informasi itulah Israel menutup bandara Eilat pada hari Kamis sebagai bentuk kehati-hatian mereka. (msa/sbb/dkw)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar