Pengamanan di depan Gedung DPR Senayan, Jakarta, mulai pagi ini telah ditingkatkan. Sejumlah kendaraan Panser kini tengah berada di depan Gedung DPR. Anggota Fraksi Gerindra tak setuju dengan pengamanan semacam ini.
"Puluhan panser dan peralatan berat tentara yang sudah ditempatkan di halaman dan pintu masuk Gedung DPR/MPR sekarang sebaiknya ditarik," kata Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Martin Hutabarat kepada detikcom, Sabtu (18/10/2014).
Menurut Martin, pengamanan seperti ini justru bisa mempermalukan Indonesia di mata negara-negara sahabat. Indonesia bisa tercitra sebagai negara yang genting, sehingga pengamanan harus dilakukan secara berlebihan.
"Tidak perlu lagi banyak panser dipasang di sana. Ini hanya mempermalukan kita yang menunjukkan seolah-olah negara kita tidak aman di hadapan tamu-tamu kepala-kepala negara yang datang menghadiri acara pelantikan Presiden, Senin mendatang," kata Martin.
Martin yakin, tak ada unsur-unsur yang memaksa Jakarta melakukan peningkatan pengamanan. Soalnya dirinya yakin tak ada pihak yang ingin menggagalkan pelantikan Jokowi-JK pada 20 Oktober 2014 nanti. Apalagi Prabowo dan Jokowi sudah saling bertemu dengan akrab.
"Prabowo telah mengukir namanya sebagai negarawan besar sekarang. Segala tudingan yang selama ini dihembus-hembuskan seolah-olah Prabowo tidak demokratis, tidak siap kalah dan pengikut-pengikutnya akan menggagalkan pelantikan Jokowi tanggal 20 Oktober ini terpatahkan semuanya," tutur Martin.
Sumber : detikNews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar