Selusin polisi dengan memakai kendaraan tiba di rumah sekitar pukul 15:30 sore dan mengepung rumah Syed,” kata juru bicara Tehreek- e-Hurriyat Ayaz Akbar kepada Anadolu.
“Mereka memberitahu kami bahwa polisi mendapat perintah dari komando tinggi mereka untuk membatasi gerakan Jaelani lagi,” tambahnya.
Jaelani—85 tahun dengan hanya satu ginjal, alat pacu jantung dan setengah lusin penyakit lain—menjadi tahanan rumah sejak 7 Maret – 29 Oktober setelah sebelumnya dipenjara selama 236 hari.
Selama 17 hari kebebasannya itu, Jaelani memimpin empat aksi unjuk rasa besar-besaran di seluruh Kashmir. Ia mendesak rakyat untuk tetap teguh dalam perjuangan politik mereka melawan India. Dia juga berkampanye untuk memboikot pemilihan parlemen mendatang.
“Semua aksi kami yang damai dan tidak ada kejadian tak diinginkan terjadi di mana saja. Polisi menjadikan hal ini sebagai alasan untuk ini penangkapan Jaenali,” tegas Akbar.
Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan AA setelah pembebasannya, Jaelani sebelumnya telah mengungkapkan keraguannya soal pembebasannya dan ia sendiri sudah memprediksi bahwa pemerintah India akan kembali menangkapnya dalam waktu dekat.
Sumber : Facebook Artati Sansumardi
Hello, my name is Jack Sparrow. I'm a 50 year old self-employed Pirate from the Caribbean.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar