Capres nomor 2 Joko Widodo mengkampanyekan pembelian drone alias UAV alias pesawat tanpa awak dengan dibarengi alih tekhnologi
Tak tanggung tanggung dana 1,5 trilyun akan dialokasikan untuk pembelian drone
Letjen purn SS yang biasa berkantor di dephan; memberikan statementnya:
"Pemikiran Jokowi terkait pembelian pesawat drone adalah sebuah kemuduran berpikir seorang pemimpin"
Indonesia saat ini sedang berusaha memajukan industri alutsista milik sendiri
Dan proyek drone itu sudah dibuktikan dengan adanya pesawat UAV made in Indonesia bernama Wulung
Wulung adalah bukti keseriusan pemerintah SBY untuk mengembangkan industri alutsista dalam negeri
Dengan dana 1,5 trilyun; jokowi berharap membeli dan alih tekhnologi
Perlu diketahui publik; didunia cuma ada dua negara yang memiliki tekhnologi pesawat drone mumpuni
Yaitu Amerika dan Israel
Publik perlu tahu; semua di negara didunia juga paham; Amerika hanya produsen yang pelit alih tekhnologi karena rahasia produk
Sementara Israel kita tahu; selalu ada syarat syarat untuk kita bisa mengambil alih tekhnologinya yaitu berupa kebijakan politik luar negeri negara kita kepada negara Timur Tengah
Selalu ada take and give strategik
Bukan semudah otak mundur milik jokowi
SBY sejeleknya dia apapun penilaian; dia paham situasi kondisi produsen alutsista dunia
Maka diputuskan; menggali potensi dalam negeri untuk membuat pesawat tanpa awak sendiri walau hasilnya masih sedikit kasar (suara yg masih bising); tapi ada rasa bangga disitu
Lalu dikaitkan rencana program Jokowi dengan membeli drone dan alih tekhnologi (ibarat anak kecil yang tdk paham situasi, lalu berusaha mengajari orang orang yang sudah ada duluan dibidang tersebut)
Ada hal utama lain yang perlu diketahui Jokowi
Pesawat drone adalah pesawat pengintai dan teknologi tercanggih saat ini (buatan Amerika) dapat menyadap dan memantau perkembangan socmed dan cyber sebuah negara)
Membelinya butuh kehati hatian (strategik); bisa bisa negara kita yang menjadi bancakan negara produsen drone
Logika berpikirnya;
Ternyata ada maksud Jokowi menjadikan issue pesawat drone
Yaitu menggunakan anggaran negara sebesar 1,5 trilyun untuk membeli
Satu hal catatan dinegara ini; pembelian alutsista selalu memakai pihak ketiga alias perantara yang dipercaya sang negara produsen
Pesawat UAV heron yang sudah dimiliki TNI AU ternyata ada campur tangan seorang taipan bernama TW
Sejak ketahuan bahwa TW membantu menyediakan alat sadap produksi Israel dan Jerman untuk KPK
Jelas korelasi conection alutsista masih milik TW terutama made in Israel
Melalui anak perusahaan Artha Graha yaitu Indo Pacific Communication and Defence; dimana Hendropriyono masuk dalam jajaran komisarisnya
Jelas kan akhirnya ujung ujungnya
1,5 trilyun itu emang sama dengan 1,5 milyar bung? (bang dw)
Sumber : Facebook Artati Sansumardi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar