by @bang_dw
1. Hari ini (17/12/2014) saya berkesempatan betemu dengan beberapa kawan dari media mainstream di balaikota jakarta
2. Diskusi ringan pun terjadi, selain membicarakan issue politik nasional dengan gaya tak kalah dengan pengamat politik tarkam, ada juga beberapa info menarik yang saya dapatkan
3. Menarik, karena sebuah informasi keluar ketika salah satu kawan membuka wacana diskusi; tentang situasi bencana longsor banjarnegara jawa tengah lalu menyinggung persoalan bantuan dan relawan
4. Kawan di media televisi katakan;
5. "gw ma kawan di xxxRO TV kadang bersimpati dengan apa yang dilakukan para relawan terutama relawan PKS dan FPI"
6. "mereka memang selalu ada di manapun bencana itu terjadi, contoh kebakaran di daerah jakarta barat, mereka selalu yang pertama bangun posko kesehatan dan posko bantuan"
7. "kita sebagai awak media selalu 'gatal' ingin men shoot semua angel gambar agar bisa lengkap memberitakan kejadian, TAPI semua itu kaga bisa..."
8. "ada aturan dari atasan dan bos pemilik media gw berada"
9. "kita sebelum berangkat ke TKP (tempat kejadian), selalu mendapat kan instruksi dari koordinator pemberitaan, untuk jangan mengambil gambar dengan 'angel' ada relawan dari partai politik dan FPI"
10. Koordinator biasa memberi kan catatan kepada kita, ingat kita ngga jual mereka, emang mereka bayar kita untuk publikasikan gratis atas kampanye kegiatan mereka, jangan pernah ambil gambar ketika mereka beraksi atau apapun juga | #catat itu
11. Banyak angel gambar ataupun posisi yang bisa kalian cari di TKP, kalo kalian tidak ikuti instruksi ini kalian saya kurangi job ke lapangan | kita tak mau bos besar marah besar
12. "yang namanya gw nyari makan di situ, ya gimana lagi, pernah ada yang lucu, gw pernah disuruh ngeliput bencana banjir di jakarta, TKP gw tu emang tempat dimana banyak relawan PKS ma FPI nya, akhirnya karena inget instruksi kantor kaga boleh di ambil gambarnya, gw ampe ngeshoot orang orang diatas rumah aja yang lagi pada nongkrong nunggu bantuan, kamera gw kaga gw shoot ke banjir ma perahu karetnya karena ada relawan PKS ma FPI "
13. Kawan kawan dalam diskusi, hampir semuanya mengatakan hal yang sama, mendapat instruksi yang sama dan kisah yang sama.
14. Mereka kini mengakui punya protap tak tersurat yang mampu mengikat mereka untuk menghilangkan sisi independen dalam jurnalistik yang mereka jalani
15. Ada visi politik dan kepentingan yang membatasi mereka menyampaikan hal dan berita
16. Dan itu mempengaruhi sisi sebagai seorang jurnalis atau wartawan yang menjunjung kebebasan dalam mendapatkan dan menyampaikan berita
17. Akhirnya, media dibuat sebagai tempat mengapresiasikan visi politik dan kepentingan otak otak para stakeholdernya
___
NB: Kalau mau diliput dan diberitakan xxxRO TV mungkin kudu gabung dulu ke KIH. Contohnya nih, kubu Golkar yang Pro-KIH diberitakan oleh xxxRO TV.
Judul berita xxxRO TV: Agung Laksono Lepas Relawan Golkar ke Banjarnegara
(http://news.metrotvnews.com/read/2014/12/17/333189/agung-laksono-lepas-relawan-golkar-ke-banjarnegara)
Belom kerja aja dah diberitakan :)
1. Hari ini (17/12/2014) saya berkesempatan betemu dengan beberapa kawan dari media mainstream di balaikota jakarta
2. Diskusi ringan pun terjadi, selain membicarakan issue politik nasional dengan gaya tak kalah dengan pengamat politik tarkam, ada juga beberapa info menarik yang saya dapatkan
3. Menarik, karena sebuah informasi keluar ketika salah satu kawan membuka wacana diskusi; tentang situasi bencana longsor banjarnegara jawa tengah lalu menyinggung persoalan bantuan dan relawan
4. Kawan di media televisi katakan;
5. "gw ma kawan di xxxRO TV kadang bersimpati dengan apa yang dilakukan para relawan terutama relawan PKS dan FPI"
6. "mereka memang selalu ada di manapun bencana itu terjadi, contoh kebakaran di daerah jakarta barat, mereka selalu yang pertama bangun posko kesehatan dan posko bantuan"
7. "kita sebagai awak media selalu 'gatal' ingin men shoot semua angel gambar agar bisa lengkap memberitakan kejadian, TAPI semua itu kaga bisa..."
8. "ada aturan dari atasan dan bos pemilik media gw berada"
9. "kita sebelum berangkat ke TKP (tempat kejadian), selalu mendapat kan instruksi dari koordinator pemberitaan, untuk jangan mengambil gambar dengan 'angel' ada relawan dari partai politik dan FPI"
10. Koordinator biasa memberi kan catatan kepada kita, ingat kita ngga jual mereka, emang mereka bayar kita untuk publikasikan gratis atas kampanye kegiatan mereka, jangan pernah ambil gambar ketika mereka beraksi atau apapun juga | #catat itu
11. Banyak angel gambar ataupun posisi yang bisa kalian cari di TKP, kalo kalian tidak ikuti instruksi ini kalian saya kurangi job ke lapangan | kita tak mau bos besar marah besar
12. "yang namanya gw nyari makan di situ, ya gimana lagi, pernah ada yang lucu, gw pernah disuruh ngeliput bencana banjir di jakarta, TKP gw tu emang tempat dimana banyak relawan PKS ma FPI nya, akhirnya karena inget instruksi kantor kaga boleh di ambil gambarnya, gw ampe ngeshoot orang orang diatas rumah aja yang lagi pada nongkrong nunggu bantuan, kamera gw kaga gw shoot ke banjir ma perahu karetnya karena ada relawan PKS ma FPI "
13. Kawan kawan dalam diskusi, hampir semuanya mengatakan hal yang sama, mendapat instruksi yang sama dan kisah yang sama.
14. Mereka kini mengakui punya protap tak tersurat yang mampu mengikat mereka untuk menghilangkan sisi independen dalam jurnalistik yang mereka jalani
15. Ada visi politik dan kepentingan yang membatasi mereka menyampaikan hal dan berita
16. Dan itu mempengaruhi sisi sebagai seorang jurnalis atau wartawan yang menjunjung kebebasan dalam mendapatkan dan menyampaikan berita
17. Akhirnya, media dibuat sebagai tempat mengapresiasikan visi politik dan kepentingan otak otak para stakeholdernya
___
NB: Kalau mau diliput dan diberitakan xxxRO TV mungkin kudu gabung dulu ke KIH. Contohnya nih, kubu Golkar yang Pro-KIH diberitakan oleh xxxRO TV.
Judul berita xxxRO TV: Agung Laksono Lepas Relawan Golkar ke Banjarnegara
(http://news.metrotvnews.com/read/2014/12/17/333189/agung-laksono-lepas-relawan-golkar-ke-banjarnegara)
Belom kerja aja dah diberitakan :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar