Beberapa waktu yang lalu, tepatnya hari Rabu, 29 Okt 2014, Presiden Jokowi blusukan ke daerah Sinabung, Sumatera Utara. Agar supaya merakyat, suami Iriana itu pun membagikan no HP kepada warga Sinabung, terkhusus warga yang terkena musibah erupsi gunung Sinabung. Walau tidak hanya warga Sinabung saja yang mencatat no HP yang di bagikan Jokowi tersebut.
Seperti dilansir dari laman Inilah, Rabu (29/10/2014) bahwa Presiden Joko Widodo memberikan nomor telepon selular miliknya agar warga bisa mengirimkan pesan singkat bila ada program pembangunan infrastruktur bagi pengungsi di Sinabung terhambat.
“Sudah ada programnya, pembangunan jalan ke relokasi. Dilihat kalau belum jalan sms ke saya. Tahu nomor telepon saya?,” kata Presiden saat mengunjungi tempat pengungsian warga di Gereja Batak Karo Protestan di Jalan Raya Kutacane, Kabanjahe, Rabu (29/10).
“08122600960, sudah dicatat?, yang tidak mencatat juga tidak apa-apa,” kata Presiden.
Kini, kejadian aneh menimpa pria yang bernama Herman, tinggal di Gorontalo. Pasalnya, nomor HP yang di bagikan Jokowi kepada warga Sinabung ternyata nomor HP-nya.
Menurut hasil penelusuran Silontong pada hari Sabtu (1/11/2014), laman Okezone memberitakan bahwa Niat Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa lebih dekat dengan rakyat melalui cara membagikan nomor telefon seluler (handphone/HP) berujung masalah. Nomor ponsel yang dibagikan ke pengungsi korban letusan Gunung Sinabung ternyata milik seorang warga Gorontalo bernama Herman Abidun (30).
Herman adalah warga Kecamatan Sipatana, Kota Gorontalo. Sejak nomor itu tersebar, pria yang bekerja di perusahaan travel itu sibuk menerima telefon dan membalas pesan singkat yang masuk ke ponselnya.
“Saya mulai ramai terima telefon dan SMS sejak 29 Oktober malam,” kata dia, Sabtu (1/11/2014).
Telefon dan pesan singkat yang diterimanya berasal dari masyarakat dari berbagai daerah, bahkan banyak juga dari WNI yang tinggal di luar negeri. Isi pesan singkatnya beragam, ada yang sekadar menyapa Jokowi hingga mengadukan permasalahan.
Herman menyatakan terkejut karena telefon atau pesan singkat yang masuk memanggilnya Presiden Jokowi. “Isinya banyak yang mengeluh, tapi kebanyakan bukan soal Sinabung. Ada yang mengadu soal korupsi dan pungli,” terangnya.
Umumnya, masyarakat memperoleh nomor telefon tersebut dari media massa. “Pas saya tanya, dapat nomor saya dari mana kata mereka (penelefon) dari media massa,” ungkapnya.
Sekadar diketahui, Presiden Jokowi membagikan nomor telefonnya saat mengunjungi korban letusan Gunung Sinabung. Tujuannya, agar bisa menerima langsung keluhan dan laporan dari masyarakat.
Sumber : silontong.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar