Isu pemecatan Prabowo dari militer, akhirnya terbantahkan. Menariknya, kabar Jusuf Kalla yang kini menjadi pasangan Jokowi, pernah dipecat Gus Dur kini kembali mencuat ke publik.
Beberapa hari lalu, jagad politik dikejutkan dengan bocornya dokumen rahasia Dewan Kebijakan Perwira (DKP) 1998, tentang pemecatan Prabowo Subianto dari militer.
Atas polemik yang sempat membuat kegaduhan di kalangan elit militer, Istana akhirnya mengakui adanya Keppres No.62 Tahun 1998 yang dikeluarkan Presiden Habibie. Isinya pemberhentian dengan hormat kepada Prabowo Subianto.
‘’Ya, intinya begitu. Pemberhentian dengan hormat Prabowo Subianto,’’ terang Julian Aldrin Pasha, juru bicara kepresidenan di Istana, Selasa (10/06/2014).
Artinya polemik Prabowo sudah kelar. Namun kini beredar kabar di media sosial dan publik menyoroti kubu Jokowi-JK, pasangan capres-cawapres nomor 2, apakah steril dari isu pecat-memecat?
Segar dalam ingatan, Presiden Abdurrahman Wahid memecat Jusuf Kalla dari jabatan Menteri Perdagangan dan Perindustrian, pada 24 April 2010. Alasan Gus Dur, sapaan akrabnya, JK tidak bisa bekerja teamwork dan dugaan KKN.
Kala itu, JK tidak sendirian. Tapi ditemani Laksamana Sukardi, kader PDIP yang dipecat Gus Dur dari jabatan Menteri Negara BUMN.
Sebenarnya, niat Gus Dur memecat JK sudah terbetik sejak lama. Namun semuanya tertunda karena JK berkelit. Posisi JK sebagai pembantu persiden pun aman untuk beberapa saat.
Suatu ketika, Gus Dur pernah kecewa karena JK pergi ke luar negeri tanpa izin. Ia langsung meminta JK segera kembali ke tanah air untuk menghadap. Dalam pertemuan di Istana, Gus Dur mempertanyakan masalah tersebut.
Namun, JK tak kekurangan akal. Dia menyerahkan kertas kosong yang diklaimnya sebagai surat izin dari sekretariat negara (Setneg). Kali ini, JK selamat.
Kisah tersebut bukan cerita bohong. Karena pernah diakui JK saat menghadiri doa dan tahlil meninggalnya Gus Dur pada 6 Januari 2010.
‘’Gus Dur tidak melihat. Nah, saya tipu itu, saya selamat dari pemecatan. Tapi pas sebulan kemudian, saya dipanggil lagi. Dan kali itu saya dipecat betulan,’’ ungkap JK, saat itu.
Pernyataan JK tentunya tidak sedang bercanda. Sikap itu mendapat respon publik Tanah Air yang menilai JK tidak pantas melakukan hal itu terhadap Gus Dur yang juga cucu pendiri Nahdlatul Ulama (NU). Jadi, mengherankan kalau ada pecinta Gus Dur yang melupakan peristiwa tersebut.
Isu lain yang mencuat seusai debat capres/cawapres adalah munculnya kembali soal dugaan korupsi JK yang berkaitannya dengan kredit macet PT Semen Bosowa.
Sebelumnya diisukan perusahaan semen milik JK itu, termasuk 20 debitur macet Bank mandiri senilai Rp1,4 triliun, tahun 1997-1998. Berdasarkan Berdasarkan laporan audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Bank Mandiri pernah menghapusbukukan sebagian utang milik perusahaan milik grup Kalla ini.
Walah, pasangan nomor 2 Jokowi-JK ternyata juga tak steril. [gus]
Sumber : inilah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar