Pernyataan Direktur Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia
Burhanuddin Muhtadi yang mengatakan KPU keliru kalau tidak menetakan
Jokowi sebagai pemenang Pilpres berpotensi memecah belah persatuan
bangsa.
"Pernyataan Burhanuddin Muhtadi bukti intimidasi terhadap KPU. Selain itu dengan pernyataan itu dia memicu terjadinya konflik horizontal," kata Fino Mongkau dari Gerakan Mahasiswa dan Pemuda anti Intervensi Asing (GEMAPARA) dalam orasinya ketika menggelar unjuk rasa di depan KPU Jakarta (Selasa, 15/7).
Menurut dia Burhanuddin yang dikenal sebagai akademisi sekaligus peneliti tidak seharusnya mengeluarkan komentar yang mendahului kewenangan lembaga pemilu.
Di sela-sela aksinya, para mahasiswa menggelar spanduk dan poster bertuliskan "Selamatkan KPU dari Intervensi Asing".
Mereka juga mendorong KPU untuk bersikap profesional dan tidak memihak salah satu kandidat capres dalam penghitungan suara. Kedatangan mantan Presiden Amerika Serikat Bill Clinton ke Indonesia yang dijadwalkan sebelum 22 Juli perlu diwaspadai sebagai upaya intervensi.
"Lawatan Bill Clinton ini sangat berindikasi mau intervensi proses demokrasi Indonesia yang sedang berlangsung sekarang karena momentum ketangannya pada tanggal 16-23 Juli adalah akhir waktu perhitungan suara di KPU," tegas Korlap aksi Fino.
Fino menegaskan kedatangan Bill Clinton walaupun dikemas dengan membawa isu Lingkungan Hidup dan kesehatan patut dicurigai membawa misi yang besar yakni intervensi hasil pemilu Pemilihan Presiden di KPU.
Dikatakannya, sudah menjadi rahasia umum bahwa Bill Clinton punya kedekatan khusus dengan pengusaha ternama di Indonesia James Riyadi. Konglomerat ini menjadi salah satu penyokong dana di saat Bill Clinton maju menjadi capres AS saat itu. Sementara saat ini James Riyadi membantu Jokowi.
"Kami dengan tegas menolak kedatangan Bill Clinton di Indonesia dan menolak segala bentuk Imprealisme asing di bumi pertiwi ini," pungkasnya.
SUMBER: http://politik.rmol.co/read/2014/07/15/164055/Selamatkan-Pilpres-2014-dari-Provokator-dan-Intervensi-Asing-
"Pernyataan Burhanuddin Muhtadi bukti intimidasi terhadap KPU. Selain itu dengan pernyataan itu dia memicu terjadinya konflik horizontal," kata Fino Mongkau dari Gerakan Mahasiswa dan Pemuda anti Intervensi Asing (GEMAPARA) dalam orasinya ketika menggelar unjuk rasa di depan KPU Jakarta (Selasa, 15/7).
Menurut dia Burhanuddin yang dikenal sebagai akademisi sekaligus peneliti tidak seharusnya mengeluarkan komentar yang mendahului kewenangan lembaga pemilu.
Di sela-sela aksinya, para mahasiswa menggelar spanduk dan poster bertuliskan "Selamatkan KPU dari Intervensi Asing".
Mereka juga mendorong KPU untuk bersikap profesional dan tidak memihak salah satu kandidat capres dalam penghitungan suara. Kedatangan mantan Presiden Amerika Serikat Bill Clinton ke Indonesia yang dijadwalkan sebelum 22 Juli perlu diwaspadai sebagai upaya intervensi.
"Lawatan Bill Clinton ini sangat berindikasi mau intervensi proses demokrasi Indonesia yang sedang berlangsung sekarang karena momentum ketangannya pada tanggal 16-23 Juli adalah akhir waktu perhitungan suara di KPU," tegas Korlap aksi Fino.
Fino menegaskan kedatangan Bill Clinton walaupun dikemas dengan membawa isu Lingkungan Hidup dan kesehatan patut dicurigai membawa misi yang besar yakni intervensi hasil pemilu Pemilihan Presiden di KPU.
Dikatakannya, sudah menjadi rahasia umum bahwa Bill Clinton punya kedekatan khusus dengan pengusaha ternama di Indonesia James Riyadi. Konglomerat ini menjadi salah satu penyokong dana di saat Bill Clinton maju menjadi capres AS saat itu. Sementara saat ini James Riyadi membantu Jokowi.
"Kami dengan tegas menolak kedatangan Bill Clinton di Indonesia dan menolak segala bentuk Imprealisme asing di bumi pertiwi ini," pungkasnya.
SUMBER: http://politik.rmol.co/read/2014/07/15/164055/Selamatkan-Pilpres-2014-dari-Provokator-dan-Intervensi-Asing-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar