.
“Apakah dengan posisi mata tertutup maka bisa disimpulkan tertidur? Apakah dengan gesture duduk saya dalam foto itu lalu dengan mudah disimpulkan bahwa saya sedang tertidur,” kata Adian di Restoran Dapur Selera, Tebet, Jakarta, seperti yang dilansir dari Tribunnews, Ahad (9/11).
Dia mengaku anggota keluarganya juga merasa terganggu dengan berita yang dianggapnya tidak berimbang itu. “Ini mengangganggu psikologi keluarga saya, anak saya sampai bertanya kenapa bukan kerja malah bobo, coba saya jawabnya gimana?” katanya.
Bahkan jika ia pergi keluar bersama keluarganya, lanjut Adian, terkadang ia terganggu dengan pertanyaan dan komentar publik terhadapnya. Adian mengaku suatu kali pernah hampir bertengkar dengan seseorang lantar merasa tersinggung dengan komentar yang diberikan.
“Waktu itu saya dan istri lagi ngopi, kemudian ada berita itu (bobo siang) di TV. Lalu disitu ada orang yang bicaranya sangat tendesius, dia bilang anggota DPR tidur waktu kerja, malamya abis ngapain? pasti dugem ke diskotek,” jelasnya sebagaimana seperti yang dikutip dari ROL.
Mantan aktivis 98 itu menilai media massa yang telah membuat berita yang menghakiminya. Seharusnya menurutnya media massa menyajikan berita yang berimbang dan mengkonformasi terlebih dahulu sebelum membuat berita.
“Yang saya tidak mengerti kenapa begitu mudahnya ambil kesimpulan.” ucapnya. (dakwatuna)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar