Sorry... PDIP Yang Sekarang Sudah Jadi 'Tambun' Karena Kekuasaan!
Anggota DPR dari Fraksi PKS, Aboe Bakar Al-habsy menyindir inkonsistensi PDI Perjuangan merespon kenaikan harga BBM bersubsidi pemerintahan Jokowi-JK.
Aboe teringat ada Buku Putih karya Fraksi PDI Perjuangan yang disebar saat Sidang Paripurna DPR pada 30 Maret 2012, saat menolak rencana pemerintahan SBY-Boediono menaikkan harga BBM bersubsidi. Buku tersebut berisi sejumlah argumentasi PDI Perjuangan menolak kenaikan harga BBM dan memberikan sejumlah opsi solusi.
"Kita juga teringat dengan Buku Putih, sebuah gagasan PDIP untuk mengelola postur anggaran tanpa menaikkan harga BBM," kata Aboe dalam keterangan pers rilisnya, Selasa (18/11/2014).
Saat itu, para anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan sangat vokal menolak dan menilai tidak perlu pemerintahan SBY menaikkan harga BBM bersubsidi. Bahkan, sebagian dari mereka menangis saat melakukan aksi walk out dari Sidang Paripurna.
Aboe mengatakan fraksi partainya merasa kehilangan teman seperjuangan. "Dulu dengan PDIP kami konsisten menolak kenaikan harga BBM. Bahkan saat pembahasan APBN pada tahun 2012 Fraksi PDIP sampai Walk Out untuk memperjuangkan kepentingan rakyat. Kami sangat mengapresiasi perjuangan itu. Tapi, sepertinya saat ini kawan kami itu tak ada lagi," tuturnya.
Aboe masih ingat, saat itu Fraksi PDI Perjuangan melalui Buku Putihnya menyatakan, kenaikan harga BBM sebagai langkah pemerintah untuk menutupi kegagalan dalam mengurus penerimaan negara sekaligus menjaga pertumbuhan ekonomi sehingga pertumbuhan ekonomi melambat.
"Namun, kenapa saat berkuasa sekarang buku putih itu dilupakan," ujarnya.
Aboe berharap pemerintahan Jokowi-JK menerapkan isi Buku Putih yang dahulu pernah dianjurkan PDI Perjuangan ke SBY itu. Apalagi, harga minyak mentah dunia anjlok tajam, dari patokan harga APBN 2105 sebesar 105 Dolar AS/barel turun hingga 75 Dolar AS/barel.
"Bukankah seharusnya lebih mudah mengimplementasikan buku putih tersebut, sehingga tak perlu menyengsarakan rakyat dengan menaikkan harga BBM," ujarnya.
"Lantas ke manakah buku putih tersebut ?" katanya.
sumber : suaranews
Anggota DPR dari Fraksi PKS, Aboe Bakar Al-habsy menyindir inkonsistensi PDI Perjuangan merespon kenaikan harga BBM bersubsidi pemerintahan Jokowi-JK.
Aboe teringat ada Buku Putih karya Fraksi PDI Perjuangan yang disebar saat Sidang Paripurna DPR pada 30 Maret 2012, saat menolak rencana pemerintahan SBY-Boediono menaikkan harga BBM bersubsidi. Buku tersebut berisi sejumlah argumentasi PDI Perjuangan menolak kenaikan harga BBM dan memberikan sejumlah opsi solusi.
"Kita juga teringat dengan Buku Putih, sebuah gagasan PDIP untuk mengelola postur anggaran tanpa menaikkan harga BBM," kata Aboe dalam keterangan pers rilisnya, Selasa (18/11/2014).
Saat itu, para anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan sangat vokal menolak dan menilai tidak perlu pemerintahan SBY menaikkan harga BBM bersubsidi. Bahkan, sebagian dari mereka menangis saat melakukan aksi walk out dari Sidang Paripurna.
Aboe mengatakan fraksi partainya merasa kehilangan teman seperjuangan. "Dulu dengan PDIP kami konsisten menolak kenaikan harga BBM. Bahkan saat pembahasan APBN pada tahun 2012 Fraksi PDIP sampai Walk Out untuk memperjuangkan kepentingan rakyat. Kami sangat mengapresiasi perjuangan itu. Tapi, sepertinya saat ini kawan kami itu tak ada lagi," tuturnya.
Aboe masih ingat, saat itu Fraksi PDI Perjuangan melalui Buku Putihnya menyatakan, kenaikan harga BBM sebagai langkah pemerintah untuk menutupi kegagalan dalam mengurus penerimaan negara sekaligus menjaga pertumbuhan ekonomi sehingga pertumbuhan ekonomi melambat.
"Namun, kenapa saat berkuasa sekarang buku putih itu dilupakan," ujarnya.
Aboe berharap pemerintahan Jokowi-JK menerapkan isi Buku Putih yang dahulu pernah dianjurkan PDI Perjuangan ke SBY itu. Apalagi, harga minyak mentah dunia anjlok tajam, dari patokan harga APBN 2105 sebesar 105 Dolar AS/barel turun hingga 75 Dolar AS/barel.
"Bukankah seharusnya lebih mudah mengimplementasikan buku putih tersebut, sehingga tak perlu menyengsarakan rakyat dengan menaikkan harga BBM," ujarnya.
"Lantas ke manakah buku putih tersebut ?" katanya.
sumber : suaranews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar