"Terancamnya Tempo Dengan Kembalinya Saya Ke Senayan(?)...." by @FahriHamzah - Bulan Sabit Kembar

Breaking

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

23 April 2014

"Terancamnya Tempo Dengan Kembalinya Saya Ke Senayan(?)...." by @FahriHamzah


PKS Raih Suara Tertinggi Di Kabupaten Sumbawa, Fahri: Saya Ucapkan Terima Kasih

Setelah membaca berita itu, saya membaca koran TEMPO yang merasa terancam oleh baliknya saya ke Senayan..

Ketika rakyat NTB memilih saya sebagai anggota DPR dengan BPP tertinggi antara semua caleg, TEMPO terancam.

Rakyat NTB berdasarkan hasil pemilu lalu dan hasil sementara pemilu 2014 ini adalah caleg paling disukai. TEMPO takut.

Ideologi apa yang membuat TEMPO membenci saya? Atau membenci PKS secara umum?

Saya tidak tahu. Tapi TEMPO lah yang secara permanen cari makan dengan cara kasar tapi menghujat koruptor.

TEMPO lupa bahwa menipu publik dengan menyerang pribadi orang juga korupsi itu sendiri.

korupsi itu dasar sikapnya adalah curang maka TEMPO curang kepada saya juga korupsi.

Kebiasaan curang ini juga banyak di TEMPO. Mereka lupa bahwa moyangnya korupsi adalah curang.

Alhamdullilah kampanye mereka kepada saya gagal. Rakyat NTB percaya saya. Suara pribadi saya tertinggi.


Kenapa mesti panik tuan? Seperti Gunawan muhammad yang ngeblok saya. Takut sekali sama diskursus?

Kalau kata2 berbeda pun tak sanggup kalian dengar bagaimana kalau kalian diberi pegang senjata?

Mengaku liberal tapi takut berbeda pendapat...Sinting!

Mentang2 punya kuasa media kalian anggap kalian bisa bungkam suaraku?

Dengan modal Social media yang gratis ini akan aku lawan kalian dengan cara paling sederhana...!
Kalau kalian ingin membunuh karakterku silahkan. Tapi kalian takkan bisa membunuh pikiranku.

Yang aku takuti dari sikap kalian bukanlah kerugian pribadiku tetapi teror dan intimidasi pada pikiran.

Kalau TEMPO terbiasa mengadili pikiran orang dengan menyerang pribadinya, kebebasan berpikir terancam.

Sementara itu, ancaman kepada kebebasan berpikir adalah ancaman pada kehidupan secara keseluruhan.


Kita ingin demokrasi kita dijaga oleh jurnalisme yang bertanggung jawab pada berkembangnya kebebasan berpikir dan berpendapat.

Tapi demokrasi kita akan mati oleh jurnalisme yang saban hari menghakimi pikiran dengan serangan pribadi.

Itulah jurnalisme TEMPO yang semakin tidak enak dibaca dan tidak perlu.




Sumber : twit@fahrihamzah

1 komentar:

  1. Ha...ha...ha.... TEMPO ibarat seorang banci, yang outputnya selalu bersifat subyektif....
    Berubah jadi majalah filem drama ajaa , akan lebih cocok.
    Kalo nggak, ganti aja jadi majalah GOENMUH. Kpd bang Fahri....jgn tanya ideology TEMPO deeh...."ngerriii"

    BalasHapus

Post Top Ad

Responsive Ads Here