sebuah PERMAINAN BERBAHAYA dari JOKOWI - Bulan Sabit Kembar

Breaking

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

11 Januari 2015

sebuah PERMAINAN BERBAHAYA dari JOKOWI


Dulu Budi Gunawan gagal jadi menteri Jokowi khabarnya krn kena stabillo KPK. Kini dia dipilih sbg kapolri tanpa libatkan KPK sama sekali

Kita tidak pernah tahu tentang kasus rekening gendut Budi Gunawan karena kasusnya sendiri dipetieskan

Jadi tidak benar juga jika dikata Budi Gunawan tidak terlibat kasus rekening gendut. Yang benar kasusnya dipetieskan..

Sekali lagi kami tegaskan bahwa kami dukung Jokowi, tapi tidak orang2 di sekelilingnya. Itu hal yang berbeda

Persoalannya pada posisi Presiden yg begitu tinggi adalah banyaknya kepentingan orang2 di sekitarnya

Jadi jika ada yg bilang memilih Jokowi harus sepaket dgn orang2 "pilihannya" maka itu pernyataan paling absurd yg pernah kami dengar

Memang benar tidak ada keharusan Presiden meminta pendapat KPK terkait pemilihan Kapolri. Tapi dalam memilih menteri pun begitu

Tidak ada keharusan Presiden meminta pendapat KPK terkait daftar nama menteri yg akan dipilih. Lantas mengapa dulu dilakukan?

Logikanya, jika untuk jabatan menteri Jokowi meminta pendapat KPK, mengapa utk jabatan Kapolri yg begitu strategis tidak?

Apa karena dulu pernah kena stabillo lalu jadi kapok pakai jasa KPK lagi? Lalu dimana revolusi mentalnya?

Terhadap pembelaan yg bilang Budi Gunawan bukan pilihan Jokowi tapi paksaan Mega. Kami hanya bisa bilang, Anda gagal nalar.

Mungkin niatnya ingin bikin pembelaan utk Jokowi. Tapi dia lupa bahwa pembelaannya justru mendelegitimasi Jokowi sebagai Presiden

Kami berpikir @jokowi_do2 sedang memainkan permainan yg berbahaya bagi dirinya sendiri saat ini

@jokowi_do2 berpikir akan mampu "bermain" diantara kepentingan2 di sekelilingnya seraya sebisa mungkin menjalankan idealismenya

Sehingga kita lihat di satu sisi @jokowi_do2 seperti mengakomodir kepentingan kekuatan sekitarnya. Di sisi lain dia memberi target tertentu

Strategi ini masuk akal dan dianggap bisa menghindarkan konfrontasi terbuka dengan partai2 pendukungnya sendiri

Pengalaman nasib Gus Dur yg terlalu kaku dan tidak luwes mengakomodir kekuatan2 di sekitarnya bisa menjadi pembenar teori ini

Tapi strategi "bermain" diantara kepentingan2 ini bukannya tanpa bahaya. Nasib yg menimpa Soekarno bisa jadi pelajaran disini

Soekarno berpikir dia bisa bermain diantara kepentingan2 di sekelilingnya. Kita tahu akhirnya dia justru dikorbankan

Jaman itu tak ada pihak yg tidak mengatasnamakan sang pemimpin besar revolusi. Baik komunis maupun TNI sama2 demi membela Bung Karno

Sejarah membuktikan, bukan Soekarno yg mereka bela tapi kepentingannya sendiri2

Dalam kasus @jokowi_do2 ini strategi "bermain" diantara kepentingan juga mengandung bahaya tersendiri

Bahayanya adalah, @jokowi_do2 lama2 bisa ditinggalkan pendukung2nya sendiri, sementara pihak yg diakomodir hanya membela kepentingannya

Sungguh tarian yg melelahkan untuk "bermain" diantara kepentingan2 yg tak punya loyalitas selain terhadap kepentingan itu sendiri

Kita tak pernah tahu bagaimana hasil akhirnya. Tapi pengalaman Gus Dur dan Soekarno hendaknya jadi pelajaran berharga
Sekian petatah-petitih dari tepi sungai Musi...






Sumber : pic.twitter.com/RXWSKOtDeH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Responsive Ads Here