PKS di Mata TNI - Bulan Sabit Kembar

Breaking

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

18 Februari 2014

PKS di Mata TNI

Pertanyaan pertama:

“Diantara ormas dan satgas yang ada di Indonesia yang memiliki kekuatan dan soliditas mirip TNI, siapa saja dan apa saja, pak Jenderal?”

---------------------------

“Saya lihat kekuatan dan soliditas itu ada di satgas partai PKS. Selama 6 bulan kami memantau dan memberi standar penilaian berdasarkan kebutuhan keputusan. Ternyata cuma ‘mereka’ lah yang terbaik dalam pelatihan dan pembangunan kekuatan soliditas organisasi dan gerakan”. (Sjafrie Sjamsoedin - Wamenhan)

---------------------------

“Semua ormas memang lahir dengan tujuannya masing-masing; seperti FPI ataupun Pemuda Pancasila. Tapi ada fenomena sebuah gerakan tentang sebuah ormas, yang saya nilai mereka memang patut di contoh secara organisir gerakan dan soliditas kekuatannya. Anda tahu partai PKS. Semua database saya miliki, termasuk penilaian ketika melakukan aksi. Dan memang satgas PKS lah yang terbaik.” (Djoko Santoso - mantan Panglima TNI)

---------------------------

“Itu, satgasnya PKS. Cuma mereka yang punya standar operasi yang sangat rapi, mirip dengan organisasi struktural ala TNI. Cuma ‘mereka’ tidak memiliki loreng ala PP ataupun FKPPI. Menurut data yang saya miliki, satgas PKS sudah seperti pasukan ala Vietkong yang dibentuk melawan Amerika.” (Ryamizard Ryacudu - mantan KSAD)

Pertanyaan kedua:

“Kalau mereka terbaik menurut Jenderal, mengapa mereka tidak dicurigai dan dianggap ‘berbahaya’?”

----------------------------

Saya ambil satu jawaban dari sosok satu ini:

“Karena mereka bukan preman. Kebijakan ini (pelarangan seragam mirip TNI -red) dibuat untuk membatasi premanisme dengan memakai baju besar atau loreng mereka. Sementara organisasi satgas PKS hanya kumpulan kader partai yang terbina dan terdidik. Itu menurut kacamata saya setelah sempat menerima informasi di lapangan. Toh mereka tidak membangun pos-pos keamanan ala ormas yang lain. Mereka banyak berguna di masyarakat. Itu yang membuat kami harus berpikir ulang seandainya menempatkan ‘mereka’ dalam zona ormas rapor merah.” (Djoko Santoso - mantan Panglima TNI)

----------------------------

Terlepas semua penilaian yang ada, ‘mereka’ bisa memiliki kekuatan dan soliditas yang ada karena memiliki sebuah harta yang paling berharga. Bukan duit ataupun tawaran dunia. Tapi harta berupa niat dari hati yang kuat berazzam dan hati yang semata mengharapkan ridho illahi.

“Sebuah pasukan itu bisa kuat bukan karena senjata canggih yang mereka miliki. Tapi melainkan hati yang ikhlas dan keteguhan menjadi seorang pejuang. Siapapun yang menjadi lawan, semuanya akan terasa ‘kecil’ untuk dihadapi. Kekuatan hati dengan niat suci demi atas nama Tuhannya, itulah senjata paling cangih di dunia. Saya menilai itu tumbuh pada diri satgas yang dimiliki PKS.” (Sjafrie Sjamsoedin - Wamenhan)

----------------------------

Sementara ‘mereka’ yang dibicarakan oleh mereka bintang di TNI, tetap #ApapunYangTerjadiKamiTetapMelayani#

Sebuah bintang tetaplah sebuah bintang.

Tidak akan berubah.

Bersinar layaknya titik-titik cahaya di angkasa.

Selalu setia menghiasi dan mengisi setiap roda kehidupan dunia.

Karena kami: para singa-singa peradaban.




Sumber : Facebook Artati Sansumardi




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Responsive Ads Here