Menteri Pertanian Suswono menyayangkan pernyataan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo, yang menyebutkan adanya diskriminasi dalam tubuh kementerian tersebut. Ia menyebut adik calon presiden Prabowo Subianto itu ceroboh dalam memberikan pernyataan yang terekam dalam sebuah video dan diunggah ke YouTube, demikian seperti dilansir situs Kompas.com.
Kini Suswono tengah mengumpulkan informasi soal adanya video
tersebut. Dia berharap dapat pertemuan dengan Hashim untuk menanyakan sumber
informasi yang didapat pengusaha minyak itu soal situasi di kementeriannya.
“Saya ingin tahu, apa benar dia berkata begitu? Dari mana
sumbernya? Karena pernyataan tanpa klarifikasi dikeluarkan seorang tokoh yang
kini dikenal rakyat, menurut saya Pak Hashim sangat ceroboh,” kata Suswono.
Pernyataan Suswono itu terkait sebuah video di situs YouTube
yang menampilkan Hashim dalam acara The United States-Indonesia (Usindo)
Society Washington Special Open Forum Luncheon yang diadakan di Washington DC,
Amerika Serikat, pada 17 Juli 2013.
Video tersebut memuat dua hal, pertama adalah pemecatan
pegawai di Kementerian Pertanian yang dikuasai kader Partai Keadilan Sejahtera
dalam kurun waktu sembilan tahun terakhir. Kedua, berisi pernyataan Hashim yang
menekankan bahwa Prabowo pro-Amerika.
Mengenai pemecatan pegawai Kementan, di video itu Hashim
menyebut ada 73 pegawai, yang kemarin dikoreksinya menjadi 76 orang, yang
dipecat karena beragama tertentu. Menurut Hashim, tindakan diskriminatif itu
tidak bisa ditoleransi.
Tidak berdasarkan agama
Suswono menegaskan tidak pernah memecat atas nama agama.
Saat video itu ramai dibicarakan ke publik, dia sudah memeriksa jumlah pegawai
beragama Kristen di kementeriannya. Dari hasil penelusuran itu, Suswono
mendapati bahwa jumlah pegawai Kementan beragama tersebut tidak pernah lebih
dari 70 orang semenjak masa kepemimpinan Bungaran Saragih (2000-2004).
Suswono mencontohkan, banyak di antara pemeluk agama Kristen
mendapatkan kedudukan di eselon II dan eselon III Kementan, seperti Direktur
Pemasaran Internasional Mesah Tarigan, Direktur Budidaya dan Pascapanen Buah
Rahman Pinem, serta Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani
Sujarwanto.
“Di bawah Direktur Pemasaran Internasional, ada empat bagian
lagi, salah satunya juga kristiani. Di eselon tiga lebih banyak lagi. Jadi itu
sama sekali tidak benar apa yang disampaikan Pak Hashim, sangat disayangkan, tanpa
diklarifikasi lebih dulu,” katanya.
Mekanisme pemilihan dan pemecatan
Suswono juga menjelaskan tentang mekanisme promosi jabatan
bagi para pejabat di lingkungan kementeriannya. Untuk pejabat eselon I,
katanya, pemilihan langsung dilakukan oleh pejabat eselon II yang memberikan
tiga nama kepada menteri. Tiga nama yang paling banyak didukung, nantinya akan
diajukan ke Tim Penilai Akhir (TPA) yang diketuai oleh Wakil Presiden Boediono.
Sementara untuk pemilihan pejabat eselon II, Suswono
menjelaskan bahwa pejabat eselon I memberikan usulan kepada Sekretaris
Jenderal. Menteri Pertanian kemudian yang akan memilih pejabat eselon II.
Namun, mulai 2013, Suswono mengatakan Kementan menyiapkan format pemilihan baru
untuk eselon II. “Kami sudah merancang sejak tahun lalu mekanisme lelang. Jadi
tidak benar ada pengangkatan berdasarkan agama,” ujarnya.
Sementara untuk pemecatan, Suswono mengakui banyak pegawai
Kementan yang dipecat. Tetapi hal itu karena melihat kinerja buruk dari pegawai
itu, misalnya kerap membolos kerja, bukan karena faktor agama. “Bahkan kalau
mau dihitung, yang saya pecat itu orang Islam. Tapi ini kan wajar karena di
Indonesia mayoritas muslim, di mana-mana juga pasti begitu,” ujarnya. (Sabrina
Asril/Laksono Hari Wiwoho/Kompas.com/dakwatuna/hdn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar