Krisis Thailand Makin Memanas, Partai Oposisi Pilih Mundur dari Parlemen

KRISIS di Thailand  semakin meruncing. Partai oposisi utama kerajaan memilih keluar dari parlemen dengan mengatakan mereka sudah tidak bisa lagi bekerja sama dengan pemerintah.

Partai oposisi mengundurkan diri dari Parlemen pada hari Ahad kemarin (8/12/2013) untuk memprotes “anak haram” dari pemerintah yang tidak bisa lagi bekerja. “Anak haram” sendiri mengacu pada lembaga legislatif di negara itu.

Juru bicara  oposisi dari Partai Demokrat Chavanond Intarakomalyasut mengatakan, partainya tidak bisa bekerja di lembaga legislatif lagi karena lembaga itu tidak lagi diterima oleh masyarakat.

Partai Demokrat sendiri mempunyai hubungan yang erat dengan pengunjuk rasa anti-pemerintah yang telah melakukan unjuk rasa terbesar di negara itu dalam beberapa tahun terakhir.

Rencananya akan digelar demonstrasi jalanan terbaru di seluruh Bangkok. Banyak pihak khawatir aksi protes massa bisa berubah menjadi bentrokan kekerasan.

Perdana Menteri Yingluck Shinawat sendiri telah mengusulkan adanya referendum dan menjanjikan untuk mengundurkan diri jika rakyat menginginkannya.

Thailand diguncang oleh kekacauan dan bentrokan mematikan sejak bulan lalu. Sejauh ini, lima orang telah tewas dan ratusan lainnya terluka.

Kampanye anti-pemerintah dimulai bulan lalu ketika Bangkok berusaha meloloskan undang-undang amnesti yang dapat memberikan pembebasan bersyarat terhadap terpidana kejahatan politik. RUU ini juga bisa membuka jalan bagi kembalinya Perdana Menteri terguling Thaksin Shinawatra.





Sumber : Facebook Artati Sansumardi