
Pemimpin Emirat, Syekh Muhammad bin Zayed Ali Nahyan, kesal dan kecewa dengan kegagalan kudeta tersebut. Lantaran Emirat telah merencanakannya dalam waktu yang lama, dan membiayainya dengan dana Emirat yang cukup besar.
Kudeta yang gagal di Libya direncanakan untuk mengulangi kudeta militer yang berhasil dilakukan di Mesir, 3 Juli 2013 yang silam. Pemilihan waktunya pun ditepatkan dengan hari peringatan Revolusi Libya. Kudeta itu akan dipersepsikan sebagai sebuah usaha meluruskan kembali tujuan-tujuan revolusi, sama dengan demonstrasi yang dilakukan pada tanggal 30 Juni di Mesir yang berbuntut kudeta militer.
Dana yang cukup besar diberikan Emirat kepada Haftar untuk dibayarkan kepada para pimpinan dan personil militer yang diharapkan akan membantu keberhasilan kudeta tersebut. Tidak hanya kalangan militer yang dilibatkan, ada juga kalangan politikus seperti Mahmud Jibril yang kini berusaha mendapatkan suaka politik di luar Libya.
Sumber : Facebook Artati Sansumardi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar