Pengamat Paramadina: Jokowi-JK Sedang dalam Tekanan Besar - Bulan Sabit Kembar

Breaking

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

29 Juni 2014

Pengamat Paramadina: Jokowi-JK Sedang dalam Tekanan Besar

 Pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla (okezone.com)

Sebagian besar hasil survei elektabilitas pasangan calon presiden yang beredar di masayarakat selalu memenangkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Namun, ada media Australia yang memberitakan bahwa lembaga survei pendukung Jokowi tidak berani mengumumkan survei terakhir karena Prabowo-Hatta nyatanya lebih unggul.

Pengamat politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio, menilai bahwa sah-sah saja pasangan Jokowi-JK menyembunyikan hasil survei yang menunjukkan Prabowo-Hatta berada di atas mereka. Langkah tersebut menunjukkan hasil survei tersebut menjadi tekanan luar biasa bagi pasangan Jokowi-JK.

“Sah-sah saja menyembunyikan hasil survei oleh tim sukses untuk juga menahan suara lawan. Itu strategi politik, hak mereka. Kan survei itu juga untuk kebutuhan mereka (timses) sendiri. Ditahan itukan artinya suara tidak bagus sehingga akan menjadi tekanan bagi mereka sendiri,” terang Hendri, sebagaimana diberitakan Okezone Sabtu (28/6/2014).

Hendri menjelaskan, hasil survei itu sebenarnya hanya digunakan dan dimanfaatkan oleh para tim sukses, namun tidak akan terlalu menjadi beban bagi pasangan yang diusung.

“Hasil survei berguna untuk tim sukses. Mereka hanya akan menyebarluaskan hasil survei yang berguna bagi mereka. Kalau mereka tidak ingin menyebarluaskan, ya tidak apa-apa. Kalau masyarakat kan cuma buat obrolan,” sebut Hendri. Menurutnya, ibarat pertandingan olahraga, tekanan akan mendera orang yang diprediksi para penonton menang sejak awal.

“Jokowi kan dari awal diprediksi menang, makanya tekanan terbesar di Jokowi saat ini. Kalau Prabowo kan hanya mengejar,” pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua Tim Sukses Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Mahfud MD bercerita tentang informasi yang didapatnya mengenai laporan dari media di Australia yang menyatakan bahwa kubu Joko Widodo-Jusuf Kalla tidak berani “buka-bukaan” soal hasil survei paling mutakhir.

Hal itu terjadi karena tren elektabilitas pasangan nomor urut satu yang kini unggul dibanding pasangan nomor urut dua tersebut. Mahfud juga menyebut bahwa selama ini banyak survei yang berisi kebohongan dan propaganda.

“Banyak selama ini survei propaganda dan bohong, menyatakan menang padahal tidak,” ujar Mahfud ditemui pada acara silaturahim dan deklarasi eksponen Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di kediaman Akbar Tandjung, Jalan Purnawarman, Jakarta Selatan, Kamis, 26 Juni lalu.




Sumber : dakwatuna

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Responsive Ads Here