ESQ Ary Ginanjar Memang Sesat - Bulan Sabit Kembar

Breaking

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

10 Januari 2015

ESQ Ary Ginanjar Memang Sesat

Tahun 2010 tidak akan pernah dilupakan oleh pendiri lembaga training sumber daya manusia ESQ (The Emotional and Spiritual Quotient), Ary Ginanjar Agustian. ESQ Leadership Training yang didirikannya 15 tahun lalu itu telah difatwakan sesat oleh salah seorang Mufti Malaysia dan anggota Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (Majelis Ulama Malaysia), Datuk Haji Wan Zahidi Bin Wan Teh. Padahal hingga sekarang ESQ telah memiliki lebih dari 1 juta alumni di Indonesia, AS, Australia, Belanda, Malaysia dan beberapa negara lain. Di Indonesia dan Malaysia, alumni ESQ termasuk para manajer perusahaan dan pejabat tinggi negara.

Sebagai salah seorang dari 14 Mufti di Malaysia, posisi Datuk Haji Wan Zahidi sangatlah strategis sekaligus dihormati. Sebab dia menjadi Mufti Wilayah Persekutuan Malaysia yang meliputi ibukota Kuala Lumpur, Pusat Pemerintahan Putra Jaya dan Labuan. Maka tidaklah mengherankan pasca keluarnya fatwa itu, 28 perusahaan terkemuka Malaysia menunda training ESQ bagi pegawainya.

Padahal Ary Ginanjar sudah sesumbar ESQ Leadership Training akan mendunia pada tahun 2050 nanti. Tetapi baru dalam lingkup negeri jiran Malaysia, ternyata sudah tersandung fatwa Mufti Malaysia dan dinyatakan ajarannya sesat.

Kesesatan ESQ

Sebagaimana disebutkan dalam www.muftiwp.gov.my yang merupakan situs resmi Mufti Wilayah Persekutuan Malaysia, terdapat 10 penyimpangan aqidah dan syariah Islam yang diajarkan dalam ESQ Leadership Training dari Ary Ginanjar.

Penyimpangan tersebut antara lain: 

Pertama, ESQ dinilai mendukung faham liberalisme dengan mentafsirkan Al Qur’an dan Hadist secara bebas dengan melanggar aqidah dan syariah Islam.

Kedua, ESQ mendukung faham pluralisme dimana semua agama adalah sama dan semua agama sumber kebenaran.

Ketiga, ESQ juga mencampuradukkan ajaran Islam dengan ajaran di luar Islam seperti Yahudi, Kristen, Hindu dan Buddha.

Keempat, ESQ menekankan konsep suara hati (conscience) sebagai sumber rujukan utama dalam menentukan baik dan buruk suatu perbuatan. Padahal menurut Imam Abu Al-Abbas, pendapat demikian termasuk zindiq dan kufur.

Kelima, ESQ selalu menjadikan logika sebagai sumber rujukan utama. Jelas ini bertentangan dengan Al-Quran dan As-Sunnah sebagai sumber rujukan utama dalam Islam.

Keenam, Ary mengingkari mukjizat, sebab tidak dapat diterima oleh logika akal sehat.

Ketujuh, Ary juga menyamakan bacaan surat Al-Fatihah sebanyak 17 kali sehari dalam sholat lima waktu disamakan dengan amalan Bushido orang Jepang yang berdasarkan pada ajaran Buddha.

Sementara itu kalau kita baca buku resmi ESQ karangan Ary Ginanjar Agustian yang berjudul “Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual”, pada cetakan ke 19 (Maret 2005) yang diterbitkan oleh Penerbit PT Arga Bangun Bangsa, Jakarta, terdapat banyak penyimpangan yang merupakan penafsiran secara liberal dari Ary terhadap Al-Quran dan As-Sunnah. Ary juga menafsirkan Asmaul-Husna secara salah kaprah. Padahal Ary Ginanjar bukanlah seorang ulama ahli tafsir maupun ahli hadist meski mengaku pernah menjadi murid Ketua MUI Bali, KH Habib Adnan. Ary Ginanjar kok berani-beraninya menafsirkan Al Qur’an dan Hadis sesuai dengan pikiran bebasnya dan seenak perutnya sendiri!

Di situ disebutkan suara hati sebagai sumber kebenaran. Padahal sumber kebenaran adalah Al-Quran dan As-Sunnah. “Pergunakanlah suara hati anda yang terdalam sebagai sumber kebenaran, yang merupakan karunia Tuhan”, (hal iiv). Esa diartikan dengan terintegrasi. “Keputusan yang Esa (terintegrasi)”, (hal 36). Ary juga menolak mukjizat Nabi Muhammad SAW dan para Nabi lainnya karena tidak bisa diterima oleh akal sehat. “Itulah tanda bahwa Nabi Muhammad SAW merupakan Nabi penutup atau yang terakhir, yang begitu mengandalkan logika dan suara hati, bukan mukjizat-mukjizat ajaib semata yang tidak bisa diterima oleh akal sehat saat ini”, (hal 100).

