Pekan lalu, lewat twitternya, Fahri menulis "Jokowi janji 1 Muharam Hari Santri. Demi dia terpilih, 360 hari akan dijanjikan ke semua orang. Sinting!". Ditegaskan Fahri, pendapatnya itu sama sekali tidak bermaksud melecehkan santri maupun ulama.
"Masya Allah saya tidak seperti itu. Jangan terlalu jauh dikembangkan kebencian itu. Seolah saya melecehkan santri dan ulama. Fatal sekali," tegasnya.
Menurut Fahri, orang yang biasa menyimak tulisannya di twitter pasti tahu penggunaan kata yang "keras" sudah jadi kebiasaannya. Bahkan, isu "angker" terkait Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak luput dari kritikan pedasnya.
"Saya ngomong keras. Kalau harus dikritik, ya saya kritik. Apalagi posisi saya pas sebagai anggota legislatif. Siapapun salah saya kritik," tegas jurubicara tim pemenangan Prabowo-Hatta itu.
Terkait pendapatnya soal Jokowi tadi, Fahri Hamzah ternyata sudah mengumpulkan dokumen janji Jokowi selama menjadi Gubernur DKI. Kepada wartawan Fahri Hamzah memperlihatkan janji-janji Jokowi dalam bentuk klipingan.
"Saya mencatat setiap hari Jokowi menyampaikan janji. Termasuk tanggalnya. Ketika menjadi gubernur dia berjanji menjadi gubernur selama lima tahun. Itu satu dan setelah menjadi gubernur, saya catat ada ada 62 janji yang disampaikan," katanya.
Dari total jumlah janji itu, ada 45 yang tidak terealisasikan dan cuma 5 janji yang bisa direalisasikan.
Sebagai pejabat negara, tegas Fahri, kalau janji tak ditepati maka terjadi kebohongan publik. Bahkan, selama Pilpres ini saja dicatatnya ada 70 janji yang disampaikan Jokowi.
"Saya kan mengobservasi ini semua. Ini mau dijanjikan lagi hanya untuk menggarap massa santri," ucapnya.
"Jadi saya tegaskan apa yang saya sampaikan di twitter sama sekali bukan menyerang pribadi Jokowi, apalagi santri dan ulama. Tapi terkait track record dia. Saya konsisten tidak menyerang pribadi Jokowi. Tunjukkan kalau saya pernah menyerang pribadi Jokowi," tegasnya.
Dia bisa memaklumi kalau buntut dari opininya di twitter itu menjadi amunisi bagi elite pendukung Jokowi-JK. Dia pun siap menghadapi konsekuensinya.
SUMBER
Tidak ada komentar:
Posting Komentar