Surat Untuk Para Elite PKS - Bulan Sabit Kembar

Breaking

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

30 Juni 2013

Surat Untuk Para Elite PKS

Oleh: Abu Nida
Dear Para Elite Partaiku Yang Terhormat

Tanpa mengurangi rasa ta'dzim (hormat) kepada para elit PKS marilah kita belajar dari LHI

1.Tentang persahabatan LHI dengan Ahmad Fathanah
Betapa kesalahan dalam memilih teman dapat membawa Partai kita kepada jurang fitnah, walaupun awalnya tidak ada niat untuk bersama-sama terjun dalam jurang kenistaan bersama Ahmad Fathanah

2. Tentang LHI menjadi jauh lebih kaya daripada sebelum menjadi Presiden Partai dan Anggota Dewan.
Betapapun harta tersebut diperoleh dari jalan yang halal, harta melimpah yang dimiliki setelah menjabat posisi penting tetap akan menjadi celah yang akan digunakan oleh lawan politik untuk menyudutkan kita. Hal tersebut juga akan menimbulkan kecemburuan sosial pada diri kader walaupun para kader tidak akan mengungkapkannya secara lisan, dan yang perlu diingat banyak kader yang kehidupannya masih jauh dari cukup tapi tetap istiqomah dijalan Dakwah, berbagilah pada mereka. Ingat keteladanan kepemimpinan Rasulallah dan para Sahabat rata-rata mereka setelah jadi pemimpin, mereka justru tidak mempunyai harta benda, mereka takut menjadi  kenyang ketika rakyat yang dipimpinnya kelaparan

3. Tentang LHI beristrikan Darin Mumtazah
Betapapun Nikahnya sah secara syari'at, menikahi Darin Mumtazah adalah bukan hal mendesak untuk dilakukan disamping itu norma sosial masyarakat belum bisa mentoleransi hal tersebut, dan obyek dakwah kita adalah masyarakat awam yang belum dapat menerima poligami, nikahlah setelah selesai menjabat jabatan strategis. Sekali lagi secara Syari'at hal tersebut sah dilakukan namun bukanlah hal yang wajib apalagi akan membawa mudlorot bagi kredibilitas partai. Kader juga akan bertanya walaupun hanya didalam hati, kenapa Darin tidak diikutkan dalam aktifitas kepartaian dan kenapa dia tidak menutup aurat, sementara salah satu ciri khas istri kader PKS adalah mengenakan jilbab besar.

Afwan, jika ana terlalu berani ungkapkan ini. Ana yakin ini adalah sesuatu yang ingin disampaikan oleh sebagian besar kader, tapi lidah mereka terasa kelu untuk menyampaikannya karena rasa hormat dan ingin menjaga perasaan para pimpinan mereka yang kadang merupakan Murobbinya.

Buat para kader jangan enggan untuk memberikan taushiyah kepada pimpinan jika ada indikasi penyimpangan. Jangan biarkan Kapten kapal kita melubangi kapal yang kita kendarai bersama agar kita tidak sibuk menambal lubang yang dibuatnya sementara pekerjaan kita masih banyak, lebih celakanya lagi jika lubang tersebut dapat menyebabkan kapal Dakwah ini tenggelam.

Wallahu A'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Responsive Ads Here