Apabila ada yang mengatakan, “Ada intel polisi yang mondar mandir di depan rumahmu – Wallahu alam – bila ia orang yang kurang iman , barangkali ia sudah mengalami stroke dan lumpuh separuh jalan… habis sudah, atau seminggu penuh terbolak balik di atas ranjang, tidak tenang dalam tidurnya karena cemas, meski karena itu ia kehilangan sholat subuh.
Padahal ribuan hari telah berlalu dan ia tidak pernah merasa takut kepada Allah seperti rasa takutnya bila ia diberitahu ada seorang petugas polisi yang berdiri di depan pintu rumahnya.” Kenapa ia takut pada intel atau petugas polisi? Takut terhadap rezeki atau takut terhadap mati, apa ada ketakutan yang lain? Tidak ada ! kalau ia tidak takut terhadap mati maka tentu ia takut tentang rezekinya.
Belenggu ini menjadi momok yang menakutkan dalam diri manusia, yang membuat tidak nyenyak tidur mereka dan membuat mereka senantiasa cemas.
Ketahuilah , Jika kamu tidak takut terhadap rezekimu atau ajalmu, maka kamu tidak akan merasa cemas dan khawatir kalau ada orang yang mengatakan padamu sekarang : “Polisi akan menangkapmu !”
Jadi di sana ada ikatan ikatan yang membelenggumu pada dunia, dan ikatan ikatan itulah yang sebenarnya membuatmu merasa takut dan cemas.
Tahukah apa obat atas penyakit itu? Adalah mukmin yang berjihad! . Ya, Jihad akan membebaskan penyakit tersebut dari diri kita, rasa takut terhadap polisi, rasa takut terhadap mati, rasa cemas terhadap rezeki.
Kenapa? Karena sesuatu yang paling berharga dan paling mahal pada diri manusia adalah nyawanya. Seorang mujahid telah meletakkan nyawanya di atas telapak tangan dan menawarkannya siang dan malam kepada Rabbul Alamiin, agar Allah memilihnya, dan ia menjadi sedih kalau Allah tidak memilihnya. Lalu bila sudah demikian, terhadap apa lagi ia takut setelah itu?
Maka tanamkan keinginan jihad fi sabilillah di hatimu, kelak ketakutan apapun menjadi kecil di matamu, dan hanya Allah lah satu satunya yang kalian takuti.(Syeikh Abdullah Azzam)
Sumber : Facebook Artati Sansumardi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar