Pasca pemilihan Legislatif 9 April lalu, kini semua partai politik disibukkan dengan upaya membangun koalisi menjelang pemilihan RI 1 dan RI 2. Beberapa tokoh yang sudah memploklamirkan dirinya sebagai calon Presiden Indonesia lima tahun mendatang bahkan telah sowan ke beberapa petinggi partai lain untuk mengukuhkan posisinya sebagai capres sekaligus mencari dukungan suara. Dari beberapa hasil diketahui kebanyakan pembicaraan yang dilakukan menemui jalan buntu.
Ditemui di kediamannya, di Jalan Kaliurang KM 5,6 Yogyakarta. Jamhari, ketua Forum Silaturahim Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK DIY) berkomentar:
“Ya wajar dong nemuin jalan buntu, karena semuanya bernafsu jadi Presiden. Pak Ical ngebet, Pak Jokowi juga ngebet”, katanya menyindir sambil bercanda.
Lanjut Dia. Gagalnya komunikasi yang mulai dibangun itu sebenarnya bukan lantaran permasalahan substansial melainkan hanya masalah sepele yang tidak ada sangkut pautnya dengan masalah bangsa sekarang.
“Seharusnya dalam membangun koalisi itu harus ada hitam di atas putih. Permasalahan bangsa kita ini teramat besar. Jangan bermimpi bisa ngurus Indonesia ini sendirian. Oleh sebab itu mau tidak mau koalisi itu dibutuhkan tapi bukan sembarang koalisi. Harus jelas arah dan tujuan koalisi yang dibangun. Kalau seperti koalisi yang lalu-lalu terima saja lima tahun mendatang Indonesia tidak akan ada perubahan. Pengangguran iya, kemiskinan iya juga akan terjadi banyak pelanggaran hukum seperti yang terjadi sekarang ini, penegak hukum menegakkan hukum tanpa aturan”, tambahnya.
Ketika ditanya apa sikap FSLDK DIY tentang koalisi partai Islam yang sekarang sedang ramai diperbincangkan.
“Tentu kami sangat mendukung ide membangun koalisi partai Islam ini”.
Bahkan katanya FSLDK DIY sendiri sudah terlibat dalam Poros Umat Islam Indonesia – Poros gabungan dari Ormas Islam, gerakan dan organisasi Islam se-Yogyakarta – yang sudah diploklamirkan di Gelanggang Mahasiswa UGM ba’da Jum’at 18 April pekan lalu. Poros ini yang menjembatani semua parpol Islam dan parpol berbasis masa Islam untuk duduk bareng membicarakan koalisi.
“Alhamdulillah FSLDK DIY bukan lagi sekedar berkomentar tapi sudah terlibat dalam usaha untuk membangun koalisi partai Islam ini. Tak sampai di sana, bahkan kami sudah siap untuk memenangkan apabila koalisi ini benar-benar terjadi. Kami juga akan segera berkoordinasi dengan pengurus FSLDK Nasional yang diketuai oleh saudara Edy Siswanto dari IPB untuk menginstruksikan kesemua FSLDK daerah lain melakukan hal yang serupa. Kalau dihitung-hitung misal digabungkan perolehan suara parpol Islam menurut penghitungan sementara kan sekitar 31-33 persen. Angka tersebut sangat realistis untuk mengusung capres dan cawapres sendiri”, imbuhnya.
Terakhir dia berpesan untuk semua petinggi parpol Islam bahwa tahun ini kesempatan emas sudah di depan mata, jangan sampai karena rayuan kekuasaan meninggalkan kesempatan untuk membangun koalisi parpol Islam. Kalau hal itu sampai terjadi sudah bisa dipastikan untuk pemilu selanjutnya partai tersebut tidak akan memperoleh suara lagi dari pemilih umat Islam.
SUMBER
Tidak ada komentar:
Posting Komentar