Media massa tidak ada yang kritis terhadap kinerja Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), meskipun sebenarnya banyak yang perlu dikritik. Salah satunya terkait dugaan keterlibatan korupsi dalam pengadaan armada bus TransJakarta dari Cina.
“Media mengkultuskan dan mendewakan Jokowi, padahal kinerjanya perlu banyak yang dikritisi,” kata Direktur Eksekutif Indonesia for Freedom and Justice, R. Mubarrod, (25/03).
Menurut Mubarrod, akibat media tidak
mengkritisi Jokowi, berdampak kepada masyarakat yang menganggap kader PDIP itu seperti dewa. “Masyarakat memandang Jokowi itu bisa menyelesaikan masalah dan bisa memimpin Indonesia, padahal secara objektif mantan Wali Kota Solo itu banyak kelemahannya,” paparnya.
Mubarrod menegaskan, jika Jokowi terpilih menjadi presiden dan tidak ada perubahan di Indonesia, media massa harus bertanggungjawab. “Rakyat tak bisa disalahkan bila rakyat memilih Jokowi dan tidak ada perubahan. Yang harus disalahkan ya media,” pungkasnya.
Sumber : Facebook Artati Sansumardi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar