Pemerintah penjajah Israel belakangan ini membuka dan meresmikan “museum budaya Islam dan bangsa timur” untuk umum. Namun itu dilakukan setelah rampung pembangunannya di dalam masjid raya di kota Ber Seva di Nejeb meskipun warga Palestina menentang keras dan mengajukan proye itu ke pengadilan.
Koran Israel Haaretz edisi hari ini Ahad (21/12) menyatakan, museum itu dibuka dengan rahasia dan jauh dari liputan media. Museum itu berada di pojok-pojok bagian depan ruang shalat sehingga mereka yang menunaikan shalat akan melihatnya.
Pertempuran di pengadilan hingga kini masih berlanjut sejak 10 tahun lalu. Bisa dibilang, masjid raya itu digunakan untuk museum dan bukan tempat shalat.
Masjid Raya Ber Seva dibangun tahun 1906 pada masa Khilafah Utsmaniah Turki dan digunakan untuk shalat sampai berada dalam penjajah Israel tahun 1948.
Penjajah Israel tidak memperkenankan umat Islam shalat di sana meski mereka berusaha secara berkesinambungan. Hanya saja, pada waktu tertentu seperti hari Jumat, Israel membuka masjid itu untuk shalat.
Pada tahun 2011, pengadilan Israel mengeluarkan keputusan mengubah Masjid Raya Ber Seva menjadi museum tanpa mempedulikan kesuciannya bagi umat Islam.
Bahkan pada 2012, kelompok ekstrim Zionis menggelar pesta miras di masjid tersebut. Umat Islam di sana murka dan mengecam keras.
Sumber : infopalestina.com
Koran Israel Haaretz edisi hari ini Ahad (21/12) menyatakan, museum itu dibuka dengan rahasia dan jauh dari liputan media. Museum itu berada di pojok-pojok bagian depan ruang shalat sehingga mereka yang menunaikan shalat akan melihatnya.
Pertempuran di pengadilan hingga kini masih berlanjut sejak 10 tahun lalu. Bisa dibilang, masjid raya itu digunakan untuk museum dan bukan tempat shalat.
Masjid Raya Ber Seva dibangun tahun 1906 pada masa Khilafah Utsmaniah Turki dan digunakan untuk shalat sampai berada dalam penjajah Israel tahun 1948.
Penjajah Israel tidak memperkenankan umat Islam shalat di sana meski mereka berusaha secara berkesinambungan. Hanya saja, pada waktu tertentu seperti hari Jumat, Israel membuka masjid itu untuk shalat.
Pada tahun 2011, pengadilan Israel mengeluarkan keputusan mengubah Masjid Raya Ber Seva menjadi museum tanpa mempedulikan kesuciannya bagi umat Islam.
Bahkan pada 2012, kelompok ekstrim Zionis menggelar pesta miras di masjid tersebut. Umat Islam di sana murka dan mengecam keras.
Sumber : infopalestina.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar