Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai pihak yang penyelenggara
Pemilihan Umum (Pemilu), Selasa (3/6) malam mengadakan acara deklarasi pemilu
damai dan berintegritas. Acara yang berlangsung di Hotel Bidakara Jakarta ini
dihadiri oleh dua pasangan capres-cawapres Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK.
Pada acara yang disiarkan secara langsung oleh Stasiun TV
One ini ada yang tampak menarik, yakni penampilan sosok capres Joko Widodo
(Jokowi). Tak ayal, hal ini membuat para tweeps (sebutan untuk para pengguna
Twitter) memberi komentar yang beragam akan penampilan Jokowi ini.
Tak ketinggalan, seorang Psikolog Politik, Irfan Aulia
melalui akun Twitternya @UdaIrfan juga mengupas secara khusus hal ini dengan
mengambil tema #bahasatubuh. Berikut kami rangkum twit-nya:
- Sebelum bahas #bahasatubuh saya ingin beritahu bahwa hal ini diambil dari informasi publik
- Dan siapapun bisa melihat dengan jelas #bahasatubuh yang bersangkutan
- Karena ini momentum pilpres saya bahas #bahasatubuh yg sedang ramai ya
- Foto ini salah satunya ungkap #bahasatubuh pic.twitter.com/AfItvjnoQl
- Bagi seorang pejabat publik #bahasatubuh cermin dia berkomunikasi dengan masyarakat
- #bahasatubuh yang ditunjukkan pak jokowi menunjukkan ia sadar bahwa dia dilihat oleh kamera
- Yang menarik dalam #bahasatubuh ini ada pembusungan dada dan pembesaran dada, dalam ilmu pernyataan ini menunjukkan ia ingin tampil atau ia ingin dilihat
- Yang menarik raut mukanya menahan sesuatu, agak kontras dada yg membesar dan raut muka yg menahan #bahasatubuh
- #Bahasatubuh yang kontras menunjukkan pemiliknya sedang dalam kondisi tidak rileks dan tegang
- Atau ia sedang berupaya menampilkan sesuatu yang tidak dirinya atau bukan dirinya #bahasatubuh
- Pertanyaan kenapa ia seperti itu? Untuk apa? #bahasatubuh, ini saya serahkan ke anda untuk menjawabnya
- Dalam kepemimpinan kita bisa melihat ciri #bahasatubuh seorang pemimpin
- Pemimpin disebut pemimpin karena ia punya daya pengaruh yang tinggi, ia bisa membuat orang percaya pada dirinya #bahasatubuh
- Ini muncul pertama kali lewat #bahasatubuh nya, coba anda ingat orang seperti apa yg buat anda percaya kepadanya?
- Anda percaya pada orang yang berdiri dengan rileks atau yang berdiri dengan tegang? #bahasatubuh
- Anda percaya dengan orang yang tersenyum lepas atau yang menahan raut mukanya? #bahasatubuh
- Anda percaya dengan orang yang merangkul dan menyalami atau yang diam dan kaku? #bahasatubuh
- #bahasatubuh memang bisa dipoles dengan akting dan latihan, namun dalam situasi menekan, ia akan tampil jujur, apa adanya
- Itu sebabnya ujian para pemimpin adalah mengendalikan dirinya dalam situasi tekanan publik #bahasatubuh
- Untuk melihat apakah ia bisa lewat ujian tekanan tersebut, lihat saja #bahasatubuh nya, bisakah ia tampil rileks
- Kenapa ini penting, karena kalau ia sendiri tak bisa mengendalikan dirinya, bagaimana mungkin ia mengendalikan orang lain
- Orang dengan keyakinan diri yang baik mampu memperlihatkan #bahasatubuh yang asli, ia bisa mudah tersenyum, bahunya rileks
- Matanya menatap dengan yakin, ucapannya lancar, terasa betul, genuine, ia menjadi dirinya sendiri #bahasatubuh
- Kata katanya sederhana, namun menukik tajam, candanya pun enak #bahasatubuh
- Berbeda dengan saat ia tak jadi diri sendiri #bahasatubuh nya memperlihatkan banyak hal yang kontras dan tak sinkron
- Maka lebih baik jadi diri sendiri, tampil apa adanya, biar kita bisa lihat di wajah para calon hari ini, adakah ia layak memimpin?
- Adakah ia punya aura kepemimpinan? Aura yg membuat kita bisa percaya padanya #bahasatubuh
- Saya ingin ingatkan anda, jangan terpengaruh kemasan, itu sebabnya #bahasatubuh sangat jujur
- Profesor saya punya bahasa sederhana soal ini
- Bila ia tak punya kapasitas memimpin sesuai dengan level kepemimpinannya, ia akan terlibas dengan tekanannya(pksnongsa)
PKS komentari saja calonnya sendiri, hindari black campaign, jangan biarkan bangsa ini terpecah hanya gara2 pemanasan kampanye pilpres, kita sambut dan dukung siapapun pemenangnya, toh dua2nya nasionalis dan pancasilais yang mendukung kebhinnekaan bangsa Indonesia yang multi ras, multi agama (termasuk agama lokal)
BalasHapus