Sosok Bunda Putri belakangan menjadi fenomenal lantaran namanya
mencuat di persidangan kasus suap impor daging sapi, di Pengadilan
Tipikor Jakarta. Namun, hingga kini sosok wanita itu masih misterius dan
belum terungkap secara gamblang.
Anggota Komisi Hukum DPR, Bambang Soesatyo mengatakan, sosok Bunda Putri tidak tersentuh karena ada yang memberinya imunitas.
Akibatnya, sekalipun presiden dan kabinet sudah dilecehkan, tidak mudah untuk meminta klarifikasi dari wanita tersebut. Bahkan, para pembantu dan orang-orang kepercayaan presiden sekali pun tampak tak berdaya.
“Kantor presiden mestinya segera merespons masalah ini sejak Agustus 2013, pascakesaksian Ridwan Hakim dan pemutaran rekaman pembicaraan telefon antara Ridwan, Bunda Putri dan Luthfi Hasan Ishaaq di Pengadilan Tipikor Jakarta. Rekaman pembicaraan itu diperdengarkan dalam sidang kasus suap impor daging sapi dengan terdakwa Ahmad Fathanah,” jelas Bambang , di Jakarta, Minggu (13/10/2013).
Dijelaskan Bambang, Sekretariat Negara dan Sekretaris Kabinet mestinya tidak tinggal diam, karena persoalannya sudah memunculkan asumsi bahwa kabinet bisa diintervensi kartel impor daging sapi.
Per logika politik lanjut Bambang, asumsi itu amat sensitif lantaran menyangkut wibawa presiden dan kabinet, serta berkait langsung dengan persepsi publik tentang bersih atau tidak bersihnya pemerintahan sekarang ini.
“Penuturan Luthfi mestinya tidak membuat heboh, apalagi membuat SBY marah. Karena isinya kurang lebih sama. Bahkan, muncul lagi keanehan baru. Untuk mendapatkan deskripsi tentang Bunda Putri, Presiden harus bergerak sendiri mencari informasi,” urainya.
Politisi Golkar ini kemudian mempertanyakan apa yang dilakukan intelijen dan apa saja yang dilakukan para pembantu presiden sehingga Kepala Negara tidak memiliki informasi apa pun tentang Bunda Putri. Padahal, kata Bambang, Bunda Putri sudah menjadi faktor yang berpotensi mengganggu kredibilitas presiden dan kabinet.
Pasalnya, kata Bambang, Menteri Pertanian pernah bertemu, sementara Seskab Dipo Alam diketahui pernah berfoto bersama. Begitu juga dengan mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Andi Malarangeng.
“Mestinya tidak sulit mengungkap dan menghadirkan Bunda Putri. Tetapi, mengapa perempuan ini sengaja disembunyikan terus? Kalau dia tak pernah dimunculkan untuk membuat klarifikasi, sama artinya semua pihak berwenang di negara ini memberi imunitas kepada perempuan yang telah melecehkan presiden dan kabinetnya itu,” pungkasnya.
Sumber : Facebook Artati Sansumardi
Anggota Komisi Hukum DPR, Bambang Soesatyo mengatakan, sosok Bunda Putri tidak tersentuh karena ada yang memberinya imunitas.
Akibatnya, sekalipun presiden dan kabinet sudah dilecehkan, tidak mudah untuk meminta klarifikasi dari wanita tersebut. Bahkan, para pembantu dan orang-orang kepercayaan presiden sekali pun tampak tak berdaya.
“Kantor presiden mestinya segera merespons masalah ini sejak Agustus 2013, pascakesaksian Ridwan Hakim dan pemutaran rekaman pembicaraan telefon antara Ridwan, Bunda Putri dan Luthfi Hasan Ishaaq di Pengadilan Tipikor Jakarta. Rekaman pembicaraan itu diperdengarkan dalam sidang kasus suap impor daging sapi dengan terdakwa Ahmad Fathanah,” jelas Bambang , di Jakarta, Minggu (13/10/2013).
Dijelaskan Bambang, Sekretariat Negara dan Sekretaris Kabinet mestinya tidak tinggal diam, karena persoalannya sudah memunculkan asumsi bahwa kabinet bisa diintervensi kartel impor daging sapi.
Per logika politik lanjut Bambang, asumsi itu amat sensitif lantaran menyangkut wibawa presiden dan kabinet, serta berkait langsung dengan persepsi publik tentang bersih atau tidak bersihnya pemerintahan sekarang ini.
“Penuturan Luthfi mestinya tidak membuat heboh, apalagi membuat SBY marah. Karena isinya kurang lebih sama. Bahkan, muncul lagi keanehan baru. Untuk mendapatkan deskripsi tentang Bunda Putri, Presiden harus bergerak sendiri mencari informasi,” urainya.
Politisi Golkar ini kemudian mempertanyakan apa yang dilakukan intelijen dan apa saja yang dilakukan para pembantu presiden sehingga Kepala Negara tidak memiliki informasi apa pun tentang Bunda Putri. Padahal, kata Bambang, Bunda Putri sudah menjadi faktor yang berpotensi mengganggu kredibilitas presiden dan kabinet.
Pasalnya, kata Bambang, Menteri Pertanian pernah bertemu, sementara Seskab Dipo Alam diketahui pernah berfoto bersama. Begitu juga dengan mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Andi Malarangeng.
“Mestinya tidak sulit mengungkap dan menghadirkan Bunda Putri. Tetapi, mengapa perempuan ini sengaja disembunyikan terus? Kalau dia tak pernah dimunculkan untuk membuat klarifikasi, sama artinya semua pihak berwenang di negara ini memberi imunitas kepada perempuan yang telah melecehkan presiden dan kabinetnya itu,” pungkasnya.
Sumber : Facebook Artati Sansumardi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar