Wakil Sekretaris Jenderal DPP PKS, Fahri Hamzah, meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) meningkatkan ruang perdebatan bagi para bakal calon presiden (capres) Indonesia. Dengan begitu, masyarakat bisa menilai secara utuh kapasitas dan kapabilitas para bakal capres.
"Sehingga pilihan masyarakat calon presiden benar-benar dilandasi oleh pilihan yang rasional dan bukan emosional," kata Fahri ketika dihubungi Republika, Senin (17/3).
Fahri mengaku prihatin dengan kesadaran politik masyarakat. Menurutnya kebanyakan masyarakat masih terjebak pada hal-hal artifisial dan emosional dalam memilih capres.
"KPU harus segera membuka ruang debat bagi para capres agar pilihannya benar-benar substansial," ujarnya .
Ruang debat akan membuka mata masyarakat terhadap kualitas capres. Sebab menurut Fahri capres yang populer belum tentu menang perdebatan. "Dukungan masyarakat harus diuji dalam proses pemilu seperti debat dan pemilu itu sendiri," katanya.
Fahri belum yakin benar bahwa bakal capres yang unggul di survei bakal mampu menjawab persoalan bangsa. Sebaliknya, para bakal capres yang elektabilitas rendahnya dalam survei belum tentu tidak akan dipilih masyarakat.
"Dukungan real masyarakat itu kan bisa dilihat dari hasil pemilu dan bukan dari hasil survei," ujarnya.
Sumber : Facebook Artati Sansumardi
"Sehingga pilihan masyarakat calon presiden benar-benar dilandasi oleh pilihan yang rasional dan bukan emosional," kata Fahri ketika dihubungi Republika, Senin (17/3).
Fahri mengaku prihatin dengan kesadaran politik masyarakat. Menurutnya kebanyakan masyarakat masih terjebak pada hal-hal artifisial dan emosional dalam memilih capres.
"KPU harus segera membuka ruang debat bagi para capres agar pilihannya benar-benar substansial," ujarnya .
Ruang debat akan membuka mata masyarakat terhadap kualitas capres. Sebab menurut Fahri capres yang populer belum tentu menang perdebatan. "Dukungan masyarakat harus diuji dalam proses pemilu seperti debat dan pemilu itu sendiri," katanya.
Fahri belum yakin benar bahwa bakal capres yang unggul di survei bakal mampu menjawab persoalan bangsa. Sebaliknya, para bakal capres yang elektabilitas rendahnya dalam survei belum tentu tidak akan dipilih masyarakat.
"Dukungan real masyarakat itu kan bisa dilihat dari hasil pemilu dan bukan dari hasil survei," ujarnya.
Sumber : Facebook Artati Sansumardi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar