Wawancara Anis Matta: Kompetisi Itu Syarat Mutlak - Bulan Sabit Kembar

Breaking

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

4 April 2014

Wawancara Anis Matta: Kompetisi Itu Syarat Mutlak


Partai Keadilan Sejahtera (PKS) optimistis bisa menghadapi Pemilu Legislatif 2014. Partai berbasis kader dakwah ini serius menapaki hajatan pemilu dengan calon legislatif andalannya. Berbagai persiapan matang dilakukan. Salah satunya, mengonsolidasikan juru kampanye nasional. "Konsolidasi, koordinasi dilakukan. Sekarang, mobilisasi,'' kata Anis Matta kepada Putri Kartika Utami dari GATRA, seusai Presiden PKS itu menjadi pembicara pada acara Pelatihan Juru Kampanye Nasional pada Jumat 7 Maret, di Hotel Sultan, Jakarta. Berikut petikan wawancaranya:

Janji perubahan apa yang ditawarkan PKS?
Kita sebut komitmen PKS untuk rakyat Indonesia. Tiga poin utama; bidang politik, ekonomi, dan sosial. Seandainya kami diberi kepercayaan memimpin Indonesia sekarang, perubahan besar PKS berorientasi pada mengubah manusia Indonesia. Salah satu agenda kita, reformasi pendidikan secara total.

Kampanye di Makassar dihadiri banyak elite PKS. Apakah ini berarti Makassar jadi lumbung suara PKS?
Ya, karena pertumbuhan kami di Sulawesi Selatan dan Sulawesi secara umum sangat bagus. Pada 2004, kursi kami di Sulawesi cuma dua. Tapi pada 2009 kemarin, kita dapat lima kursi di Sulawesi seluruhnya. Targetnya, kita dapat 8-9 kursi.

Bukankah Sulawesi merupakan basis suara Golkar?
Ya, kita berbagilah (tertawa).

Apakah ini sinyal PKS akan menggandeng Golkar?
Bisa saja. Kita sekarang membuka diri untuk berkoalisi dengan semua partai.

Elektabilitas PKS merosot di berbagai hasil survei akibat kasus korupsi yang menyeret mantan presiden partai. Apa upaya PKS untuk merebut kembali simpati masyarakat?
Sebenarnya di lapangan kita sudah tidak merasakan situasi itu lagi. Salah satu buktinya, dalam satu tahun terakhir kita menang di banyak pilkada. Terakhir, kota Padang. Kemenangan-kemenangan ini bukti PKS berhasil merebut kepercayaan publik.

Mengenai kinerja anggota dewan yang sedang menjadi sorotan. Apakah PKS ada catatan bagi caleg-caleg petahana dari PKS?
Kalau bagi kita, alat uji yang paling bagus untuk kinerja adalah re-elected. Terpilih kembali atau tidak, itu saja alat ujinya. Karena, bisa juga nanti ada orang yang kita anggap kinerjanya tidak bagus, tapi terpilih. Jadi, yang paling bisa menilai kinerjanya bagus atau tidak, ya konstituennya sendiri.

Apakah karena kasus Luthfi Hasan Ishaaq, PKS lantas mengubah slogan "Bersih-Peduli-Profesional" menjadi "Cinta-Kerja-Harmoni"?
Nggak. Itu adalah pendalaman kepada core value, nilai-nilai inti masyarakat Indonesia. Kalau soal bersih, peduli, dan profesional, kita tetap seperti itu, karena itu bagian dari jati diri. Sedangkan cinta, kerja, dan harmoni, merupakan pendalaman nilai-nilai inti masyarakat.

Apakah menjadi partai terbuka juga berdampak pada penurunan elektabilitas dan perpecahan internal?
Saya kira tidak relevan. Nyatanya survei sudah naik. Kita sudah masuk lima besar. Sekarang kita punya tiga caleg Hindu lagi di Bali.

Salah satu strategi PKS menjelang pemilu legislatif adalah mengusung kader-kader kompeten, meski reputasi partai dinilai buruk...

Kompetensi itu syarat mutlak. Nggak ada hubungannya dengan elektabilitas. Bagaimana dia bisa bekerja kalau tidak kompeten?

PKS identik sebagai partai kader, tapi 100% anggota dewan yang menjabat, kini maju lagi di Pemilu Legislatif 2014. Ada protes dari kader muda?
Nggak ada. Karena buat kita, semua baik yang caleg maupun non-caleg bekerja dengan prinsip, ini semua ibadah.





Sumber : Facebook Artati Sansumardi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Responsive Ads Here