Ary dengan beraninya mengartikan Hadist mengenai anak sholeh dan amal jariyah. “Menurut salah satu Hadis Rasulullah SAW yang terkenal, bahwa ada tiga hal yang harus diperhatikan sehubungan dengan tingkat ini: (1) Anak yang sholeh, artinya sumber daya manusia berkualitas. (2) Amal jariyah, artinya sarana dan prasarana. (3) Ilmu yang berguna”. (hal 106). Demikian pula mengartikan ayat Al-Quran dengan sekenanya tanpa rujukan kitab-kitab tafsir. “Di dalam Al Quran, kecerdasan emosi itu dinamakan akhlakul karimah”, (hal 131). “Ihdinash shiraathal mustaqim. Tunjukilah kami ke jalan yang luas dan lurus,” (hal 133).

Ary juga ngawur dalam menafsirkan Asmaul Husna. “Di dalam Al-Quran terdapat 99 sifat Allah, dimana sifat-sifat ini telah terekam di hati manusia dan terbukti bahwa suara-suara hati manusia itu sesuai dengan sifat-sifat Asmaul Husna (God Spot). Maka dapat dipastikan bahwa seluk beluk emosi manusia dapat diidentifikasi melalui telaah dan pemahaman sifat Allah dalam teori Asmaul Husna,” (hal 245).

Berbicara mengenai Zakat, Ary juga terkesan tidak faham dan tidak mampu membedakan antara Rukun Iman dan Rukun Islam. Sebab Zakat disebutnya sebagai Rukun Iman, padahal Rukun Islam. (hal 244). Selain itu Ary juga menambahi Zakat yang selama ini hanya ada Zakat Fitrah, Zakat Mal dan Zakat Profesi sebagai hasil ijma para ulama. Tetapi oleh Ary ditambahi lagi dengan Zakat Sanubari (hal 246), Zakat Kepemimpinan (hal 251), Zakat Ilmu (hal 253), Zakat Suara Hati (hal 254), Zakat Visi (hal 257) dan Zakat Kolaborasi (hal 259).

Selain itu dalam buku karangan Ary Ginanjar itu, Asmaul Husna diartikan dengan seenaknya sendiri bahkan sangat menyimpang. Misalnya “Al-Majid” diartikan saya bersifat mulia. “Al-Majid”nya Allah diartikan Ary Ginanjar dengan makna “saya bersifat mulia.” Padahal mengaku kalau dirinya sebagai orang yang mulia itu adalah sifat yang angkuh dan sombong. Kalau orang lain yang menilai kita mulia, itu tidak masalah. Tapi kalau kita sendiri yang mengaku mulia, ini kan pengakuan yang angkuh dan sombong dari seorang manusia yang bernama Ary Ginanjar.

Sedangkan contoh lainnya Asmaul Husna “Huwal awwalu wal-akhir” diartikan menjadi “saya bersikap selalu menjadi  orang pertama dan terakhir.” Ayat “Huwal awwalu wal-akhir” itu disamakan dengan kita. Padahal manusia tidak bisa masuk menyerupai asma Allah, kekuasaan Allah, kebesaran Allah, dan rahman rahimnya Allah. Jangan dibandingkan manusia sebagai mahluk yang dhoif ini dengan al Khaliq Allah Swt. Apa sih artinya manusia, kok dibandingkan dengan kebesaran Allah Swt. Hal itu menunjukkan Ary Ginanjar sangat sesat karena ingin menyamai dan menyaingi Allah SWT sebagaimana yang dilakukan Raja Fir’aun laknatullah. Itulah kesyirikan yang besar, naudzubillah min dzalik.

Hal itu bermula dari penyimpangan makna Asmaul Husna yang dilakukan Ary Ginanjar, baik disengaja maupun karena kebodohannya dalam memahami makna Asmaul Husna.

Sekarang yang menjadi pertanyaan adalah, bagaimana seharusnya sikap umat Islam mengenai ajaran dan doktrin ESQ Ary Ginanjar ini. Meski Ary menyatakan ESQ adalah lembaga training sumber daya manusia bukan lembaga agama, tetapi kenyataannya selalu menggunakan dan merujuk pada dalil-dalil agama yang dimaknai secara bebas sesuai dengan logika fikirannya dan seenak perutnya sendiri.

Kalau Ary juga menyatakan setelah mengikuti ESQ, para alumninya sama rajin sholat, rajin puasa, tepat membayar zakat dan pergi haji, sekarang pertanyaannya adalah, apa manfaatnya kalau ibadah rajin tetapi aqidah menyimpang ? Seluruh pahala ibadahnya akan hangus dan tidak dinilai Allah SWT sebagai amal ibadah.

Setelah keluarnya fatwa Mufti Malaysia dan koreksi dari para tokoh umat Islam seperti mantan anggota MUI Pusat Ustadz Amin Jamaluddin dan Direktur Islamic Center Al-Islam Bekasi Ustadz Farid Ahmad Okbah, Ary Ginanjar menyatakan akan memperbaiki dan mengkoreksi buku karangannya tersebut sebagai dasar dan landasan dari training yang dilakuan ESQ.

Namun kenyataannya hingga 5 tahun ini hal itu tidak pernah dilakukannya dan training ESQ sekarang masih seperti dulu yang mengajarkan kesesatan dan penyimpangan dari aqidah Islam.






Sumber : voa-islam


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Responsive Ads Here