Menurut Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto, ketiga nama tersebut dipilih langsung Presiden Jokowi karena berjasa atas pelaksanaan pemilihan presiden lalu. “Nusron dipilih Jokowi karena memiliki kedekatan politik dengan orang nomor satu negeri ini. Saat pelaksanaan pemilu presiden lalu, Nurson dianggap memiliki andil cukup besar membantu Jokowi,” ungkap Andi.
Saat kampanya pilpres lalu, Nusron memang sangat aktif membantu dan juga memiliki perhatian yang sangat besar dalam melindungi para TKI di luar negeri. Meski berasal dari Partai Golkar yang mendukung paket Prabowo-Hatta, Nusron nekat lompat pagar mendukung Jokowi-JK. Ia pun berhasil memenangkan Jokowi-JK di Jawa Tengah karena berhasil merebut hati kalangan NU Jawa Tengah.
Sementara Franky Sibarani menurut Andi, dipilih karena namanya diusulkan oleh banyak pihak untuk memimpin BKPM selepas ditinggal oleh Mahendra Siregar. Franky dipercaya Jokowi untuk bisa menjadikan BKPM sebagai tempat pelayanan one stop service.
Di sisi lain, penetapan Franky sebagai Kepala BKPM bertepatan terpilihnya Sofyan Wanandi sebagai Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Jusuf Kalla. Franky dikenal sebagai orang kepercayaan Sofyan Wanandi yang kemudian menempati Ketua Apindo.
Sementara nama terakhir Prof. Sofian Effendi, dipilih Presiden Jokowi sebagai Ketua Komite ASN. Ia menjabat Guru Besar Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta. Saat menyusun kabinet Jokowi-JK lalu, Sofian Effendi menjadi salah satu anggota tim penyusunan kabinet.
Komitie ASN merupakan keputusan presiden sudah diteken sejak masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pembentukan ASN ini juga merupakan tindak lanjut dari pengesahan UU ASN pada Januari 2014.
sumber : fastnews
Hello, my name is Jack Sparrow. I'm a 50 year old self-employed Pirate from the Caribbean.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar