Seorang anggota parlemen Jerman dari partai oposisi Greens menyatakan bahwa pilpres yang digelar pada 26-28 Mei lalu di Mesir hanya sebuah drama lelucon belaka.
Dalam pernyataannya, Francesca Brantinr mengatakan “pemilihan presiden di Mesir hanya sebagai lelucon belaka. Mereka nampak kehilangan legitimasinya setelah diperpanjangnya waktu penyoblosan untuk hari ketiga.”
Brantinr menambahkan ” walaupun mantan Menhan Abdel Fattah al Sisi telah memenangkan banyak suara dalam pilpres kemarin akan tetapi demokrasi tidak hanya dapat dicapai melalui mekanisme pemungutan suara saja. Karena demokrasi meliputi transparansi, supremasi hukum , kebebasan dan penghormatan terhadap hak manusia yang tidak dimiliki Sisi.”
Di akhir steatmentnya mengatakan “tingkat kekerasan terhadap pihak oposisi di Mesir selama beberapa minggu terakhir telah menunjukkan kembalinya Mesir dibawah rezim diktator Hosni Mubarak.” (Aljazeera/Ram)
Sumber : eramuslim
Dalam pernyataannya, Francesca Brantinr mengatakan “pemilihan presiden di Mesir hanya sebagai lelucon belaka. Mereka nampak kehilangan legitimasinya setelah diperpanjangnya waktu penyoblosan untuk hari ketiga.”
Brantinr menambahkan ” walaupun mantan Menhan Abdel Fattah al Sisi telah memenangkan banyak suara dalam pilpres kemarin akan tetapi demokrasi tidak hanya dapat dicapai melalui mekanisme pemungutan suara saja. Karena demokrasi meliputi transparansi, supremasi hukum , kebebasan dan penghormatan terhadap hak manusia yang tidak dimiliki Sisi.”
Di akhir steatmentnya mengatakan “tingkat kekerasan terhadap pihak oposisi di Mesir selama beberapa minggu terakhir telah menunjukkan kembalinya Mesir dibawah rezim diktator Hosni Mubarak.” (Aljazeera/Ram)
Sumber : eramuslim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar