Kerja KPK Ibarat Mengepel Lantai Kotor Tapi Tak Menutup Genting Bocor - Bulan Sabit Kembar

Breaking

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

7 Oktober 2014

Kerja KPK Ibarat Mengepel Lantai Kotor Tapi Tak Menutup Genting Bocor

Banyaknya kebocoran uang negara yang terjadi di Indonesia sudah seharusnya bisa di antisipasi oleh Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK). Namun KPK masih di nilai bekerjanya bukan pada pencegahan, namun lebih kepada penindakan pada kasus yang sudah terjadi.

Kritik pun mengalir kepala lembaga ‘super body’ itu. Hal ini wajar, sebab orang yang bekerja di lembaga KPK bukanlah nabi, tapi manusia biasa yang cendrung salah. Apa lagi keberpihakan KPK kepada pihak tertentu saat ini sudah semakin kelihatan, seperti kedekatan Abraham Samad kepada Jokowi dan Megawati.

Ada pun kritik itu datag dari Roby Arya Brata yang dikenal sebagai calon pimpinan KPK terbaru.


Dilansir laman Rmol, Selasa (7/10/2014),”Kalau penindakan, KPK seperti hanya mengepel lantai yang kotor tapi tidak menutup genting yang bocor,” kata calon pimpinan KPK Roby Arya Brata dalam diskusi bertajuk ‘Mengenal Sosok Capim KPK dan Gagasan Pemberantasan Korupsi Capim KPK’ yang digelar Koalisi Masyarakat Sipil Anti Korupsi di restoran Bumbu Desa, Cikini, Jakarta, Selasa (7/10).

Dia menjelaskan, permasalahan pemberantasan korupsi bukan semata persoalan hukum saja. Tetapi juga bagaimana mengutamakan pencegahan. Pencegahan yang dilakukan dengan maksimal secara otomatis akan mengurangi terjadinya korupsi.

“Jika terpilih saya akan mengurangi penangkapan. Saya akan menguatkan DPR, Mahkamah Konstitusi dan semua cabang pemerintahan agar punya integritas. Agar semuanya tidak terlibat korupsi,” ungkap Roby yang kini menjabat Kepala Bidang Hubungan Internasional Sekretariat Kabinet.

Dalam diskusi ini hanya tiga dari enam calon pimpinan KPK yang hadir. Selain Roby, mereka yang turut hadir adalah Wakil Ketua KPK Bidang Penindakan Busyro Muqqodas dan Anggota DPD 2009-2014 I Wayan Sudirta.

Kemenkum HAM meloloskan enam dari 11 nama capim KPK untuk ikut tahap seleksi lanjutan. Mereka adalah Dosen Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan Jamin Ginting, Wakil Ketua KPK Bidang Penindakan Busyro Muqqodas, Anggota DPD 2009-2014, jurnalis sekaligus pengacara Ahmad Taufik, Kepala Bidang Hubungan Internasional Sekretariat Kabinet Roby Arya Brata, dan pegawai Biro Perencanaan Anggaran KPK Subagio.

Dari enam nama tersebut akan diseleksi lagi oleh Kemenkum HAM untuk dipilih menjadi dua orang. Nantinya, dua orang yang terpilih akan menjalani fit and proper test di Komisi III DPR untuk dipilih salah satunya.

Seleksi capim KPK dilakukan untuk mencari pengganti Busyro Muqqodas. Mantan Ketua Komisi Yudisial itu akan habis masa tugasnya pada Desember 2014 ini.





Sumber : silontong





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Responsive Ads Here